Fimela.com, Jakarta Seberapa jauh dan dalam pemahaman kita soal feminisme? Sebanyak apa pula pengetahuan kita soal feminisme dan Islam? Topik ini memang bukan topik yang mudah untuk dibahas dan dipahami dalam waktu singkat. Bahkan mungkin di antara kita masih ada yang kebingungan mencari rekomendasi buku atau referensi yang tepat untuk memulai memahami feminisme dan Islam.
Buku yang satu ini bisa jadi rujukan yang tepat bagi siapa saja yang ingin mendapat pemahaman dan pemaparan jelas dan detail soal feminisme dan Islam. Feminisme Islam: Genealogi, Tantangan, dan Prospeknya di Indonesia ditulis oleh Etin Anwar, seorang pakar kajian sosial Islam. Buku yang dibuka dengan kalimat "Untuk perempuan dan laki-laki pencinta keadilan dan kemanusiaan" ini memuat 5 bab, antara lain:
1. Pembentukan Zaman Emansipasi: Batu Loncatan Menuju Kesetaraan Gender
Advertisement
2. Zaman Asosiasi dan Politik Emansipasi
3. Politik Gender pada Zaman Pembangunan: Pembentukan Negara dan Keseteraan Feminis
4. Melahirkan Kesetaraan pada Zaman Integrasi: Menjadikan Islam sebagai Kerangka Kerja Etis bagi Emansipasi
5. Zaman Penyebaran dan Wacana Feminisme Islam
BACA JUGA
Advertisement
Feminisme Islam: Genealogi, Tantangan, dan Prospeknya di Indonesia
Judul: Feminisme Islam: Genealogi, Tantangan, dan Prospeknya di Indonesia
Penulis: Etin Anwar
Penerjemah: Nina Nurmila
Penyunting: Ahmad Baiquni
Perancang sampul: Andreas Kusumahadi
Pemeriksa aksara: Fitriana & Dwi Kurniawati
Penata aksara: Nuruzzaman
Cetakan Pertama, Juni 2021
Penerbit: Mizan
Feminisme Islam menawarkan wawasan baru tentang perubahan hubungan antara Islam dan feminisme di era kolonial pada 1900-an hingga awal 1990-an di Indonesia.
Menggunakan pendekatan genealogis, Etin Anwar mengkaji pertemuan antara Islam dan feminisme serta upaya untuk menemukan kembali egalitarianisme dalam tradisi Islam, sebuah konsep yagn telah dituntukkan oleh sistem gender hierarkis. Buku ini juga menyusu pertemuan perempuan Muslim dengan Islam dan feminisme ke dalam lima zaman: emansipasi, asosiasi, pembangunan, integrasi, dan penyebaran.
Buku ini menawarkan wacana tentang apa artinya menjadi seorang perempuan Muslim dalam konteks kolonialisme dan postkolonialisme di Indonesia, dan bagaimana meereka memperjuangkan kesetaraan dalam jalur-jalur perjumpaan mengenai keadilan gender antara yang lokal dan yang global, kekuatan budaya asli dan asing mengenai peran gender, ideologi negara, dan penekanan agama tentang aturan gender, serta argumen sekuler/feminis dan Islam mengenai kesetaraan.
***
"Saya memosisikan buku saya ini sebagai karya penelitian genealogi untuk menunjukkan bagaimana hubungan antara Islam dan feminisme berubah; merekam proses wacana tentang bagaimana feminisme Islam muncul; menemukan berbagai tempat yang mendukung kemunculan feminisme Islam; dan menelaah bentuk-bentuk wacana tentang dukungan feminis Islam terhadap kesetaraan pada awal 1990-an. Studi-studi tentang perempuan dan Islam di Indonesia relevan untuk ditelaah sejauh studi-studi tersebut membantu fokus buku ini." (hlm. 11)
Di bagian Pendahuluan, penulis memaparkan lingkup hingga tujuan penulisan buku ini. Sebagai sebuah karya penelitian, buku ini memuat pemaparan yang runtut dan penting soal titik temu antara Islam dan Feminisme. Memahami kesenjangan gender, dinamika perjumpaan antara Islam dan feminisme, hingga bagaimana feminisme Islam di Indonesia muncul dan bertumbuh kembang sejak tahun 1900-an hingga awal 1990-an, semua ada di buku ini.
Setiap bab buku ini disertai dengan kesimpulan. Sehingga memudahkan kita untuk memahami intisari setiap topik dan pembahasan di masing-masing babnya. Membincangkan perempuan dan gerakan kesetaraan gender memang bukan hal mudah. Meskipun begitu, dengan menelaah sejumlah studi dan referensi yang tepat, kita bisa mendapatkan pemahaman yang berimbang dan sangat membuka wawasan kita.
"Karya ini menunjukkan bagaimana analisis-konseptual komparatif tentang kesetaraan spiritual antara laki-laki dan perempuan dalam Islam berpadu dengan tuntutan sekunder dan feminis akan kesetaraan gender di ranah pribadi dan publik." (hlm. 17)
Isu yang begitu kompleks dibahas dengan sangat runtut disertai dengan sumber kepustakaan yang lengkap, ada banyak hal menarik terkait feminisme dan pertemuannya dengan dunia Islam yang bisa kita temui. Ada baiknya kita membaca setiap bab dan topik dengan perlahan agar bisa mencernanya dengan lebih mudah.
Bagi yang ingin memahami dan belajar lebih banyak soal sejarah perubahan transformatif yang terjadi sejak awal munculnya peningkatan kesadaran aktivitas perempuan selama zaman kolonialisme hingga masa setelah kolonialisme ketika Islam dan feminisme mulai menyatu, buku ini bisa jadi rujukan yang tepat. Bagi yang masih awam dengan isu-isu feminisme, buku ini pun bisa jadi "pintu pertama" yang dapat kita buka untuk membawa kita ke ranah dunia pengetahuan yang lebih luas.
#ElevateWomen