Fimela.com, Jakarta Dalam membangun bisnis, memilih rekan bisnis adalah salah satu aspek fundamental yang turut menjadi faktor penentu utama kesuksesan sebuah bisnis. Sehingga, pemilihan rekan bisnis harus dipersiapkan secara matang dalam tahap awal merintis bisnis.
Namun, mencari dan memilih rekan bisnis bukanlah perkara yang mudah. Proses pemilihan rekan bisnis membutuhkan pertimbangan yang matang dan sinergi yang kuat serta seimbang dari setiap pihak untuk bisa menciptakan dinamika bisnis yang seirama.
Advertisement
BACA JUGA
Hal ini diungkap oleh Psikiater dr. Jiemi Ardian, Sp. KJ, Irvan Helmi, Co-Founder and Director of Anomali Coffee & Pipiltin Cocoa, Helga Angelina, Co-founder dan CEO Burgreens & Green Rebel. Sebelum menentukan rekan bisnis, menurut mereka ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi calon pelaku usaha saat menentukan rekan bisnis. Lebih lanjut berikut ini selengkapnya.
Advertisement
1. Keterampilan mengatasi konflik
Psikiater dr. Jiemi Ardian, Sp. KJ, mengungkapkan salah satu keterampilan yang wajib dimiliki pelaku usaha adalah keterampilan mengatasi konflik. Sebab ketika menghadapi partner bisnis, tentu cara proses komunikasinya berbeda-beda. Mulai dari tempo kerja, keinginan, sudut pandang, dan juga kesabaran.
“Dalam konteks membangun bisnis pada umumnya, punya kepribadian yang sama itu nggak wajib kita miliki. Justru yang paling penting itu adalah keterampilan konflik,” ungkapnya, dalam acara ShopeePay Talk bertema Selektif Pilih Teman Dagang, Bisnis Makin Langgeng, Selasa (19/10/2021).
“Dan ini pasti tabrakan, sehingga keterampilan dalam mengatasi konflik ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki. Di mana kemampuan dua orang untuk menyadari keinginannya, egonya, batasan dirinya, juga berkolaborasi dan tujuan bersama-sama,” ungkap dr. Jiem.
Dia menambahkan, keterampilan mengatasi konflik tersebut bisa menjadi pijakan bagi calon pebisnis jika suatu waktu terjadinya konflik dalam bisnisnya. Sebaliknya, jika tidak punya keterampilan konflik, menurut dr. Jiemi, bisa membuat kamu saling menyalahkan saat terjadi konflik, alih-alih mencari solusi sama-sama.
“Kalau kita tidak punya pijakan, kalau konflik biasanya kita mencari siapa yang salah. Dan ini ujungnya cuma dua, satu kesal karena dia, atau kesal karena saya disalahin,” kata dia.
2. Keterampilan berbeda, tujuan tetap sama
Bercermin dari kisah Irvan Helmi yang membangun Anomali Coffee bersama sahabatnya sejak SMA dan Pipiltin Cocoa bersama sang kakak, menurut Irvan, salah satu fondasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan bisnis bersama rekan dapat mulai dibangun dengan mencari rekan bisnis yang memiliki keterampilan berbeda.
Bagi irvan, memilih rekan bisnis bukan hanya sekadar berlandaskan alasan sudah kenal baik sejak lama. Pada dasarnya setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, keterampilan berbeda dapat membantu para pemilik bisnis untuk saling melengkapi satu dengan lainnya dalam mendorong perkembangan bisnis,”
“Saya tidak pernah mengenyampingkan kriteria utama yang saya cari dari seorang rekan bisnis yang baik, yaitu adanya perbedaan keterampilan untuk saling melengkapi. Di Anomali Coffee, saya lebih fokus menangani hal yang berhubungan dengan marketing dan kualitas produk, sedangkan rekan saya, Agam, menangani keuangan bisnis dan strategi bisnis secara garis besar,” ujar Irvan Helmi.
“Alhasil, saya banyak belajar dari Agam tentang strategi menjalankan bisnis dan pengalaman tersebut saya terapkan saat saya membangun Pipiltin Cocoa bersama kakak saya. Sedangkan, kakak saya yang memang lebih mahir di bidang marketing lebih fokus menangani strategi marketing Pipiltin Cocoa. Perbedaan keterampilan inilah yang dapat menjadi sebuah nilai tambah yang membuat kami memiliki perspektif yang lebih luas dalam mencapai tujuan bisnis,” sambungnya.
Advertisement
3. Berkomitmen kuat dan mengutamakan profesionalitas
Selain keterampilan, rekan bisnis juga pastinya harus mengemban komitmen yang kuat, sehingga tiap individu yang terlibat di dalamnya bersedia mengenyampingkan keakuan dan fokus memberikan 100% usahanya untuk mencapai tujuan bisnis yang telah dirancang bersama.
Seperti yang dialami oleh Helga Angelina yang membangun bisnis Burgreens bersama sang kekasih yang kini telah menjadi suami. Menurutnya, meskipun menjalankan bisnis bersama orang terdekat, dalam dunia pekerjaan profesionalitas tetap dibutuhkan.
“Ketika memutuskan untuk membangun Burgreens bersama Max, sekalipun Max merupakan pacar saya pada saat itu, namun kami menyepakati beberapa hal mendasar yang dituangkan ke dalam perjanjian kerja sama yang sah,” ujar Helga Angelina, Co-founder dan CEO Burgreens & Green Rebel.
“Bagi saya, memilih rekan bisnis yang mau dan mampu memegang teguh komitmen dapat membantu kita dalam mendorong pertumbuhan bisnis,” lanjutnya.
#Elevate Women