Sukses

Lifestyle

Membesarkan Anak Tidaklah Mudah, maka Ibu Perlu Penyemangat agar Kuat

Fimela.com, Jakarta Di bulan Oktober yang istimewa kali ini, FIMELA mengajakmu untuk berbagi semangat untuk perempuan lainnya. Setiap perempuan pasti memiliki kisah perjuangannya masing-masing. Kamu sebagai perempuan single, ibu, istri, anak, ibu pekerja, ibu rumah tangga, dan siapa pun kamu tetaplah istimewa. Setiap perempuan memiliki pergulatannya sendiri, dan selalu ada inspirasi dan hal paling berkesan dari setiap peran perempuan seperti tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Elevate Women: Berbagi Semangat Sesama Perempuan di Share Your Stories Bulan Oktober ini.

***

Oleh: Fansay Cinta Amalia

Aku adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak. Anak pertamaku perempuan, sedangkan anak keduaku laki-laki. Aku bersyukur memiliki mereka yang bagaikan malaikat kecil dalam hidupku.

Aku yakin bagi semua para ibu juga menganggap demikian. Kasih sayang ibu kepada anak-anaknya seperti kasih sang mentari yang menyinari bumi. Aku tahu bagaimana setiap perjuangan wanita untuk membesarkan anak-anaknya tidak mudah. Berbagai macam cara dan jalan yang berbeda yang dilalui setiap ibu, tentu harus ada penyemangat dalam hidupnya agar tetap kuat.

Entah apa penyemangat bagi kaum hawa, tentunya mereka punya faktor yang berbeda. Agar mereka dapat tetap tabah, tegar, dan semangat dalam menjalani hidup ini.

Salah satu penyemangat besar dalam hidupku adalah ketika aku mengingat kembali arti nama anak-anakku yang kuberikan pada mereka. Mengapa bisa begitu? Hanya dengan mengingat nama bisa menjadikan penyemangat? Iya, begitulah caraku menyemangati dan menguatkan diri sendiri.

 

Mengingat Arti Nama Anak

Nama anak perempuanku adalah “Puteri Eydelwish Rilovinta Larissa” dan nama anak lelakiku adalah “Muhammad Putera Andrey Rilofan”. Semua nama itu aku sendiri yang memikirkan dan mencari idenya, suamiku juga menyukai nama-nama tersebut. Inilah arti dari nama anak-anakku:

“Puteri” bermakna anak perempuan yang cantik, “Eydelwish” = aku ambil dari nama bunga Edelweiss karena aku menyukai bunga jenis itu. Mengapa aku menyukainya? Karena bunga edelweiss menunjukkan bunga yang kuat, bunga yang dapat tumbuh subur walaupun ia tumbuh di tempat yang tandus, gersang, suhu yang sangat dingin, terkadang berada di tebing, dan kekurangan air.

Bunga edelweiss juga simbol tentang keabadian. Seperti rasa cintaku, kasih sayangku yang juga abadi untuknya. Aku berharap anakku sekuat dan seindah bunga edelweiss. Tetapi mengapa menjadi Eydelwish ? mengapa bukan Edelweiss? Karena aku menambahkan dua arti di dalamnya. “Ey” = “Eye” (mata)  dan  “Wish” = Harapan. Aku berharap di setiap sinar matanya yang terpancar, akan ada atau terlihat harapan yang baik.

Kemudian “Rilovinta” adalah nama gabungan dari suami dan namaku. “Larissa” berasal dari bahasa Rusia yang berarti “ceria”. Bila aku rangkum dari semuanya, arti nama anakku yang pertama adalah anak perempuan yang cantik, kuat, tegar, penuh harapan baik, dan selalu ceria.

“Muhammad” = nama Rasul (sebagai tauladan anakku), ”Putera” = anak laki – laki , “Andrey” berasal dari bahasa Inggris, yang bermakna “Berani”, “Rilofan” = gabungan dari namaku dan suamiku. Bila dirangkum menjadi anak laki-laki yang perilakunya menauladani sang Rasul, dan gagah berani.

Itulah arti dari nama anak-anakku, yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi bagiku. Sebagai pendorong kuat bagiku untuk terus maju dan bertahan dalam menjalani hidup ini. Bagaimana tidak? Aku berharap anak-anakku kuat dan berani, maka aku sebagai ibu yang membesarkan mereka juga harus lebih dari mereka.

Oleh karena itu, bagi semua para ibu di sana, ketika dalam situasi lemah ingatlah kembali arti nama anak-anak kita. Bentuk kasih sayang kita dengan cara memberikan nama yang bermakna baik untuk anak-anak, maka kita juga harus tanggung jawab memberi nama itu, dengan cara menjadi panutan  yang baik sesuai dengan arti nama mereka.

#ElevateWoman

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading