Fimela.com, Jakarta Aplikasi penerjemah bahasa Isyarat karya anak bangsa, Hear Me bakal meluncurkan 2 fitur terbaru untuk menjembatani komunikasi antara Teman Tuli dan Teman Dengar secara lebih optimal.
Hear Me sendiri merupakan aplikasi penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dengan tampilan 3D animasi pertama di Indonesia. Dirintis oleh empat mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, aplikasi ini pertama kali hadir dengan 3 fitur yakni Belajar BISINDO, Penerjemah BISINDO, dan Transkripsi Instan.
Advertisement
BACA JUGA
Fitur ini berfungsi sebagai penerjemah bahasa isyarat dan media pembelajaran bahasa isyarat yang sangat mudah dimengerti dan juga memiliki tampilan yang atraktif dengan tampilan 3D animasi. Chief Marketing Officer Hear Me, Safirah Nur Shabrina, mengungkapkan kini aplikasi Hear Me meluncurkan dua fitur terbaru, yakni Praktek BISINDO dan Layanan Video Call JBI.
“Pada fitur praktek BISINDO, teman-teman bisa mempraktekan langsung isyarat alfabet dan angka yang sudah dipelajari di aplikasi Hear Me melalui website kami. Nantinya, isyarat dari gerakan Anda akan terdeteksi ke dalam bentuk teks,” kata Safirah dalam konferensi pers virtual, Minggu (17/10/2021).
Advertisement
Fitur Layanan Video Call JBI
Sementara, Layanan Video Call JBI merupakan fitur layanan pemesanan Juru Bahasa Isyarat (JBI) secara fleksibel dan efisien melalui video call di aplikasi Hear Me sebagai akses komunikasi untuk teman Tuli.
Head of Branding Hear Me, Ivan mengatakan kehadiran Layanan Video Call JBI ini bertujuan untuk memberikan akses yang ramah bagi teman tuli, terutama dengan adanya fasilitas Juru Bahasa Isyarat.
“Misalnya, saat teman tuli sedang kuliah dan ada hambatan komunikasi. Teman tuli bisa menggunakan fitur ini, nantinya ada juru bahasa isyarat yang membantu menerjemahkan bahasa isyarat pada teman dengar melalui video call,” kata Ivan.
Dengan hadirnya fitur Praktek BISINDO dan Layanan Video Call JBI, Ivan berharap aplikasi ini dapat meningkatkan kemampuan bahasa isyarat dan juga menjadi jembatan komunikasi antara Teman Tuli dan Teman Dengar.
“Aplikasi ini diharapkan bisa memberikan akses layanan bahasa isyarat seperti juru bahasa isyarat di situasi yang sifatnya insidental atau mendadak. Seperti di rumah sakit misalnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Safirah mengatakan, fitur praktek BISINDO saat ini masih dalam tahap prototipe dan hanya bisa digunakan di Android. Untuk ke depannya, fitur ini akan tersedia juga di App Store. Sementara untuk Layanan Video Call JBI masih dalam tahap uji coba yang nantinya dapat digunakan secara umum pada November mendatang.
Aplikasi Hear Me
Hear Me pertama kali dirintis oleh empat mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB yang bernama Athalia Mutiara Laksmi, Nadya Sahara Putri, Octiafani Isna Ariani, dan Safirah Nur Shabrina pada 2019 lalu. Mereka terinspirasi ketika menaiki taksi online yang pengendaranya merupakan Teman Tuli.
Dari percakapan sepanjang perjalanan itulah ke empat pendiri Hear Me menyadari betapa pentingnya medium penerjemah bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas.
Secara sederhana, sistem kerja Aplikasi Hear Me adalah Teman Dengar merekam suara atau mengetik tulisan lalu akan otomatis diterjemahkan ke gerakan bahasa isyarat dalam tampilan 3D animasi.
#Elevate Women