Fimela.com, Jakarta Kita harus berbangga menjadi seorang perempuan, sebab sejak zaman rasulullah banyak perempuan cerdas yang berpengarus besar dalam sejarah Islam.
BACA JUGA
Advertisement
Apalagi, Islam mengajarkan jika surga ada di bawah telapak kaki ibu. Maka seorang perempuan sangat dimuliakan kehadirannya.
Merangkum funci.org berikut ini beberapa perempuan hebat dan cerdas di zaman rasulullah yang bisa menjadi teladan.
1. Fatima binti Abdur-Rehman
Kontribusi perempuan dalam pelestarian hadis memang besar. Sebuah survei terhadap teks mengungkapkan bahwa sebagian besar penyusun hadits penting dari periode awal menerima banyak dari mereka dari guru perempuan, sebagai otoritas langsung. Ibn Hajar belajar dari 53 wanita; As-Sakhawi memiliki ijazah dari 68 wanita dan As-Suyuti belajar dari 33 wanita, seperempat dari shuyukh-nya.
Pada abad keempat, ada Fatima binti Abdur-Rehman, yang dikenal sebagai As-Sufiyyah karena kesalehannya yang besar; Fatima cucu perempuan Abu Dawud dari Sunan yang terkenal; Amat al-Wahid, cucu dari ahli hukum terkemuka al-Muhamili; Umm al-Fath Amat As-Salam, putri hakim, Abu Bakar Ahmad; Jumuah binti Ahmad yang kelasnya selalu dihadiri oleh para hadirin.
2. Fathima binti al-Hasan
Fathima binti al-Hasan ibn Ali Ad-Daqqaq al-Qushayri adalah seorang ulama hadits abad kelima dan keenam, yang terkenal tidak hanya karena kesalehan dan penguasaan kaligrafinya, tetapi juga karena pengetahuannya tentang hadits dan kualitas isnad. (rantai perawi) dia tahu.
3. Khadijah binti Khuwailid
Khadijah merupakan istri dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Khadijah lahir dari keluarga yang sangat dihormati. Ayahnya Khuwailid memberikan pendidikan yang layak kepada putrinya sehingga Khadijah menjadi pengusaha kaya pada zamannya.
Sebelum menikah, Khadijah sempat memperkerjakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam di tempat usahanya. Setelah itu Khadijah memutuskan ingin menjadi istri Nabi dengan menggunakan perantara Nafisah binti Munyah. Nafisah kemudian menyampaikan kepada Abu Thalib, paman Nabi.
Khadijah dikenal sebagai istri Nabi Muhammad dan seorang perempuan yang berilmu, berbudi luhur, serta memiliki kepribadian yang baik. Khadijah juga disebut menyukai kemajuan dan terkenal selalu berinovasi. Selain itu, nama Khadijah juga populer sebagai pedagang yang sangat jujur, kaya, dan dermawan.
Advertisement
4. Fatimah binti Muhammad
Fatimah adalah anak perempuan dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan Khadijah. Fatimah memiliki sifat lemah lembut dan baik hati. Ia juga memilki kecerdasan yang sangat tinggi. Kecerdasan tersebut lahir dari ayahnya yaitu Nabi Muhammad Shallallahu laihi wa sallam.
Ia diajarakn mengenai realitas di dalam agama Islam. Oleh karena itu, Fatimah menjadi orang yang sangat cerdas dan beriman.
Ia juga dikenal sebagai Shahdah, Sang Penulis, menerima gelar bangga Musnida Asfahan (otoritas hadits agung Asfahan). Dia mendirikan sebuah pondok Sufi yang diberkahi suaminya dengan sangat murah hati. Ceramahnya tentang Sahih al-Bukhari dihadiri oleh banyak mahasiswa dan bahkan banyak yang secara salah mengaku sebagai mahasiswanya.
5. Amra binti Abdurrehaman
Amra binti Abdurrehaman adalah salah satu ulama besar abad kedelapan yang adalah seorang ahli hukum, seorang Mufti, dan seorang ulama hadits. Selama masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, dia dianggap sebagai otoritas besar dalam hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah (ra), istri Nabi (saw). Di antara murid-muridnya adalah Abu Bakar bin Hazim, hakim terkenal Madinah yang diperintahkan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk menyusun semua hadits atas otoritasnya.
6. Zainab binti Ali
Zainab merupakan putri dari pernikahan antara Fatimah dengan Ali bin Abu Thalib. Zainab juga dikenal sebagai wanita yang cerdas dalam menganalisis arti logika dan ilmu bahasa.
7. Aisyah RA
Aisyah RA dijuluki sebagai ummul mukminin atau ibunya orang-orang mukmin. Selain itu, ia juga manusia yang sangat dicintai Rasulullah SAW. Abu Amr bin Abdul Barr pernah menyebutkan bahwa Aisyah merupakan satu-satunya perempuan yang menguasai 3 keilmuan pada masanya, yaitu ilmu fikih, kedokteran, dan syair.
8. Al Shifa binti Abdulla al-Quraishiyya al-Adawiyah
ia adalah salah satu wanita bijak saat itu. Dia terlibat dalam administrasi publik dan terampil dalam kedokteran. Namanya Layla tetapi, dan menerima gelar 'Al Shifa' yang berarti 'Penyembuhan.'
9. Nusayba binti Ka'ab al-Mazneya,
Ia menawarkan layanan medisnya selama Pertempuran Uhud; Umm-e-Sinan Al-Islami, meminta izin Nabi untuk pergi ke medan perang dan membantu tentara yang terluka dan menyediakan air untuk yang kehausan; Umm Warqa binti Harits, yang berpartisipasi dalam menyusun Al-Qur'an, merawat mereka yang terluka di Perang Badar.
#elevate women