Ketahui Manfaat Sehat Bagi Mental dan Fisik dengan Belanja di Supermarket

Manfaat pertama saat seseorang memilih untuk belanja secara langsung adalah membuat tubuh jadi aktif bergerak. Tentu, aktivitas fisik seperti berjalan mencari barang yang ingin dibeli sangat bagus untuk kesehatan. Khususnya bagi kamu yang ingin mengendalikan berat badan. Pasalnya, aktivitas ini mampu membakar kalori cukup banyak. Tanpa disadari, kamu setidaknya bisa menempuh 500-1000 langkah.

Selain itu, jika seseorang aktif bergerak dapat meningkatkan kesehatan otak, menurunkan risiko penyakit, memperkuat tulang dan otot serta meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas berjalan pun dikatakan mampu mengurangi risiko kematian dini akibat penyakit jantung atau beberapa jenis kanker ganas.

Jangan salah, aktivitas fisik dengan berjalan di supermarket atau pasar juga berkaitan dengan kesehatan mental. Merasakan suasana baru dan melihat barang-barang yang disukai dapat melepas penat dan stres. Hal ini memiliki efek seperti retail therapy alias cuci mata di mal sehingga daya ingat dapat meningkat, suasana hati menjadi bagus serta memiliki kualitas tidur yang lebih baik.

Psikolog, Ikhsan Bella Persada mengungkapkan, “Manfaat itu muncul karena kita pergi ke tempat yang memang kita suka dan dengan suasana yang berbeda dari suasana rutinitas kita. Itu bisa membantu memberikan rasa senang sehingga memperbaiki mood kita,” ujarnya.

Namun, Ikhsan mengingatkan untuk tidak impulsif ketika berbelanja. Ketika seseorang memiliki kecenderungan ini, sebaiknya hindari tempat-tempat berbelanja demi menghindari pikiran stres.

Sebelum belanja ke supermarket atau pasar, lebih baik membuat perencanaan bahan makanan atau barang yang ingin dibeli dengan buat daftar belanjaan. Hal ini dilakukan agar kegiatan belanja lebih terkendali. Jangan lupa, usahakan sebagian besar produk yang dibeli merupakan makanan sehat.

Sahabat Fimela, pandemi Covid-19 belum berakhir. Maka, jika ingin berbelanja di supermarket atau pasar selalu ingat untuk mematuhi protokol kesehatan, ya!

Ditulis: Atika Riyanda Roosni