Fimela.com, Jakarta Gaya hidup ramah lingkungan belakangan mulai marak diterapkan oleh masyarakat guna menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Faktanya, data dari World Wildlife Fund Indonesia pada 2018 menunjukkan pada masyarakat Indonesia usia 15-45 tahun memiliki rasa tanggung jawab akan lingkungan.
Dari survei yang dilakukan Kantar pada 2020 juga menunjukkan 67 persen konsumen bersedia untuk menggunakan produk ramah lingkungan. Situasi ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki peran untuk menciptakan bumi yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.
Advertisement
BACA JUGA
Beberapa perusahaan di Indonesia sudah mulai mengusung konsep bisnis berkelanjutan. Salah satunya adalah home furnishing expert asal Swedia yaitu IKEA, yang memiliki komitmen untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang. Perusahaan ini memiliki desain demokratis yang salah satu fokusnya adalah keberlanjutan.
Karenanya, IKEA telah dan akan terus melakukan berbagai upaya ramah lingkungan, mulai dari penggunaan 60 persen material produk yang berasal dari sumber daya terbarukan, pengaplikasian teknologi ramah lingkungan di seluruh toko IKEA, hingga ragam inisiasi sosial.
Advertisement
Bahan perabot rumah tangga yang ramah lingkungan
“Sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dengan menyediakan produk dan layanan yang berkelanjutan dan terjangkau. Untuk itu, kami juga ingin mengajak masyarakat untuk menjadi generasi peduli lingkungan. Kami percaya lingkungan berkelanjutan dapat tercipta mulai dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Country Marketing Manager IKEA Indonesia,Dyah Fitrisally.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan perabot yang terbuat dari material ramah lingkungan, seperti beberapa produk kami antara lain PUDERVIVA, sprei berbahan 100 persen linen yang berasal dari serat tumbuhan dan diproduksi dengan kadar air dan pupuk lebih rendah, KUNGSBACKA, pintu dapur berbahan dasar plastik tutup botol, dan FRAKTA Blue Bag, kantong belanja reusable dan fungsional dari IKEA.
Selain peduli terhadap lingkungan, IKEA juga melakukan suatu penghargaan terhadap budaya Indonesia dengan mengadakan Batik Motive Design Competition 2.0. Kompetisi ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia.
Kompetisi gaya hidup ramah lingkungan
Para peserta berpartisipasi untuk membuat desain motif batik dengan sentuhan IKEA di dalam desainnya. Karya mahasiswi Universitas Tarumanegara, Canisha Chrystella terpilih sebagai pemenang dan desain motif batiknya akan dijadikan motif di seragam batik co-worker IKEA Indonesia selanjutnya..Menggandeng Chitra Subiyakto dari Sejauh Mata Memandang sebagai juri, Chitra lewat brand-nya selalu berusaha untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan salah satunya melakukan praktik circular fashion, yaitu upaya mendaur ulang sisa kain tekstil dari konveksi dan produk pasca dikonsumsi.
“Penting bagi kita untuk bertanggung jawab dan mengambil peran dalam melindungi bumi dan melestarikan budaya Indonesia. Kita bisa lebih dekat lagi dengan gaya hidup berkelanjutan dengan memulai dari langkah kecil seperti memilih benda yang bisa berjangka panjang dan selalu mencintai budaya Indonesia dari kehidupan sehari-hari. Menurut saya sekecil apapun upayanya akan sangat berarti. Jadilah bagian dari solusi, bukan polusi,” kata Chitra.
IKEA Indonesia bersama Sejauh Mata Memandang memiliki tujuan yang sama untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan melestarikan budaya Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai inisiatif serta kepedulian yang dilakukan keduanya untuk mengajak masyarakat menjadi generasi peduli lingkungan dan budaya. Pada akhirnya, seluruh masyarakat harus mengambil peran untuk memulai gaya hidup berkelanjutan dan cinta budaya dari hal-hal sederhana yang dapat dilakukan di rumah.
Advertisement
Simak video berikut ini
#elevate women