Fimela.com, Jakarta Penyakit jantung adalah salah satu penyakit kronis yang menjadi penyebab kematian dan disabilitas nomor satu di seluruh dunia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2019, sebanyak 17,9 juta orang meninggal karena penyakit jantung.
Penyakit jantung koroner dan stroke merupakan kedua penyakit penyumbang angka kematian terbesar dibanding kelainan jantung lainnya. Kedua penyakit tersebut tidak disebabkan karena kelainan bawaan, melainkan disebabkan oleh pola hidup yang tak sehat.
Advertisement
BACA JUGA
“Serangan jantung dan stroke biasanya merupakan kejadian akut yang menyebabkan sumbatan dan mencegah aliran darah masuk ke jantung atau otak. Itulah sebabnya banyak kasus kematian karena dua penyakit ini,” ujar dr. Radityo Prakoso yang merupakan Ketua Terpilih Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dalam webinar yang diselenggarakan oleh Philips, Kamis (7/10).
Maka dari itu, perlu adanya langkah-langkah pencegahan demi mengurangi risiko kematian yang semakin banyak lagi karena penyakit jantung koroner dan stroke.
Advertisement
Faktor Utama Risiko Penyakit Jantung
Radityo menjelaskan bahwa terdapat dua faktor utama risiko penyakit jantung, yakni faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Dalam hal ini, faktor yang tak dapat dimodifikasi berkaitan dengan riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin sehingga memang tak bisa dihindarkan.
Namun, untuk faktor yang dapat dimodifikasi, terbagi lagi menjadi 4 penyebab, yakni diet yang tak sehat, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan stres.
“Diet yang tak sehat menjadi penyebab nomor satu karena kebiasaan orang Indonesia selalu mengonsumsi makanan-makanan yang memiliki kadar lemak tinggi, seperti gorengan atau makanan bersantan,” jelas Radityo.
Hal ini sejalan dengan hasil market research yang dilakukan oleh Philips Domestic Appliances, bahwa orang Indonesia memiliki kebiasaan untuk mengonsumsi gorengan hampir setiap hari.
“Semua rumah pasti ada gorengan hampir setiap hari, bahkan termasuk saya sendiri. Kebiasaan ini sudah pada level yang mengkhawatirkan,” ujar Country General Manager Philips Domestic Appliances Indonesia Danny Hadhyan dalam sesi webinar tersebut.
Kurangi Risiko Mulai Dari Hal Kecil
Maka dari itu, mengurangi risiko penyakit jantung sangat bisa dilakukan mulai dari hal kecil, yakni mengurangi makanan-makanan berkadar lemak tinggi, seperti gorengan dan makanan bersantan.
“Kebutuhan lemak setiap orang itu per hari maksimal 25 persen. Jadi langkah paling efektif adalah dengan mengurangi persenan lemak yang kita konsumsi setiap harinya,” papar Radityo.
Dikarenakan mengonsumsi gorengan sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia, maka dari itu Philips sebagai perusahaan yang menyediakan beragam peralatan rumah tangga memberikan solusi dengan menghadirkan produk Air Fryer yang mampu mengatasi masalah tersebut.
“Kalau satu gorengan saja mengandung 28 persen kadar lemak, kami memiliki produk Air Fryer yang bahkan bisa mengurangi kadar lemak hingga 90 persen,” ujar Danny.
Advertisement
Sekali Masak Langsung Matang
Danny menjelaskan bahwa Air Fryer keluaran Philips mampu membantu setiap individu untuk hidup lebih sehat, serta memiliki keunggulan untuk bisa masak dengan cepat karena langsung matang.
“Produk air fryer ini punya highest safety standard, jadi selain bisa memasak tanpa minyak, produk ini memiliki rapid air technology sehingga masakan yang dimasak menggunakan alat ini langsung bisa matang dengan sekali masak,” ujarnya.
Memasak dengan menggunakan air fryer juga telah dianjurkan oleh para dokter, termasuk Dokter Radityo demi mencegah kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.
“Jika memang sangat suka gorengan, alangkah baiknya dimasak menggunakan air fryer demi mereduksi kandungan minyak yang ada di dalam satu porsi gorengan, dan hidup jadi lebih sehat. Namun, jangan lupa pula untuk selalu melakukan aktivitas fisik dan menghindari stres untuk mengurangi risiko penyakit jantung,” tambah Radityo.
Makanan dan pola hidup sehat itu selalu dimulai dari rumah, jadi sangat dianjurkan untuk menyiapkan segalanya, termasuk makanan dari rumah. Kurangi minyak, jantung lebih sehat.
Penulis: Chrisstella Efivania
#ElevateWomen