Fimela.com, Jakarta Aksi pelecehan seksual kembali terjadi dan menimpa seorang mahasiswa di Universitas Sriwijaya Palembang. Cerita pelecehan seksual yang diterimanya, diunggah sang mahasiswa di media sosial dan menjadi viral.
Dikutip dari akun Twitter @unsrifess dan Instagram @palembang.eksis, sang mahasiswi menceritakan pengalaman pahit yang ia terima saat proses kelulusannya. Peristiwa pelecehan seksual tersebut berawal dari sang mahasiswi yang menemui dosen pembimbing guna meminta tanda tangan setelah mengikuti sidang skripsi, pada Sabtu (25/9).
Advertisement
BACA JUGA
Ia datang menghampiri dosen pembimbing tersebut meski tidak membuat janji terlebih dahulu.
"Kejadiannya baru hari ini sabtu tanggal 25 sep 2021. Aku datang ke kampus untuk minta tanda tangan kepada dosen A. Karena aku tanya dengan adik tingkat kebetulan bapak dosen itu sedang di kampus. Aku inisiatif menemui bapak itu tanpa janji terlebih dahulu karena sebelum-sebelumnya tidak masalah seperti itu," tulisnya.
Advertisement
Berawal dari minta tanda tangan
Sampai di kampus, mahasiswi tersebut bergegas menuju ke ruang kerja dosen. Terlihat ruang kerja dosen saat itu sedang sepi namun ia tetap melanjutkan niatnya untuk meminta tanda tangan.
Layaknya dosen pembimbing dan mahasiswi, keduanya membahas revisi skripsi setelah rampung melaksanakan sidang. Setelah selesai revisi skripsi, dosen pembimbing tersebut menanyakan kondisi kesehatan sang mahasiswi yang menurutnya tampak pucat.
"Setelah beberapa saat bapak itu mengajak aku ngobrol. Basa-basi tentang kemajuan revisi sidang dan sebagainya. Terus beliau nanya kok aku pucat sekali (memang kondisinya aku lagi demam, dan baru selesai sakit gejala tipes)," kata dia.
Obrolan pun terus berlanjut membahas berbagai banyak topik. Termasuk kendala yang dihadapi sehingga sang mahasiswi terpaksa telat wisuda. Sang mahasiswi pun akhirnya bercerita semua masalah yang ia hadapi hingga menangis.
Ketika menangis, sang dosen memeluknya erat yang dianggap sebagai perhatian dosen terhadap anak didiknya. Sang mahasiswi pun membiarkan pelukan tersebut terjadi tanpa ada rasa curiga.
"Demi Allah aku tidak ngarang cerita ini min. Tolong di up aku butuh saran. Kalo nak cerita samo kawan aku malu," ujarnya.
Terjadi aksi pelecehan seksual
Setelah sesi konsultasi dan bercerita selesai, tidak disangka bahwa mahasiswi tersebut akan mendapat pelecehan seksual dari sang dosen. Ketika mahasiswi tersebut selesai merapikan berkas yang ditandatangani, mahasiswi tersebut justru mendapat perlakukan kasar dari dosennya.
Ia pun tidak mampu menghindar karena kuatnya tubuh sang dosen.
"Pas mau pamitan tiba-tiba beliau berdiri dan memeluk aku lagi 'yang kuat yaa' selesai dari situ gerak-geriknya semakin aneh, pelukannya mulai erat, aku coba melepas pelukan itu tapi beliau malah semakin erat memeluk," tulisnya.
Tindakan sang dosen pun semakin menjadi-jadi. Mahasiswi itu tidak luput dari aksi cabul sang dosen. Ia yang merasa bingung dan terdiam akhirnya membuat sang dosen melepas pelukannya. Namun berganti dengan ciuman di kening dan pipi.
"Aku menjauh tapi dia menarikku lagi. Singkatnya saja akhirnya dia mencium bibirku, membuka baju atasanku dan merabanya. Kalo kalian tanya kenapa aku diam saja. Di situ posisinya aku panik, bingung, syok. Mau teriak tapi itu dosenku, sudah kutolak tapi dia memaksa. Aku takut urusan wisudaku terhambat karena ini. Hal yang paling parah dia col* di depanku," tuturnya.
Advertisement
Diminta merahasiakan aksi pelecehan seksual
Usai melampiaskan nafsunya, sang dosen seperti tersadar dan menyampaikan permintaan maaf. Ia pun meminta mahasiswinya itu untuk merahasiakan kejadian tersebut. Tanpa pikir panjang, sang mahasiswi langsung keluar ruangan dan pulang ke indekosnya.
"Badanku serasa beku, akhirnya aku hanya diam saja melihat kelakuan beliau ini. Selesai itu, beliau bilang 'maaf yaa bapak khilaf, bapak janji ini yang terakhir. Tolong hal ini dirahasiakan cukup kita berdua yang tau'. tanpa babibu aku mengiyakan dan langsung berpamitan pulang," kata dia.
Serasa dihipnotis, mahasiswi itu mengaku bahwa ia hanya bengong dengan tatapan kosong sepanjang perjalanan pulang. Sesampai di kos, ia baru sadar sepenuhnya akan hal yang baru saja terjadi pada dirinya. Seketika ia menangis dengan sekeras-sekarasnya.
Respon pihak Universitas
Menanggapi postingan yang viral ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri Palembang Ifeh mengaku tengah berupaya melakukan konfirmasi kepada rektorat perihal informasi itu.
"Kami sedang menghadap beramai-ramai menemui rektorat, nanti saya kabari lagi," ungkap Ifeh.
Sementara itu, Wakil Rektorat Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsri Palembang Iwan Stia Budi mengaku belum mengetahui kabar itu. Pihaknya masih melakukan penelusuran informasi itu dan belum dapat menyimpulkan benar atau tidak peristiwa itu.
"Saya baru tahu dari kalian, berita ini masih sangat abstrak. Jadi Unsri perlu menelusuri kebenaran informasi ini lebih lanjut," kata dia.
Advertisement
Simak video berikut ini
#elevate women