Sukses

Lifestyle

Lulusan SMA Punya Penghasilan Puluhan Juta Rupiah per Bulan, Ini Kisahku

Fimela.com, Jakarta Setiap harinya kita berurusan dengan uang. Menghasilkan uang hingga mengatur uang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian kita. Bahkan masing-masing dari kita punya cara tersendiri dalam memaknai uang. Dalam tulisan kali ini, Sahabat Fimela berbagi sudut pandang tentang uang yang diikutsertakan dalam Aku dan Uang: Berbagi Kisah tentang Suka Duka Mengatur Keuangan. Selengkapnya, yuk langsung simak di sini.

***

Oleh:  Ikik Kepakisan

"Uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang." Pasti kita tidak asing dengan kutipan yang satu ini. Memang ada benarnya, uang tidak menjamin kebahagiaan tapi kalau tidak punya uang tersenyum pun jadi enggan. Berangkat dari kutipan ini, saya pun bekerja keras untuk bisa menghasilkan uang. Berawal dari kenekatan berubah menjadi suatu pekerjaan yang menjanjikan. 

Delapan tahun lalu, di usia saya yang terbilang masih muda, berusia 19 tahun, cuma tamatan SMA dengan minim pengalaman saya nekat membuka usaha sendiri. Sebuah warung makan kecil-kecilan. Terlihat biasa awalnya tapi setelah berjalan bertahun-tahun ternyata bisa menghidupi saya sampai saat ini. Dari yang penghasilannya ratusan ribu per bulan saya bisa meningkatkan sampai puluhan juta per bulan. Dari semenjak itu, saya selalu memenuhi kebutuhan hidup saya sendiri tanpa bergantung lagi pada orang tua. 

Dan dari sini juga saya belajar mengatur keuangan saya sendiri. Penghasilan yang besar untuk usia saya waktu itu tidak membuat saya gelap mata.

 

Tetap Mengatur Uang dengan Bijak

Saya selalu menyisihkan penghasilan untuk saya tabung. Saya gunakan ini untuk keperluan mendadak/darurat atau saya gunakan untuk membantu keuangan orang tua saya. Sebagian ada yang saya gunakan untuk diri sendiri misalnya membeli sesuatu yang saya inginkan, memutar modal usaha, gaji karyawan dan tak lupa donasi pada yang membutuhkan. 

Mempunyai seorang ibu yang merupakan sarjana ekonomi terkadang memberikan pandangan yang tak biasa, terutama keterkaitan masalah kehidupan dan uang. Atau keinginannya yang selalu diungkapkan, "Ibu ingin anak-anak ibu sukses dulu baru menikah. Mandiri dalam pekerjaan agar tidak selalu bergantung pada laki-laki (suami)". Dan karena dari dulu terdoktrin dengan kata-kata itu membuat saya menjadi wanita yang pekerja keras. Harus bisa berdiri di atas kaki sendiri. 

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading