Fimela.com, Jakarta Memperingati hari kesehatan mental sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 Oktober setiap tahunnya, tahun ini terdapat kampanye sosial yang berfokus pada Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang nantinya akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
Kampanye tersebut dilakukan oleh Menjadi Manusia berkolaborasi dengan Kitabisa.com sehingga diberi nama menjadi ‘Kita Manusia’. Perlu diketahui, Menjadi Manusia merupakan sebuah media alternatif dan platform sosial bagi orang-orang yang ingin berbagi dan mendengar cerita tentang kehidupan dari berbagai perspektif tentang kehidupan, terutama tentang kesehatan mental.
Advertisement
BACA JUGA
Tujuan dari diadakannya kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan masyarakat terhadap keberadaan ODGJ dan untuk menyediakan tempat yang lebih layak bagi para pasien ODGJ memiliki tempat yang lebih layak di pusat rehabilitasi mereka.
Co-founder dan The Brain Menjadi Manusia Rakha Ghanisatria mengatakan bahwa alasan pihaknya menginisiasi kampanye ini adalah karena selama tiga tahun berdirinya Menjadi Manusia, platform ini telah berhasil untuk memberikan impact positif terhadap para masyarakat yang menikmati konten-kontennya.
Dirinya menjelaskan bahwa banyak sekali orang yang memberikan testimoni, khususnya orang-orang yang memang sakit secara mental, bahwa dirinya tidak jadi bunuh diri karena melihat konten-konten yang dihasilkan oleh Menjadi Manusia.
“Karena di dua tahun belakang ini kami hanya fokus untuk membuat konten dan ternyata diterima masyarakat, jadi di tahun ketiga ini, kami coba fokus untuk melakukan aksi sosial beneran-nya, yakni kampanye,” ujar Rakha dalam virtual launching kampanye ‘Kita Manusia’, pada Jumat (10/9).
Advertisement
Berkolaborasi dengan banyak publik figur
Perlu diketahui, kampanye ini nantinya akan bertujuan untuk renovasi panti rehabilitasi ODGJ Al-Fajar Berseri yang Dikelola oleh seorang kusir delman bernama Marsan Susanto dan terletak di Bekasi. Panti ini telah berdiri selama 27 tahun dan dihuni oleh 440 ODGJ.
Mengingat banyaknya pasien yang tinggal dalam panti rehabilitasi dan umur dari gedung tersebut yang sudah tidak muda lagi, maka tempat tersebut memerlukan adanya perkembangan infrastruktur yang memadai sehingga para ODGJ mendapatkan tempat yang lebih layak dibanding sebelumnya.
Maka dari itu, dalam kampanye ini Menjadi Manusia akan berkolaborasi dengan tim peneliti, arsitek, aktivis, dokter kejiwaan, serta public figure agar dapat memberikan pengembangan yang tepat guna. Di antaranya Avianti Armand (Arsitek), dr. Jiemi Ardian, Karin Novilda dan Ariel Tatum (public figure), Alfatih Timur (CEO Kitabisa.com), dan lain masih banyak lagi.
“Di sini kami mencoba untuk breaking stigma terhadap para ODGJ dan panti rehabilitasinya, sih. Kami ingin membuat orang-orang, tuh, nggak takut lagi kalau melihat panti rehabilitasi orang-orang dalam gangguan kejiwaan. Mereka butuh tempat yang layak untuk tinggal,” jelas Rakha.
Dilakukan selama satu tahun
Kampanye ini akan berlangsung selama satu tahun hingga 10 Oktober 2022. Dalam jangka waktu tersebut, donasi yang mereka targetkan diharapkan bisa mencapai Rp1 Milyar. Maka dari itu, tujuan utama mereka berkolaborasi dengan Kitabisa.com adalah untuk pengumpulan uang donasi yang mereka targetkan tersebut.
Namun selain itu, mereka juga melakukan salah satu cara lain untuk mengumpulkan uang yakni dengan melelang barang-barang para public figure dalam acara Auction to Donation, dan juga melakukan kolaborasi dengan brand-brand ternama seperti SAGE Footwear, OZA Tea, dan Prepp Studio untuk membuat merchandise yang bisa dibeli oleh masyarakat.
“Semua dana yang kami peroleh, seluruhnya akan kami donasikan untuk renovasi pusat rehabilitasi Al-Fajar Berseri, dan diberikan di tahun depan sesuai dengan flow campaign yang telah kami buat,” tambah Rakha dalam virtual press conference Kita Manusia.
Advertisement
Berfokus pada edukasi tentang kesehatan mental
Dalam periode waktu satu bulan ke depan hingga Oktober 2021, mereka akan melakukan pre-event dan main event untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap kampanye Kita Manusia terlebih dahulu dengan mengundang para public figure untuk dijadikan narasumber yang bisa diajak berdiskusi tentang kesehatan mental, khususnya dalam topik ODGJ di Indonesia.
Dimulai dari diskusi lewat Instagram Live, TikTok Live, dan juga Twitter Space. Serta pembuatan film pendek dan film dokumenter yang mengangkat tentang isu kesehatan mental terutama tentang ODGJ. Sehingga, rangkaian acara yang telah dibuat akan lebih berfokus pada edukasi kepada seluruh masyarakat tentang kesehatan mental.
“Diharapkan setelah kami membuat diskusi-diskusi yang telah kita rangkai sedemikian rupa, akan membuka perspektif masyarakat khususnya kaum yang lebih tua tentang kesehatan mental yang masih dianggap tabu sama mereka. Tapi, kami juga berharap agar para generasi muda tidak terlalu bersikap mengglorifikasi tentang penyakit mental yang mereka self-diagnosed sendiri,” ujar Rakha.
Nantinya seluruh rangkaian acara akan dimeriahkan oleh para public figure dan para musisi yang sadar akan pentingnya kesehatan mental bagi para audiences-nya.
Rakha mengungkapkan bahwa kampanye ini memang baru dibuat flow campaign-nya selama satu bulan, tetapi nantinya akan ada evaluasi-evaluasi setelah satu bulan ini, sehingga awareness masyarakat bisa terus ada terhadap kampanye Kita Manusia ini.
“Memang baru dirangkai untuk satu bulan ke depan, tapi untuk seterusnya kami akan terus berkarya lewat konten-konten dan acara lainnya lagi setelah kami evaluasi dari yang kami lakukan selama satu bulan ini,” tambah Rakha.
Levina Purnamadewi yang merupakan salah satu Co-founder dari Menjadi Manusia juga menambahkan bahwa untuk informasi lebih lanjut tentang kampanye ini dan untuk meningkatkan awareness kepada masyarakat bahwa kampanye ini terus berlanjut selama satu tahun, bisa dilihat melalui akun Instagram @kita.manusia_id.
“Di akun itu, nantinya kami akan menjelaskan lebih lanjut terkait donasi yang telah didapatkan, dan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan kami laksanakan ke depannya,” tutup Levina.
Penulis: Chrisstella Efivania
#ElevateWomen