Fimela.com, Jakarta Dheva Anrimusthi kembali mengumpulkan medali kemenangan Badminton di Paralimpiade Tokyo 2020. Persembahan medali perak tak hanya ditunjukkan untuk Indonesia namun menjadi kebanggaan warga di kampung halamannya, Kuningan.
Deva tak hanya ingin prestasi tersebut jadi miliknya sendirian. Ia pun memfasilitasi warga Kuningan yang ingin menekuni olahraga badminton, syukur-syukur menjadi penerusnya.
"Alhamdulillah bangga berjuang bukan hanya untuk Indonesia tapi Kabupaten Kuningan. Sampai anak saya bangun gedung olahraga badminton di kampung halamannya untuk mencari bibit penerus Dheva," kata ayah Dheva, Aan Suparman, Minggu (5/9) melansir dari Liputan6.com.
Advertisement
BACA JUGA
Aan pun mengenang perjalanan karier putranya yang sejak kecil sangat mencintai olahraga badminton. Ketertarikan Dheva sendiri berawal saat ia sering ikut ayahnya bermain badminton sejak usia 8 tahun.
Untuk mengasah kemampuannya, Dheva masuk klub bulutangkis Candra Wijaya International Badminton Center di Jakarta. Namun saat Dheva SMP, ia sempat mengalami kecelakaan sepeda motor yang menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi normal.
Sebelum mendapatkan semangat dan motivasinya kembali, Aan mengatakan anaknya kesulitan. Beruntung Dheva mau kembali bangkit dan menjunjukkan skill terbaik.
"Anak saya sempat down dan tidak mau latihan lagi. Tapi Alhamdulillah semangat kami orangtua dan keluarga lainnya membuat Dheva mau berlatih lagi," kata dia.
Advertisement
Dilirik National Paralympic Committe of Indonesia
Beberapa bulan setelah Dheva berlatih di klub baru SGS PLN Bandung, pengurus National Paralympic Committe of Indonesia (NPCI) Jawa Barat untuk ikut pelatda. Sang anak, kata dia, langsung menerima tawaran tersebut.
"Saya dan keluarga dimintai pendapat oleh Dheva dan saya menyerahkan keputusan kepada anak saja akhirnya menerima tawaran," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dheva merupakan atlet badminton tunggal putra Indonesia berhasil meraih medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020.
Dheva yang berlaga di final harus takluk dari wakil Malaysia, Cheah Liek Hou dalam dua gim langsung lewat skor akhir 21-17 dan 21-15, di nomor tunggal putra kelas SU5 di Yoyogi National Stadium, Sabtu (4/9/2021).
Sebelumnya pada babak semifinal, Dheva harus melawan kompatriotnya sendiri asal Indonesia Suryo Nugroho, setelah sebelumnya juga telah bertemu di babak grup bersama Suryo.
Meski gagal di partai final, Dheva tetap sukses menambah raihan medali perak kontingen merah putih di Paralimpiade 2020 atas pencapaiannya sebagai Runner Up.
#ElevateWomen