Sukses

Lifestyle

Didiet Maulana Ungkap 5 Kiat Menciptakan Produk Unggul dan Laris di Pasaran

Fimela.com, Jakarta Siapa yang tidak mengenal desainer kenamaan Didiet Maulana. Pria yang sukses mempopulerkan tenun dengan merek IKAT nya ini termasuk salah satu desainer yang perlu diperhitungkan karena karyanya.

Setelah meluncurkan brand IKAT pada tahun 2011, Didiet Maulana tak main-main mengembangkan bisnisnya. Hingga kini, karya-karyanya malang melintang di dunia fashion nasional dan internasional.

Karya-karya Didiet Maulana juga selalu sukses menjadi winning product atau produk unggulan. Bahkan menjadi langganan selebritas Tanah Air, mulai dari Afgan Syahreza, Titi DJ, Krisdayanti, Vidi Aldiano, hingga Bunga Citra Lestari.

Untuk mampu menciptakan produk yang unggulan, Didiet Maulana membagikan 10 kunci yang harus dipegang para pelaku bisnis. “Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan dari daftar produk best seller tahun 2014, terdapat 10 Kunci yang membuat produk menjadi best seller. Yakni fitur, kualitas produk, desain, keandalan, keterjangkauan, jangkauan audiens yang luas, nilai/sejarah/orang di balik produk, keterlibatan komunitas, relevansi, dan inovasi,” ungkap Didiet Maulana dalam diskusi virtual TEDxYouth@SPH, pada (4/9/2021).

Kesepuluh kata kunci ini, kemudian Didiet Maulana diimplementasikan melalui 5 tahap proses pengembangan produk. Lantas, bagaimana cara Didiet mengimplementasikan 10 kata kunci tersebut pada brand IKAT? Berikut selengkapnya.

 

1. Persiapan

Pada tahap persiapan, hal terpenting sebelum peluncuran produk menurut Didiet Maulana adalah menentukan tujuan, relevansi, dan inovasi.

“Jadi kami masukkan kata kunci value, relevansi, dan inovasi. Bagaimana nilainya? Bagaimana relevansi produk dengan permintaan yang ada? Jangan membuat suatu produk yang permintaannya tidak ada. Selain itu, inovasi seperti apa yang kamu buat?,” kata Didiet Maulana.

Didiet Maulana mencontohkan salah satu produk miliknya yang diluncurkan pada tahun 2020, bernama ‘New Normal Essential Kit’. Produk ini bertujuan untuk membantu mensejahterakan para perajin di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi.

“Yang kami lakukan adalah we back to our core, kita menjalankan visi kami untuk maju bersama. Di tahap ini, kami memutuskan untuk membuat new normal essential kit berupa pouch yang memuat masker, hand sanitizer serbaguna, sabun cuci tangan, yang sangat relevan dicari di kala pandemi. Jadi kata kunci relevan saya masukkan di sini,” terang Didiet.

2. Proses pembuatan

Setelah proses persiapan, lahirlah proses pembuatan. Dalam tahapan ini, Didiet memasukan kata kunci fitur, kualitas produk, dan desain.

“Jadi produk kita harus memiliki fitur yang lengkap dan bisa diandalkan. Kemudian, kualitas produknya juga harus bagus, dan desainnya yang unik. Banyak sekali orang yang membuat produk serupa, tetapi keunikan dan desain menarik tidak semua orang memilikinya,” kata Didiet.

3. Proses penjualan

Setelah produk sudah jadi, maka dilanjutkan ke dalam tahap penjualan. Pada tahapan ini, Didiet memasukan kata kunci keandalan, keterjangkauan, jangkauan audiens yang luas.

“Jadi produk sudah pasti harus bisa diandalkan, kemudian dengan harga yang sesuai dengan target pasar dan terbuka untuk kelompok pembeli yang ingin memilikinya dari berbagai usia,” lanjutnya.

4. Proses promosi

Selanjutnya adalah tahap promosi. Kata kunci yang dimasukkan pada tahapan ini adalah nilai/ sejarah/ cerita di balik produk dan relevansi.

“Jadi dalam proses promosi, kami membagikan kisah dibalik pembuatannya dan orang-orang di balik layarnya dengan menggunakan platform promosi yang sesuai dengan target pasar. bercerita sangat penting dilakukan pada tahap promosi, agar publik menjadi tahu cerita di balik produk yang kamu buat. Platform promosi juga harus sesuai target pasar agar tepat sasaran,” tulisnya

“Dari value, history, behind the product dan relevancy, maka didapatkan hasil liputan media yang membantu memasarkan produk. Dari tulisan mereka akhirnya visi kamu dalam membantu perajin liputan yang tersebar pada cerita akan menjangkau lebih banyak konsumen lagi,” sambungnya.

5. Masuknya pasar

Entri pasar adalah tahap untuk memasuki segmen pasar yang dijadikan sasaran penjualan. Di sini, Didiet Maulana memasukan kata kunci value/ history/ behind the product, Community Engagement, dan Innovation.

“Tujuannya adalah untuk menghasilkan gema yang lebih besar lagi dari produk ini. Jadi yang ingin kami lakukan adalah sebuah efek snowball dan diharapkan bisa diperluas konsumennya. Karena sesuai visi kami, semakin banyak pembeli, maka semakin banyak pula perajin yang terbantu,” kata Didiet.

Terbukti, setelah mengimplementasikan seluruh proses di atas, produk ‘New Normal Essential Kit’ berhasil terjual sebanyak 18.000 pcs dalam kurun waktu 6 bulan sejak diluncurkan pada Juli 2020.

“Para pelaku usaha juga bisa memasukkan keywords di atas ke dalam tahapan berbeda sesuai produk dan strategi masing-masing brand. Justru karena keragaman itulah yang akan menunjukkan keunikan suatu brand. Yang terpenting, para pelaku usaha sudah bisa aware memasukan 10 kata kunci tersebut pada tahapan-tahapan di atas,” tandasnya.

 

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading