Fimela.com, Jakarta Kematian Putri Diana adalah kejadian luar biasa yang tak terlupakan. Tepat 24 tahu lalu, Putri Diana mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya di Paris. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam tak hanya bagi keluarga kerajaan, namun juga di seluruh penjuru dunia.
Di hari tersebut, Putri Diana, Pangeran William dan Harry, serta Ratu Elizabeth tengah berlibur di Balmoral pada Agustus 1997. Para bangsawan saat itu banyak yang tinggal di Balmoral untuk berkumpul dan berkabung secara pribadi.
Dikutip dari liputan6.com, masyarakat mulai resah dan marah ketika para bangsawan dengan keengganan mereka untuk melanggar satu bagian dari protokol. Saat itu sudah jadi sebuah kebiasaan jika saat bendera dikibarkan di atas Istana Buckingham, maka menandakan ada anggota kerajaan yang meninggal dunia.
Advertisement
Ketika Putri Diana meninggal, Ratu Elizabeth berada di Balmoral sehingga tidak ada bendera yang dikibarkan di istana.
BACA JUGA
Advertisement
Bendera setengah tiang dikibarkan
Pada hari-hari setelah kematiannya, ada yang berkembang dimana sebuah bendera dikibarkan di atas istana setengah tiang sebagai tanda penghormatan pada Putri Diana, meskipun ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Ketegangan mulai terjadi dan mengakibatkan Ratu benar-benar melanggar protokol yang tak pernah ia lakukan. Dia setuju bahwa Bendera Union dapat dikibarkan setengah tiang di atas Istana Buckingham pada hari pemakaman Diana.
Tradisi yang dilanggar Ratu Elizabeth
Sejak itu, bendera Union sekarang berkibar di Istana Buckingham ketika Ratu tidak berada di kediaman. Ketika dia ada di sana, itu diganti dengan Royal Standard.
Itu juga telah diturunkan menjadi setengah tiang untuk menandai beberapa peristiwa seperti kematian Ibu Suri pada 2002, serangan 11 September pada 2001 dan pemboman 7 Juli di London pada 2005.
#Elevate Women