Fimela.com, Jakarta To Kill a Mockingbird adalah novel karya Harper Lee, yang pertama kali diterbitkan di tahun 1960. Latar yang digunakan untuk novel fiksi ini, yaitu Maycomb, Alabama, pada masa great depression di tahun 1930an.
Novel To Kill a Mockingbird, menceritakan tentang kisah Atticus Finch, seorang duda yang menjadi pengacara. Ia memiliki 2 orang anak, yaitu Jem yang berumur 10 tahun dan Scout berumur 7 tahun. Atticus merupakan sosok ayah yang terbaik dan progresif.
Dalam novel ini, juga diceritakan tentang Atticus, sosok pengacara yang membela keadilan, penuh cinta, dan kebenaran. Atticus melakukan penolakan adanya diskriminasi rasial, ketidakadilan, kebencian, dan kemunafikan.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Novel To Kill a Mockingbird
Judul Buku : To Kill a Mockingbird
Pengarang : Harper Lee
Penerbir dan Tahun Terbit : Hachette Book Group New York, 2010
Jumlah Halaman : 376
Genre : Fiksi, American Literature
Sebuah novel fiksi, yang mengisahkan cerita dari sudut pandang, seorang perempuan berumur 7 tahun. Perempuan itu bernama Scout, anak kedua dari Atticus Finch. Latar yang digunakan dalam novel ini adalah tahun 1960an, di Maycomb County, Alabama, negara bagian Amerika Serikat di bagian Selatan.
Scout memiliki seorang kakak laki-laki bernama Jem, dan dibesarkan oleh ayahnya Atticus Finch seorang diri. Atticus Finch adalah sosok seorang ayah terbaik yang pernah ada. Atticus selalu mengajarkan pada anak-anaknya sejak masih kecil, untuk membaca buku bersama setelah makan. Atticus menjadikan dirinya sebagai contoh teladan yang baik untuk anak-anaknya, agar anaknya rajin bersekolah, mau menimba ilmu setinggi-tingginya, menjadikan anaknya terhormat, serta menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran.
“Until I feared I would lose it, I never loved to read. One does not love breathing.”
Atticus adalah seorang pengacara di suatu di Maycomb County. Ia ditinggal istrinya meninggal, saat Scout masih kecil. Atticus dihina oleh seluruh masyarakat di kotanya, karena ia menjunjung tinggi keadilan dan kebenenaran. Atticus sangat menolak adanya diskriminasi rasial, ketidakadilan, kebencian, dan kemunafikan yang terjadi di kota tersebut.
Scout berusaha untuk menahan amarah dan emosinya, karena mengetahui ayahnya dibenci dan dihina seluruh masyarakat. Namun, Atticus meminta Scout untuk tetap lemah lembut, tidak tersinggung, dan tetap harus mengasihi orang yang menyakiti hatinya.
Bahkan Atticus mengajarkan pada Scout, untuk tidak membenci Hitler, saat Scout menanyakan kepada ayahnya, apakah ia boleh membenci Hitler. Tetapi Atticus sangat tidak membolehkan anaknya membenci orang lain. Atticus adalah sosok orang yang luar biasa, karena hidupnya dipenuhi dengan cinta kasih, pengampunan, kebenaran, dan menjunjung tinggi keadilan.
“Shoot all the bluejays you want, if you can hit ’em, but remember it’s a sin to kill a mockingbird.”
Novel ini juga menceritakan tentang kisah anak-anak yang senang bermain di lingkungan rumah, mendapatkan kenalan tetangga baru, rasa penasaran terhadap sesuai yang asing, dan masa belajar di sekolah.
Scout dan Jem, serta Dill teman sebayanya, yang sangat penasaran dengan tetangganya yang tidak pernah keluar rumah, yaitu bernama Boo Radley. Akhirnya mereka bertiga berhasil memasuki rumah tersebut, setelah memaksa Boo Radley keluar rumah. Tetapi Nathan Radley, menembakkan senapan ke udara dan memberikan peringatan pada mereka bertiga. Mereka pun berlari meninggalkan rumah tersebut.
Celana Jem tersangkut di kawat, dan terpaksa harus melepaskan celananya. Hal ini membuat ayahnya sangat curiga, namun Jem hanya beralasan kalau dia kalah taruhan dengan Scout.
Kecurigaan Scout, Jem dan Dill semakin tinggi, tentang orang misterius yang ada di rumah tersebut. Karena Jem menemukan celananya sudah dijahit. Lalu ada lubang pohon disekitar rumah itu, dan mereka menemukan barang-barang aneh seperti medali kuno, permen karet, bahkan patung miniatur yang mirip dengan Scout dan Jem.
“Mockingbirds don’t do one thing but make music for us to enjoy. They don’t eat up people’s gardens, don’t nest in corncribs, they don’t do one thing but sing their hearts out for us. That’s why it’s a sin to kill a mockingbird.”
Novel ini memenangkan Pulitzer Award ditahun 1961. Karena ceritanya sangat menarik, novel ini juga diadaptasi menjadi sebuah film, yang rilis pada tahun 1962.
Film To Kill a Mockingbird menduduki peringkat ke-25 dalam daftar film terbaik Amerika sepanjang sejarah versi AFI's 100 Years. Kemudian film ini meraih kesuksesan dalam box office. Film ini juga termasuk film terbaik yang pernah ada, dan mendapatkan ulasan-ulasan yang baik menurut kritikus.
Baik novel maupun filmnya, bisa memberikan banyak pelajaran bagi yang membaca atau menontonnya, seperti menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran, berpikir kritis sebelum bertindak, percaya kepada anak-anak, jadilah contoh teladan bagi anak, dan mendengarkan cerita atau pendapat kedua belah pihak.