Fimela.com, Jakarta Blue Moon sedang menjadi perbincangan hangat masyarakat di seluruh dunia. Tadi malam, Minggu (22/8/2021), Blue Moon yang langka terlihat dramatis.
BACA JUGA
Advertisement
Disebut Blue Moon karena ini adalah fenomena bulan ketiga dari empat bulan purnama yang terjadi di musim panas, di belahan bumi utara. Melewati planet Jupiter pada saat oposisi tahunannya yang cerah, Bulan Purnama terbukti menjadi pemandangan yang indah di seluruh dunia.
Blue Moon hanya dapat terjadi pada bulan sebelum bulan yang memiliki titik balik Matahari, jadi hanya pada bulan Februari, Mei, Agustus, atau November. Blue Moon terakhir terlihat pada 18 Mei 2019 dan berikutnya akan terjadi pada 19 Agustus 2024, seperti dilansir dari forbes.com.
Advertisement
Fenomena langka Blue Moon
Walaupun disebut Blue Moon, Bulan Purnama sebenarnya sangat jarang terlihat biru. Selain selama kondisi atmosfer yang langka, Bulan Purnama saat muncul di ufuk timur, berubah dari oranye menjadi kuning saat naik ke langit malam.
Bulan Purnama berikutnya adalah Harvest Moon yang akan terjadi pada 20 September 2021. Disebut Harvest Moon karena pernah membantu petani membawa hasil panen hingga larut malam.
Momen Bulan Purnama lain yang wajib ditunggu selama sisa tahun 2021 adalah Beaver Moon di bulan November mendatang. Saat Bulan menjadi penuh, sebagian besar akan ditelan oleh bayangan Bumi di luar angkasa.
Beaver Moon akan terlihat dari Amerika Utara, Selatan, Eropa Utara, Asia Timur, Australia, dan Pasifik. Pengamat bahkan mengatakan bahwa Bulan akan berubah warna menjadi kemerahan selama sekitar 3,5 jam.
#Elevate Women