Fimela.com, Jakarta Meskipun zaman sudah sangat maju dan setiap orang tahu bahwa tidak semua orang terlahir sama, tetap saja ada saja orang-orang yang sering melakukan rasisme, merendahkan ras lain karena merasa rasnya yang paling baik.
BACA JUGA
Advertisement
Rasisme mungkin tampak biasa namun pasti tak ada yang menduga bahwa sikap diskriminatif ini ternyata berhubungan erat dengan rendahnya IQ seseorang.
Dilansir dari Huffpost, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science menemukan bahwa orang-orang yang mendapat skor rendah pada tes IQ di masa kanak-kanak kemungkinan besar menunjukkan sikap rasisme, meyakini prasangka buru dan mengembangkan pemikiran politik sosial konservatif di saat tumbuh dewasa.
Advertisement
Rasisme tanda kurang cerdas
Dr. Gordon Hodson sebagai penulis utama penelitian mengungkapkan dalam LiveScience bahwa orang-orang dengan kecerdasan rendah condong meyakini ideologi konservatif sosial, yang menekankan penolakan terhadap perubahan dan pada perkembangannya mampu menunjukkan diskriminasi dan prasangka buruk.
Penelitian yang dilakukan di Brock University, Ontario ini melakukan pengukuran berdasarkan skor IQ yang ditentukan oleh tes kecerdasan standar, dan Dr. Gordon Hodson sadar bahwa temuan ini mungkin menjadi perdebatan panas di antara banyak psikolog. Namun ia mengungkapkan alasan yang cukup masuk akal.
Mengapa orang yang kurang cerdas mungkin melakukan rasisme dan ideologi konservatif lainnya? Itu karena ideologi konservatif memberikan "patokan struktur dan keteraturan" yang membuat orang lebih mudah memahami dunia yang sebenarnya sangat kompleks. Dengan pemikiran sempit itulah orang-orang kurang cerdas memegang keyakinan.
Jadi jika kamu menemui orang-orang yang suka menunjukkan diskriminasi dan rasisme, sekarang kamu tahu bahwa mungkin saja mereka kurang cerdas, Sahabat Fimela.
#ElevateWoman with Fimela