Fimela.com, Jakarta Supernova adalah sebuah novel karya dari Dee Lestari, yang memiliki beberapa seri untuk dibaca, yaitu buku pertama Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh, buku kedua Akar, buku ketiga Petir, buku keempat Partikel, buku kelima Gelombang, dan buku keenam Intelegensi Embun Pagi.
Novel dengan genre science fiction ini, mengisahkan tentang perjalanan dan petualangan manusia sebagai peretas, untuk melindungi kelompok tertentu dalam dunia dimensi lain, agar dunia nyata lebih seimbang, menciptakan kedamaian manusia dan fungsi bumi menjadi stabil.
Setiap kalimat dalam paragrafnya ditulis dengan kalimat puitis yang penuh makna, dengan deskripsi penokohan dan latar cerita yang penuh imajinasi, sehingga para pembacanya bisa ikut berimajinasi dan berkhayal saat membaca novel ini. Berikut kutipan novel supernova Dee Lestari, yang dilansir dari beberapa sumber:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Kutipan Novel Supernova Dee Lestari
1. “Semua perjalanan hidup adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan. Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis. Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.”
2. “Kau hadir dalam ketiadaan, sederhana dalam ketidak mengertian. Gerakmu tiada pasti, namun aku selalu disini, menantimu.."
3. “Kamu benar, Puteri. Perasan itu sudah mengkristal. Dan akan kusimpan. Selamanya.”
4. “Hampir semua orang melacurkan waktu, jati diri, pikiran, bahkan jiwanya. Bagaimana kalau ternyata itulah pelacuran yg paling hina?”
5. “karena sesungguhnya justru dalam ketidakpastiaan manusia dapat berjaya, menggunakan potensinya untuk berkreasi”
6. “...manusia terlahir ke dunia dibungkus rasa percaya. Tak ada yang lebih tahu kita ketimbang plasenta. Tak ada rumah yang lebih aman daripada rahim ibu. Namun, di detik pertama kita meluncur ke luar, perjudian hidup dimulai. Taruhanmu adalah rasa percaya yang kau lego satu per satu demi sesuatu bernama cinta”
7. “Berhenti memilah antara apa yang diinginkan dan tidak, lalu stagnasi hanya karena anda berkeras atas sesuatu yang sebenarnya harus berubah. Berhenti juga menilai baik buruk dari apapun. Bahkan untuk itu anda hidup. Anda adalah pengamat dan penikmat. Bukan Hakim”
8. “perasaan ini, cukup besar untukku kuat berjalan sendirian tanpa harus kamu ada”
9. “Saya percaya setiap manusia dapat mewujudkan surga, neraka, berlaku seperti malaikat, dan menjadi iblis itu sendiri.”
10. “Segalanya terjadi tak terduga-duga. Hanya ada satu yang pasti dalam hidup, yaitu ketidakpastian. Hanya ada satu yang patut Anda harapkan datang, yaitu yang tidak diharapkan.”
Kutipan Novel Supernova Dee Lestari
11. “Mungkin dengan beneran mati saya akan menemukan makna hidup.”
12. “Telepati itu bualan, umpatnya, makanya Alexander Graham Bell ditakdirkan jadi penemu telepon.”
13. “Sekejap bersamamu menjadi tujuan peraduanku, sekali mengenalimu menjadi tujuan hidupku"
14. “Menertawakan hidup. Tak ada lagi momen yang lebih menyenangkan. Salah satu kapabilitas agung milik manusia dari Sang Penciptanya yang Maha Humoris.”
15. “Itulah koevolusi. Kemampuan makhluk hidup untuk mengubah konteks. Yang semula menjadi musuh akhirnya menjadi teman, dan perubahan itu menciptakan kehidupan baru. Percayalah, ini nggak hanya terjadi di level fisik, tapi juga mental. Ketika bakteri primitif saja mampu mengubah konteks, tidakkan kamu heran dengan manusia-manusia yang menyerah begitu saja dengan keadaan? Padahal kemampuan itu nyata-nyata diberikan di setiap level kehidupan, dari mulai makhluk bersel tunggal sampai makhluk terkompleks yang ada: kita.”
16. “Apa yang anda butuhkan semuanya sudah tersedia.”
17. “Ketika kita balikan cara pandang kita, kenyataan pun berubah. Ternyata, pelacuran terjadi di mana-mana. Hampir semua orang melacurkan waktu, jati diri, pikiran bahkan jiwanya. Dan bagaimana kalau ternyata itulah pelacuran yang paling hina?”
18. “Well, semua peristiwa hanyalah semata-mata peristiwa, tapi cara kita menyikapinyalah yang memberi label, kan? Entah itu diberi judul tragedi atau keberuntungan.”
19. “Jakarta. Aku setuju. Kota ini biangnya dualisme. Antara ingin Timur dan berlagak Timur, sembari terdesak habis oleh Barat sekaligus paling keras mengutuk-ngutuk.”
20. “Reuben, kalau kemerdekaan yang kamu maksud sejenis keinginan anak kecil yang ingin memberontak kepada ibunya untuk bisa makan es krim waktu sakit flu, itu memang omong kosong. Aku rasa, Tuhan atau kekuatan agung apapun itu, nggak akan memberi hadiah yang dangkal begitu. Menurutku, free will adalah kebebasan manusia untuk mengubah perspektif. Kamu jatuh miskin besok, apakah itu bencana atau berkat yang tersembunyi? Semuanya ada di tanganmu. Free will adalah kemampuan manusia mengubah konteks.”
Advertisement
Kutipan Novel Supernova Dee Lestari
21. “Untuk itulah ia membutuhkan teknologi, sekadar jadi pembatas buku dari halaman-halaman waktu.”
22. “Semua peristiwa hanyalah semata-mata peristiwa, tapi cara kita menyikapinyalah yang memberi label, kan? Entah itu diberi judul tragedi atau keberuntungan. Dia bisa melihat dirinya sebagai korban atau sebaliknya. Semoga saja dia sadar kalau dia sedang berpijak di semesta yang serbarelatif.”
23. “Cinta yang sampai di titik tertentu akan mengaburkan ego. Kebahagiaan istrinya berarti kebahagiaannya. Begitu pun dengan kesengsaraan.”
24. “Tidak ada awal dan akhir. Tidak ada sebab dan akibat. Tidak ada ruang dan waktu. Yang ada hanyalah Ada. Terus bergerak, berekspansi, berevolusi. Sia-sialah orang yang berusaha menjadi batu di arus ini, yang menginginkan kepastian ataupun ramalan masa depan karena sesungguhnya justru dalam ketidakpastian manusia dapat berjaya, menggunakan potensinya untuk berkreasi.”
25. “Sepuluh tahun berlalu, dan senyum itu tetap sama.”
26. “Sarana kita boleh sama, tapi tidak menjadikan ini ikut tipikal.' Reuben menunjuk kepalanya dengan penuh percaya diri.”
27. “Di sanalah misteri cinta, bukan? Ketika hati dapat menjangkau kualitas-kualitas yang tidak tertangkap mata.”
28. “Kehangatan terpancar dari mata mereka. Tidak lagi bergejolak, tetapi hangat. Hangat yang tampaknya kekal. Bukankah itu yang semua orang cari?”
29. “Manusia bermimpi tidak hanya waktu ia tidur. Menurut saya, mimpi merupakan bentuk lain dari kreativitas. Menjadi kreatif tidak kenal siang atau malam. Ada banyak pekerjaan yang masih punya ruang untuk inspirasi, tapi banyak juga pekerjaan yang menyita segalanya. Pekerjaan tanpa mimpi, atau tanpa waktu untuk bermimpi, adalah pekerjaan robot. Bukan manusia.”
30. “Tak ada yang lebih menarik daripada menyaksikan seseorang menyelam ke septic tank kotorannya sendiri.”
Kutipan Novel Supernova Dee Lestari
31. “Tidakkah ada yang melihat? Betapa ketulusan bisa menjadi teramat konyol. Hasrat yang berlebih tanpa persiapan bisa berakibat fatal. Percaya membabi buta pada pihak asing bisa jadi senjata makan tuan. Strategi. Kemandirian. Itu dia kuncinya.”
32. “Mungkin itu salah satu alasan kenapa saya tidak pernah mau serius berkomitmen. Kompromi di pekerjaan bisa dihitung harganya. Tapi, untuk urusan hati, saya pikir siapapun setuju harganya tidak ternilai.”
33. “Bifurkasi itu adalah momen yang mengkristal. Kamu nggak bisa kembali ke sana, tapi ia sebenarnya ada dalam kekekalan.”
34. “Efek arus-balik atau feedback terjadi karena sistem berputar kepada dirinya sendiri. Putaran itu bernama loop. Ada dua jenis loop. Negatif, yang menstabilkan sistem. Dan, positif, yang sebaliknya, mengamplifikasi.”
35. “Tidakkah Anda ingin menemukan makna HIDUP selagi Anda hidup? Itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.”
36. “Semua orang menyimpan sebongkah matahari dalam dirinya.”
37. “Manusia memang seolah didesain untuk menunaikan satu misi, yakni mencari tahu asal-usul mereka, demi kembali merasakan keutuhan itu, yang niscaya akan membuat mereka berhenti merasa kecil dan teralienasi di tengah megahnya jagat raya.”
38. “Pembaruan hadir dalam setiap detik. Perbaikan terjadi setiap saat, tapi ketakutan-ketakutan Anda tadilah yang justru menghancurkan.”
39. “Sesungguhnya Anda memang tidak perlu berusaha memiliki apa-apa. Anda adalah segalanya. Sekarang, tidakkah Anda heran dengan orang-orang yang menguras seluruh energinya untuk mempertahankan sesuatu? Mencoba memiliki apa yang sebenarnya sudah milik mereka? Justru ketika Anda melepaskan keterikatan pada sesuatu, Anda semakin dekat dengan keutuhan.”
40. “Tanpa makna, buat apa lagi kita menjalankan hidup? Hidup memang tidak boleh kehilangan makna.”
41. “Saya percaya ada proses surat-menyurat. Takdir yang interaktif. Bukan satu arah. Apapun yang Anda lakukan dan *pikirkan* akan berakibat penuh pada dunia. Terlepas dari Anda menyadarinya atau tidak.”