Fimela.com, Jakarta Memiliki seorang bayi menjadi kebahagiaan tersendiri bagi setiap pasangan suami-istri. Namun orang tua asal Malaysia sempat harus berjuang mempertahankan buah hatinya pasca proses persalinan.
Pasalnya, bayi mereka yang bernama Kwek Yu Xuan lahir prematur dengan bobot 212 gram pada 9 Juni 2020 lalu di National University Hospital (NUH) Singapura.Tentu ukuran ini terbilang sangat kecil dibanding berat bayi pada umumnya, hal inilah yang membuat Kwek Yu Xuan jadi bayi yang teringan di dunia.
Advertisement
BACA JUGA
Memiliki berat yang ringan, bayi tersebut terlihat sangat rapuh. Bahkan, saat lahir Yu Xuan menderita berbagai komplikasi sehingga dianggap memiliki peluang kecil untuk bertahan hidup.
Advertisement
Alami tekanan darah tinggi selama kehamilan
Dilansir Bernama, orang tua Yu Xuan merupakan pasangan asal Malaysia yang berstatus penduduk permanen di Singapura. Awalnya, kedua orangtuanya ingin melahirkan Yu Xuan di Malaysia dan bersatu kembali dengan anak pertama mereka yang berusia 4 tahun tinggal di Malaysia.
Namun, karena ibu dari Yu Xuan mengalami preeklamsia atau tekanan darah tinggi selama kehamilan, sang ibu dirawat di NUH dan menjalani operasi caesar darurat pada 24 minggu dan enam hari kehamilan. Sebagai referensi, rata-rata masa kehamilan adalah 40 minggu.
Berhasil melewati masa krisis
Kabar baiknya, setelah mendapatkan perawatan medis selama 14 bulan, Yu Xuan berhasil melewati masa kritis. Kini bayi menggemaskan itu sudah dapat kembali ke rumah keluarganya dengan berat 6,3 kg. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, orangtuanya pun mengumpulkan donasi untuk membantu tagihan medisnya hingga mencapai Rp 4,5 miliar.
Menurut Tiniest Babies Registry yang dikelola oleh The University of Iowa, Yu Xuan mungkin adalah bayi paling ringan di dunia yang dapat bertahan hidup dengan baik saat ini. Sebab, diketahui penyintas terkecil di dunia sebelumnya lahir dengan berat 245 gram di Amerika Serikat.
Akibat kelahirannya yang prematur, Yu Xuan saat ini memiliki penyakit paru-paru kronis dan hipertensi pulmonal yang merupakan dua kondisi yang umumnya dikaitkan dengan prematuritas ekstrem. Namun, dia diharapkan untuk menjadi lebih baik seiring waktu.
#Elevate Women