Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 masih berlangsung di tanah air, beragam dampak dirasakan hampir semua pihak. Kini pemerintah dengan mengambil langkah-langkah besar untuk menekan pertambahan kasus positif harian dari mulai pemberian vaksinasi hingga PPKM Darurat.
Sambil menunggu turunnya pertambahan kasus positif Covid-19, masyarakat harus memutar ide untuk terus dapat bertahan hidup. Termasuk Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, yang kini memilki kesibukan lain di luar sepak bola selama masa PPKM.
Advertisement
BACA JUGA
Dilansir dari Bola.com, pemain berusia 39 tahun itu menyibukkan diri dengan berbisnis pakaian muslim. Supardi Nasir menggeluti bisnis pakaian muslim sudah sejak lama dengan dibantu sang istri di Pekanbaru. Kegiatan ini dirasa sedikit mengobati rasa jenuh karena vakumnya kompetisi.
Membuka usaha di tengah pandemi COVID-19, dikatakan Supardi, memang terasa berat. Namun, pemilik nomor punggung 22 itu mencoba memahami kondisi tersebut.
"Tetap jalan alhamdulillah, bukan berarti saya tidak bersyukur tapi situasi, karena PPKM juga kan orang jadi lebih sedikit ke luar dan dibatasi juga," ujar Supardi kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).
"Ya sama saja lah kondisinya, di sini juga sama penyekatan juga ada, tapi saya rasa itu jadi cara biar enggak terlalu lama (COVID-19)," tambah dia.
Disinggung mengenai rencana membuka usaha lain, pemain berkepala plontos ini mengaku belum terpikirkan. Supardi memilih fokus membela Persib Bandung di kompetisi Liga 1 yang akan bergulir 20 Agustus mendatang.
"Sampai saat ini belum ada, saya masih fokus pemain. Nama usahanya masih SN, di satu sisi saya enggak bisa ke yang lain," kata Supardi Nasir.
Advertisement
Latihan Mandiri
Supardi tekun menjalani latihan mandiri agar kondisi fisiknya tetap terjaga. Tim pelatih rutin memberikan progam latihan setiap pekannya melalui format video.
"Ya latihan mandiri. Di samping latihan mandiri saya istirahat. Enggak ada kegiatan lain karena saya harus menjaga. Di satu sisi saya mau berlatih, tapi punya sedikit kekhawatiran karena situasi di sini juga enggak jauh beda dengan di Bandung," ungkapnya.
"Misalnya saya terbiasa kalau ada waktu bisa joging, keliling di luar rumah. Tapi sekarang gak bisa lakukan itu,"lanjutnya.
#elevatewomen