Fimela.com, Jakarta Jatuh bangun dalam merintis usaha adalah hal yang biasa, terlebih bagi seseorang yang baru mulai merintis usahanya dari nol, tentu banyak sekali kendala yang ditemukan di setiap langkahnya. Seperti kisah dari Anwar, usai terkena PHK pada 2008 lalu dirinya memilih untuk menjajakan gorengan untuk memebuhi kebutuhan hidupnya.
Waktu itu, ia pun hanya dibayar Rp15.000 rupiah setiap harinya. Dilansir dari laman Merdeka.com, Jumat (06/08/2021), Inilah kisah Anwar, pria asal Bumiayu, Jawa Tengah yang sekarang memiliki 8 cabang gerobak gorengan yang ia kelola dengan omzet mencapai Rp150 juta per bulan.
Advertisement
BACA JUGA
Awal Kisah Anwar Berjualan Gorengan
Seperti yang dilansir dari laman Merdeka.com, dalam video yang diunggah di kanal Youtube Kawan Dapur, Anwar mengisahkan jika dirinya memutuskan untuk berjualan gorengan setelah terkena PHK pada 2008 lalu. Saat itu dirinya yang sudah berkeluarga dan memiliki satu orang anak kebingungan lantaran tak punya penghasilan.
Ia kemudian memutuskan untuk berkeliling Kota Bogor demi mencari pekerjaan. Saat itu ia hanya punya uang Rp5.000. Di sela-sela mencari pekerjaan, Anwar sempat membeli gorengan untuk mengganjal perut. Ia kemudian nekat mengutarakan niatnya untuk bekerja pada penjual gorengan itu.
"Waktu itu saya jalan aja gitu, tujuannya sih nyari pekerjaan gitu. Di waktu itu duit saya tinggal Rp5.000 perak, dan saya pakai untuk jajan gorengan, dan waktu itu saya sambil tanya-tanya ke penjual gorengannya, pak apa di sini masih nerima karyawan," kata Anwar.
Advertisement
Sempat Tak Pulang Selama Tiga Hari
Dalam video tersebut, Anwar juga menceritakan jika dirinya sempat tak pulang ke rumah selama tiga hari karena tak punya ongkos. Ia pun harus menunggu selama tiga hari agar bisa mendapat uang yang cukup untuk pulang ke rumah.
"Intinya saya kerja apa aja di sana waktu itu, pas dua atau tiga harinya setelah dapat uang saya pulang untuk izin dengan istri. Saya waktu itu dapet tiga hari di sana (jualan gorengan), waktu itu gaji pertama saya Rp15 ribu dan dua hari Rp30 ribu," kata dia sambil berkaca-kaca.
Sempat Gagal saat Merintis Bisnis
Anwar mengaku jika dirinya sempat mengalami kegagalan. Namun dari pengalamannya itu ia terus belajar, hingga bisa membuka lapak sendiri di tempat lain. Di situlah titik terang rezeki Anwar. Ia menyebutkan saat pertama jualan ia langsung mendapat lokasi yang tepat. Bahkan tempat tersebut sangat ramai hingga bisa menghabiskan satu bal terigu dalam sehari berjualan.
"Dulu itu setelah 5 tahun ikut orang, saya memilih untuk membuka gorengan sendiri. Walau sempat gagal dua kali. Tapi saya pun dapat pengalaman, dan pindah lokasi. Alhamdulillah langsung ramai, satu hari bisa habiskan satu bal terigu dan selama berjualan orang selalu ngantre sampai bisa dapat Rp1 juta dalam dua jam," ungkapnya
Tak Dampingi Istri Melahirkan untuk Tebus Biaya Bersalin
Salah satu momen terberat bagi Anwar adalah saat dirinya tak bisa mendampingi sang istri yang akan melahirkan anak kedua mereka. Saat itu Anwar hanya bisa mengantar sang istri ke tempat bidan. Setelah itu ia harus kembali berjualan demi bisa membayar biaya persalinan.
"Bahkan di hari anak saya lahir, saya boncengin istri saya tuh ke bidan buat lahiran. Sampai sana saya tinggal jualan gorengan buat biaya lahiran, bahkan yang azanin itu saudara saya karena saya tidak di lokasi.
Dalam pesannya, Anwar memberikan motivasi agar para pengusaha yang sedang merintis bisnisnya bisa konsisten berjualan. Ia pun menambahkan, disiplin menjadi kunci suksesnya hingga bisa mengelola delapan cabang gorengan dan combro pedas miliknya di Kota Bogor.
#ElevateWomen