Sukses

Info

Pesan Jokowi pada Hari Raya Idul Adha di Masa Pandemi Covid-19

Fimela.com, Jakarta Idul Adha tahun ini kembali dirayakan dalam suasana sederhana dan prihatin karena pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia. Bahkan penerapan PPKM Darurat masih berlangsung guna menekan angka pertambahan kasus positif Covid-19. Sehingga ritual perayaan Idul Adha dari mulai takbiran, salat hingga silaturahmi keluarga di lakukan di rumah masing-masing secara online.

Dalam akun instagram @jokowi, Presiden Jokowi mengunggah foto saat melaksanakan salat Iduladha pagi ini di halaman Istana Kepresidenan Bogor dengan jamaah terbatas. Yang bertindak sebagai muazin, imam, dan khatib adalah anggota Paspampres.

Kendati terbatas, salat berjamaah berlangsung lancar. Ia juga mengutip kotbah dari sang khatib, “Semua cobaan dapat kita lalui dengan baik manakala dihadapi dengan sabar. Sabar berkorban menjalankan ajaran Islam dan melepaskan egoisme untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.”

Dilansir dari Liputan6.com, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menggemakan takbir pada malam Idul Adha 2021 secara daring atau online. Jokowi mengamini, perayaan Idul Adha tahun ini diselenggarakan secara sederhana akibat pandemi Covid-19 yang belum terkendali.

"Idul Adha tahun ini kita rayakan secara sederhana dengan tetap patuhi protokol kesehatan, namun tak mengurangi kehikmatan kita sampaikan rasa syukur kepada Allah," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran langsung daring, Senin (19/7/2021).

Jokowi menyatakan, Idul Adha mengandung pesan mulia yakni pengorbanan. Menurut dia, hal itu bermakna pesan universal dan aktual yang patut menjadi pegangan di saat Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.

"Kita perlu kesediaan berkorban mendahulukan kepentingan bersama dalam ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniah dan ukhuwah insaniah yang akan mampu melipatkgandakan energi kita untuk optimis bangkit bersama," tegas Jokowi.

Jokowi berharap, dengan mengoptimalkan ikhtiar melawan pandemi maka dengan bersama dengan disipilin protokol kesehatan, dapat bersama memetik hikmah pengorbanan nabi Ibrahim saat melawan pandemi.

Pesan Jokowi

"Kita berdoa dan bertakbir dari rumah kita berdoa agar pandemi berlalu, kita bersama memohon kepada Allah untuk kesembuhan saudara kita yang sakit, yang sedang melakukan tugas kemanusiaan, semoga Allah memberikan kekuatan dalam segala ujian dan cobaan," Jokowi menandasi.

"Semoga Allah meridhoi semua upaya langkah kita sampai kita menacapai kemenangan melawan pandemi, Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa ilaaha illallahu waallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamd," tutup Jokowi.

 

Serahkan Hewan Kurban di Masjid Istiqlal

Menurut siaran pers  dari Biro Pers Sekretariat Presiden, di Jakarta, penyerahan hewan kurban secara simbolis dilakukan oleh Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden Sony Kartiko kepada Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal K.H. Asep Syaifuddin.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan, hewan kurban Presiden yang diserahkan di Masjid Istiqlal adalah sapi berjenis limosin cross yang berasal dari Pancoran, Jakarta dan memiliki bobot 1.199 kilogram. Selain di Masjid Istiqlal, Presiden juga berkurban di banyak tempat.

"Total sapi yang dipersiapkan ada 35 ekor, setiap provinsi (mendapat) satu ekor dan ada satu ekor untuk (Masjid) Istiqlal," kata Heru.

Sapi kurban Presiden tersebut telah diperiksa oleh dokter hewan dan mendapatkan sertifikat kesehatan hewan yang menyatakan sapi tersebut sehat dan tidak menunjukkan adanya penyakit hewan menular strategis,

"Semua telah disterilisasi oleh Dinas Peternakan daerah. Sekretariat Presiden bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk (menyediakan) sapi-sapi tersebut dan di bawah kontrol dokter hewan setempat," kata Heru.

Tak ketinggalan, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga berkurban seekor sapi berjenis Limousin Cross yang telah diserahkan kepada panitia kurban di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin.

Wapres mengatakan bahwa hakikat berkurban pada Iduladha sesungguhnya ialah untuk membantu sesama yang memerlukan, bukan hanya menyembelih hewan ternak.

"Yang menjadi esensi dari semangat kurban sebenarnya bukan sekadar berkurban menyembelih kambing atau sapi, melainkan untuk membantu sesama bagi mereka yang membutuhkan. Berkurban untuk membantu sesama dalam suasana pandemi COVID-19 juga harus dilandasi dengan keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan apa pun, kecuali mengharapkan rida Allah SWT," kata Wapres.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading