Sukses

Lifestyle

Urutan Membersihkan dan Menyimpan Daging Kurban yang Benar agar Tetap Segar saat Dikonsumsi

Hari raya Idul Adha sebentar lagi telah tiba. Di hari raya kurban yang penuh berkah ini, suasana sukacita diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia dengan cara membagikan daging hewan kurban. Pembagian daging kurban adalah tradisi utama yang khas dari hari raya Idul Adha.

Daging kurban biasanya akan langsung dimasukkan ke kulkas setelah seseorang mendapatkannya di Hari Raya Idul Adha. Setelah dibagi-bagi dengan tetangga hingga fakir miskin, kadang masih banyak daging kurban yang tersisa.

Sebagian orang mungkin akan memilih untuk langsung mengolah daging kurban tersebut secepatnya agar tidak busuk. Namun tidak jarang juga seseorang memilih untuk menyimpannya terlebih dahulu agar bisa diolah keesokan harinya.

Nah, untuk itu, kamu perlu tahu cara yang tepat untuk membersihkan dan menyimpan daging kurban agar bisa bertahan lama dan tetap sehat saat dikonsumsi. Fimela.com kali ini akan membagikan urutan membersihkan dan menyimpan daging kurban yang benar agar tetap segar saat dikonsumsi. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Urutan Membersihkan dan Menyimpan Daging Kurban

1. Tidak Mencuci Daging 

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyimpan daging kurban agar tahan lama adalah tidak mencucinya terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena, daging yang telah dicuci rentan tercemar oleh bakteri bila tidak diolah secepatnya.

Namun, jika kamu ingin mengolahnya sesegera mungkin, kamu bisa mencuci daging yang akan digunakan terlebih dahulu.

2. Potong Sesuai Takaran Konsumsi

Sebelum dimasukkan ke kulkas, daging kurban harus dipotong kecil-kecil sesuai dengan standar konsumsi keluarga. Sebelum memotong daging kurban, kamu harus mencuci tangan terlebih dahulu agar daging tetap bersih.

Kebersihan dari pisau untuk memotong daging juga harus diperhatikan. Setelah memastikan semuanya telah besih, baru potong daging kurban tersebut kecil-kecil. Bila keluarga dalam sehari mengonsumsi 250 gram, maka potong daging tiap 250 gram sesuai dengan konsumsi harian.

3. Menyimpan di Wadah Tertutup

Setelah memotong daging kurban sesuai dengan takaran konsumsi harian keluarga, kamu harus memasukkannya ke wadah tertutup. Jangan simpan di plastik.

Setiap potongan daging ditempatkan di tempat yang berbeda. Pilih wadah makanan food grade yang sudah terjamin keamanannya untuk menyimpan daging.

Daging yang disimpan dengan cara yang tepat di kulkas dapat bertahan lama hingga satu tahun. Namun, jika disimpan dalam potongan besar, lalu saat akan mengolahnya harus dipotong lagi lalu dibekukan kembali, maka kualitas daging tersebut akan menurun.

Karena itulah daging kurban sebaiknya dipotong sesuai standar konsumsi keluarga. Selain itu, bila kamu mendapatkan daging kurban yang telah terkontaminasi tanah atau pasir, sebaiknya segera dimasak.

4. Memisahkan Daging dan Jeroan

Catatan selanjutnya adalah lebih baik kamu memisahkan daging dan jeroan agar daging kurban bisa tahan lama. Jeroan biasanya lebih cepat rusak dibandingkan dengan daging, oleh karena itu lebih baik dipisahkan di tempat yang berbeda.

Hal ini juga untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang antara jeroan dengan daging. Bahkan, jeroan dan daging harus ditempatkan di freezer yang berbeda karena adanya kontaminasi silang ini.

5. Mencairkan Daging Beku

Saat mengeluarkan daging beku pun kamu harus mengikuti beberapa langkah agar tidak tercemar bakteri. Kamu harus memindahkan daging dari freezer ke refrigerator terlebih dahulu, lalu biarkan sampai mencair. Setelah itu, baru kamu bisa mengolahnya.

Bila kamu sudah mengeluarkan daging kurban dari kulkas, sebaiknya tidak memasukkannya kembali ke kulkas. Hal itu karena saat sudah dicairkan dan dikeluarkan dari kulkas, daging akan lebih cepat tercemar oleh bakteri yang mengakibatkan daging kurban tersebut cepat busuk.

Tips Mengolah Daging Kurban agar Tidak Berbau dan Menjadi Lebih Empuk

1. Jangan lagsung mencuci daging kambing yang masih mentah

Mencuci daging kurban sebelum dimasak justru membuat daging ini menjadi alot dan prengus. Sbagai contoh, daging kambing yang dicuci sebelum dimasak juga cenderung semakin cepat mengalami pembusukan. Oleh karena itu, sebaiknya daging kambing tidak dicuci dan segera direbus. Cukup rebus daging hingga mendidih dan buang air sisa kotoran tersebut. Dengan begitu, bau prengus pada daging kambing bisa hilang dan memiliki tekstur yang lebih empuk. Dikutip dari laman Liputan6.com.

2. Menaburi permukaan daging dengan garam

Jika daging kurban sudah terlanjur dicuci taburi dengan garam. Dengan menaburi garam pada daging bisa menetralisir bau amis yang tak sedap. Cukup taburi garam secara merata ke seluruh bagian daging, lalu diamkan selama 60 menit dan bersihkan daging dari garam memakai air, setelah itu segera direbus.

3. Menggunakan air jeruk nipis

Selain dapat menghilangkan bau prengus pada daging, jeruk nipis juga berfungsi efektif untuk melunakkan daging. Untuk memanfaatkan jeruk nipis ini caranya cukup mudah, hanya perlu memeras jeruk nipis hingga mengeluarkan sarinya. Kemudian baluri daging kurban dengan perasan air jeruk tersebut.

4. Bungkus menggunakan daun pepaya

Daun pepaya juga dipercaya efektif untuk menghilangkan bau prengus pada daging. Daun pepaya memiliki kandungan enzim papain yang berfungsi efektif untuk menetralkan bau pada daging. Selain itu, daun pepaya juga mampu membuat daging menjadi lebih lembut. Siapkan beberapa lembar daun pepaya yang sudah dibersihkan. Setelah itu, bungkus daging tersebut dengan daun pepaya. Dengan begitu, kandungan enzim pada daun bekerja menghilangkan bau prengus dan menjadikan daging lebih empuk.

5. Rebus dengan aneka rempah

Siapkan bermacam-macam rempah seperti jahe, kunyit, cengkeh, dan ketumbar, daun salam, atau serai yang memiliki aroma kuat. Aroma kuat aneka rempah dapat menghilangkan bau prengus daging kurban. Rebus daging kurban bersama dengan rempah-rempah agar empuk dan tidak berbau.

Resep Rekomendasi dari Daging: Tongseng Daging Sapi

Bahan

  • 500 gram daging sapi dengan sedikit lemak
  • 5 sdm minyak zaitun, untuk menumis bumbu
  • 1 liter air
  • 250 ml santan kental
  • 3 lembar daun jeruk
  • 1 lembar daun salam
  • 1 batang serai, memarkan
  • 1 ruas jari lengkuas, memarkan
  • 1 ruas jari jahe, memarkan
  • Kecap manis, secukupnya

Pelengkap

  • 2 buah tomat, belah empat
  • Kubis, secukupnya
  • 1 batang daun bawang, cincang kasar
  • 3 lembar daun seledri
  • Bawang merah goreng, secukupnya
  • 5 buah cabai keriting, iris tipis

Bumbu Halus

  • 3 siung bawang putih
  • 5 siung bawang merah
  • 7 buah cabai rawit
  • 3  butir kemiri
  • ½ sdt lada bubuk
  • Penyedap masakan, secukupnya
  • Garam, secukupnya

Cara Membuat Tongseng Daging Sapi

  1. Rebus daging sapi hingga empuk. Agar daging sapi cepat empuk kamu bisa merebusnya bersama daun pepaya atau irisan buah nanas.
  2. Angkat kemudian tiriskan daging sapi yang telah direbus hingga empuk. Jika daging sudah dingin, iris tipis sesuai selera.
  3. Panaskan minyak, tumis bumbu yang telah dihaluskan hingga harum.
  4. Tambahkan batang serai, lengkuas, jahe, daun salam dan daun jeruk. Aduk rata.
  5. Tambahkan air ke dalam tumisan bumbu, masukkan daging yang telah diiris. Aduk rata.
  6. Masak semua bahan hingga mendidih, tambahkan kecap manis, cabai keriting, kubis, tomat, daun bawang dan daun seledri. Masak hingga semua bahan matang.
  7. Tambahkan santan, masak kembali hingga mendidih dan tambahkan bawang merah goreng.
  8. Koreksi rasa, masak semua bahan hingga santan cukup mengental dan daging semakin empuk serta bumbu meresap.
  9. Angkat tongseng yang telah matang, sajikan bersama nasi hangat.

Selamat mencoba!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading