Fimela.com, Jakarta Peneliti mengatakan sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek menjadi gejala Covid-19 paling sering dilaporkan. Gejala ini tentu mirip-mirip dengan gejala flu.
Namun, virus Covid-19 varian Delta atau B.1.617.2 kini menjadi varian yang dominan dan memiliki kemampuan lebih menular dan memicu pasien terinfeksi mengalami gejala yang parah.
Advertisement
BACA JUGA
Melansir BBC, Profesor Epidemiologi Genetika di King's College London, Prof Tim Spector, yang menjalankan studi Zoe Covid Symptom, mengatakan tertular Covid-19 varian Delta bisa terasa lebih seperti pilek bagi orang yang lebih muda.
Gejala Covid-19 varian delta ini sebenarnya masih sama dengan virus corona yang telah ada. Akan tetapi ada beberapa perbedaan yang bisa diketahui, seperti:
1. Sakit kepala
2. Demam
3. Sakit tenggorokan
4. Batuk
5. Flu parah hingga sesak nafas
6. Hilangnya atau perubahan indera perasa dan penciuman
7. Diare
Advertisement
Mengenal varian Delta yang mudah menular
Varian Delta atau varian B.1.617.2 merupakan varian dari SARS-CoV-2. Varian ini pertama kali ditemukan di India pada Desember 2020 lalu. Pada perubahan penyebutan varian Covid-19 yang dilakukan oleh WHO, varian B.1.617.2 kemudian disebut dengan varian Delta.
Varian ini pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada Desember 2020 di India. Menurut WHO, sejak April 2021, varian delta menjadi varian paling banyak menyebar yang menyebabkan kasus baru COVID-19 di India. Sejak itu, varian ini telah dilaporkan hampir di 70 negara.
Dilansir dari Medical News Today, menurut laporan terbaru dari Public Health England (PHE), varian delta mungkin telah menjadi varian dominan di Inggris, dengan “74% kasus sekuens dan 96% kasus sekuensing dan genotipe” yang disebabkan oleh varian ini.
Varian Delta adalah Virus Corona yang menjadi variant of concern (VOC) oleh WHO atau berbahaya dengan tingkat penularan yang lebih cepat. Melansir Times dari laporannya pada Selasa(15/06/2021), para peneliti telah menemukan bahwa Delta setidaknya 60% lebih mudah menular dalam rumah tangga daripada strain Alpha.
Data otoritas Inggris juga menunjukkan bahwa varian Delta setidaknya 40 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent, Inggris. Ilmuwan India juga mengungkapkan varian ini 50% lebih menular.
#elevate women