Fimela.com, Jakarta Persiapan pernikahan seringkali dipenuhi drama. Ada bahagia, tapi tak jarang juga ada air mata. Perjalanan menuju hari H pun kerap diwarnai perasaan campur aduk. Setiap persiapan menuju pernikahan pun selalu punya warna-warninya sendiri, seperti kisah Sahabat Fimela dalam Lomba Share Your Stories Bridezilla: Perjalanan untuk Mendapat Status Sah ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Neng Wanti Susanti
Aku tak menyangka pertemuan tak disengajaku bersamanya akan berakhir di pelaminan. Perkenalkan namaku Wanti dan sebut saja kekasihku V. Ya, tepat 2012 lalu awal mula kami berkenalan.
Waktu itu pun statusku masih mempunyai kekasih. Tapi entah kenapa sejak awal bertemu dengannya hatiku seperti ada yang aneh. Tak disangka dia pun mempunyai perasaan yang sama. Namun, pada akhirnya kami tetap bersama pasangan masing-masing dalam kurun waktu lima tahun. Kami dipertemukan kembali dalam status sama-sama single.
Seperti pucuk dicinta ulam pun tiba perasaan yang dulu kami rasakan masih sama. Akhirnya kami berjalan bersama sebagai sepasang kekasih. Tidak mudah untuk kami bersama sejak 2016 sampai hari ini.
Banyak sekali cobaan dan putus-nyambung hubungan. Dimulai dari hadirnya orang ketiga yang membuatku goyah pada pria lain. Tapi dia tetap setia menunggu. Pun halnya ketika aku tetap setia. Dia pernah mencoba berpaling pada calon kakak iparnya sendiri. Namun, sungguh betapa pun terpisahkannya jika Allah sudah berkehendak kami akan bersama kembali. Cukup panjang alasan klise ketika aku dan V bisa berpaling, mungkin bisa jadi novel.
Tepat hari ini adalah sebulan sebelum pernikahan kami digelar. Cukup menyita sedikit emosi dan ego, karena mempersiapkan semua seorang diri kala kami masih harus terpisah jarak, di kala Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah pandemi ini.
Sungguh sangat membuat batinku tersiksa ketika mengingat bagaimana jika dia tidak bisa pulang untuk akad. Namun, alhamdulillah dengan sedikit usaha lebih sehari sebelum pemberlakuan V bisa pulang. Kami pun mempersiapkan segalanya berdua kembali. Di tengah persiapan pernikahan, tiba-tiba aku sendiri mendapatkan panggilan kerja dari sebuah perusahaan swasta yang cukup terkenal di kotaku.
Alih-alih sibuk dan pusing dengan persyaratan pernikahan,akupun menambah kesibukan dengan persyaratan kerja yang cukup menyita waktu, tenaga, dan otak. Berhari-hari aku mengikuti berbagai tes dari mulai psikologi hingga medical check up.
Tak disangka kerja kerasku berbuah manis aku berhasil diterima di perusahaan itu meski dengan berbagai pendingan persyaratan yang belum lengkap. Karena dari awal memang tidak terbersit untuk bekerja kembali setelah enam bulan resign dari perusahaan lamaku bekerja. Namun, kata orang rezeki jangan ditolak mungkin ini maksud pepatah orang tua, "Jangan takut menikah insyaallah ada rezekinya mengikuti," begitu kira-kira. Insyaallah memang ini rezeki kami berdua.
Advertisement
Mempersiapkan Pernikahan di Tengah Pandemi
Ada rasa bahagia, bangga pada diri sendiri tapi di sisi lain bingung menghadapi pekerjaan baru di tengah persiapan akan menikah. Akankah bisa semudah itu untuk mendapat cuti menikah nanti? Tolong doa kan kami ya, teman-teman Fimela.
Belum lagi ditambahi dengan bumbu-bumbu khas kata orang ketika seseorang akan menikah, muncullah semua sifat buruk pasangan, muncullah para mantan atau hal kecil yang bisa kapan saja berubah jadi besar. Namun karena tekad yang kuat ingin bersama, semua keegoisan harus kami lawan.
Kami harus bisa tetap teguh pada satu hati. Untuk persiapan sudah hampir 70% semoga Allah mudahkan segalanya. Doakan kami ya teman-teman semoga PPKM di kotaku tidak diperpanjang agar kami bisa melaksanakan pernikahan lengakap bersama keluarga besar. Tentu saja dengan semua protokol kesehatan covid-19 ini.
Pesanku pada teman-teman fimela, tetaplah berpikir positif. Jangan kalah dengan ego pertahanan siapa yang kamu cintai. Dan cintai sepenuh hati orang yang kalian pertahankan.
Sejauh apa pun dan bersama siapa pun pasangan kalian kini, toh kalau sudah jodoh akan bertemu kami juga. Satu lagi jangan pernah menganggap pernikahan sebuah beban hidup dan finansial. Jadikan itu ladang ibadah terpanjang dan selalu optimis melewati setiap ujian kehidupan.
Tetap semangat untuk yang masih mencari jodoh. Dan tetap bersama untuk yang sudah berpasangan. Terima kasih untuk Fimela dan teman-teman yang sudah bersedia membaca curhatanku. Semoga kami semua dipertemukan dengan orang yang tepat. Tetap sehat dan jaga kesehatan selalu teman-teman Fimela. Cheers. See ya.
#ElevateWomen