Fimela.com, Jakarta Masa pandemi berimbas pada banyaknya korban PHK. Sedih sudah pasti, tapi di balik kepedihan menjadi korban PHK ada kesempatan untuk diri sendiri semakin berdaya dengan memulai usaha.
Seperti Sandiaga yang pernah menjadi korban PHK perusahaan luar negeri pada tahun 1997 dan kembali ke Indonesia untuk memulai usaha dari nol. Ya, Sandiaga Uno bukan sekadar Mas Menteri karena jabatannya sebagai Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, melainkan juga jago memotivasi.
Advertisement
BACA JUGA
Apalagi soal tips memulai usaha, ilmu yang dimilikinya lebih kaya akan pengalaman nyata dalam membangun bisnisnya yang jatuh bangun selama 25 tahun terakhir ini. Sandi memberikan saran bagi setiap warga +62 yang menjadi korban PHK atau sedang berjuang memulai usaha.
Pertama, cara memilih usaha yang cocok. Kedua, Bagaimana mendapatkan modal. Ketiga, bagaimana agar menjadi pengusaha sukses. Keempat, Kapan memulai usaha. Kelima, bagaimana menghadapi kegagalan atau kegalauan.
Advertisement
Cara Memilih Usaha
Pertama, untuk menjawab cara memilih usaha, Sandi berpesan, carilah usaha yang sesuai dengan yang dicintainya. Love what you do, and do what you love. Dia memulai usaha dari mengulik – ulik laporan keuangan, maka usaha yang dirintisnya adalah jasa konsultan keuangan. Nah, jika pembaca menyukai jahit menjahit, maka mulailah usaha fesyen. Kalau suka masak, mulailah usaha kuliner. Untuk yang hobi keindahan, mungkin bisa memulai usaha salon.
“Menjadi salon itu besar peluangnya. Bayangkan, orang yang berambut pendek, ingin rambutnya Panjang, tetapi yang rambutnya Panjang ingin rambut pendek. Orang yang alisnya tebal, ingin ditipisin, yang alisnya tipis, ingin alisnya tebal,” ujarnya.
Kedua, bagaimana mendapatkan modal? Kuncinya adalah jaringan, sehingga terhubung dengan sumber pembiayaan. Bank seperti BNI adalah sumber modal yang baik.
Ketiga, bagaimana menjaga agar bisnis tetap berjalan dan berlanjut menjadi pengusaha sukses? Sandi tegas agar pengusaha wajib menjalankan Silaturahim, atau memperkuat networking, atau menjadi relationship. Ini penting karena Alloh berjanji, siapa saja yang menjaga silaturahmi makan kan diperpanjang umurnya dan diperbanyak rejekinya.
“Ini artinya, jadi pengusaha itu tidak boleh Baper (bawa-bawa perasaan), suka iri, senang melihat orang susah, dan susah saat melihat orang senang. Tapi senanglah saat melihat orang senang atau sukses. Jangan lupa, nilai luhur bangsa Indonesia ini adalah gotong royong, inilah kekuatan kita,” tuturnya.
Kapan Mulai Usaha?
Keempat, kapan memulai usaha? Saat paling tepat memulai usaha adalah ketika sedang krisis. Kalaupun gagal, sikapi dengan positif karena kegagalan itu tidak akan membuat mati seseorang, namun kekuatan untuk menapaki tangga kesuksesan dengan lebih mantap.
“Saya ingin tegaskan. Tidak ada sukses yang instan. Saya 20 tahun mengalami pasang surut. Tidak mungkin selalu di atas. Kuncinya, ketika sedang diatas, kita wajib bersyukur. Kalau kita lihat ke bawah, berikan empati. Nah, ketika sedang di bawah, kita bersabar, agar termotivasi. Untuk Melompat Lebih Tinggi kita harus mengerti bahwa tidak ada yang instans,” katanya.
Kelima, lalu bagaimana menyikapi kegagalan? Pertama, rutin berolahraga, karena dengan olahraga rutin akan keluar zat yang dinamakan endorphin. Ketika zat ini keluar, maka akan memotivasi jiwa secara otomatis. Kedua, membaca buku yang inspiratif dan bercerita cerita sukses kehidupan tokoh, bisa diperoleh dari toko buku namun sangat bisa diperoleh dengan mudah di media – media sosial dengan mudah. Ketiga, bergabung dengan komunitas yang memberi semangat satu sama lain, saling menguatkan setiap saat.
“Saat ini saja, saya masih suka galau. Namun ingat 3 langkah tadi. Yang terpenting lagi adalah, teman – temanlah yang memberikan semangat pada kita. Ingat 3G. Gercep atau Gerak Cepat; Geber atau Gerak Bersama, tidak bisa sendiri2; dan Gaspol atau Garap semua potensi. Jangan banyakin gibah, Guys, tetapi cari teman yang selalu memberi motivasi agar bisa melompat lebih tinggi. Jiwa pemenang itu ada di dalam diri kita semua, karena dibalik kesulitan akan selalu ada jalan keluar. Kegagalan tidak akan membunuh seseorang, tetapi menjadi jalan meniti anak tangga,” ujarnya.
Advertisement
Simak Video Berikut
#Elevate Women