Fimela.com, Jakarta Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3-20 Juli 2021 membuat aktivitas kita makin terbatas. Meskipun begitu, demi kebaikan bersama memang kita perlu tetap berada di rumah bila tidak ada keperluan mendesak. Saatnya untuk lebih menjaga diri dan orang-orang terdekat kita dengan lebih baik lagi.
Menghabiskan waktu di rumah saja mungkin akan terasa membosankan. Namun, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu agara tidak bosan atau jenuh selama PPKM Darurat. Nah, kali ini Fimela hadirkan lima rekomendasi buku bagus yang cocok untuk menemanimu dan mengisi waktu selama PPKM ini. Apa saja? Yuk, langsung simak uraiannya di sini.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
1. Apa yang Kita Pikirkan ketika Kita Sendirian
Buku Apa yang Kita Pikirkan ketika Kita Sendirian bisa menjadi salah satu buku yang sangat cocok dibaca bagi kita yang ingin menyikapi kesendirian dengan cara yang lebih bijak. Berisi kumpulan tulisan yang meliputi kontemplasi, refleksi diri, dan perenungan, buku ini menghadirkan berbagai sudut pandang baru tentang memaknai kesepian dan kesendirian. Kumpulan tulisan di buku ini lebih banyak berisi opini, dan tidak ada rujukan atau tambahan referensi untuk menunjang beberapa poin yang sebenarnya sangat penting.
2. Going Offline
Buku Going Offline karya Desi Anwar ini bisa pengingat kita untuk kembali menjalani hidup dengan lebih seimbang. Berisi sekumpulan artikel pendek dengan bahasa yang ringan, buku ini dapat menjadi teman terbaikmu saat kamu sedang butuh detoksifikasi media sosial. Terbagi menjadi dua bagian besar, Mengapresiasi Hidup dan Kehidupan serta Seni Kehidupan, buku ini membantu kita untuk kembali menemukan jati diri dan kenyamanan di tengah dunia yang penuh distraksi ini.
Advertisement
3. Mengheningkan Cinta
Mengheningkan Cinta merupakan buku yang sangat ramah untuk jiwa. Tidak ada kesan menghakimi atau menggurui perihal cinta dalam buku ini. Justru kita akan merasa seolah tangan kita digandeng dan tubuh kita didekap melalui berbagai pemahaman dan pemaknaan soal cinta. Cinta mungkin tak selalu membuat kita baik-baik saja. Kadang ada luka dan rasa sakit yang ditimbulkannya. Namun, kita selalu punya kemampuan untuk menyeimbangkan rasa dan menjalani hidup bersama cinta.
4. The Things You Can See Only When You Slow Down
The Things You Can See Only When You Slow Down ini sudah terjual lebih dari tiga juta eksemplar. Wah, angka yang sangat fantastis ya! Buku ini bisa diterima oleh banyak kalangan karena memuat topik-topik yang sangat universal sekaligus sangat dekat dengan diri kita. Setelah Bab Istirahat sebagai pembuka, pembahasan dilanjutkan dengan judul bab Kebersadaran, Gairah, Hubungan, Cinta, Kehidupan, Masa Depan, dan Spiritualitas.
Advertisement
5. I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki 2
Membaca buku ini menghadirkan gambaran bagaimana perawatan kejiwaan dengan psikiater berjalan. Kita tak bisa mendiagnosis diri sendiri hanya dengan membaca artikel atau referensi yang mudah ditemukan di internet. Penting untuk segera menghubungi psikiater bila kita merasakan ada sesuatu yang tak biasa dari diri kita. Setidaknya bila kita merasakan kemiripan perasaan atau emosi seperti yang dialami Baek Se Hee, ada baiknya untuk mencari bantuan dan pertolongan langsung ke pakarnya.
Semoga info ini bermanfaat, ya. Mari kita isi waktu selama PPKM Darurat dengan cara terbaik yang bisa kita usahakan.
#ElevateWomen