Fimela.com, Jakarta Persiapan pernikahan seringkali dipenuhi drama. Ada bahagia, tapi tak jarang juga ada air mata. Perjalanan menuju hari H pun kerap diwarnai perasaan campur aduk. Setiap persiapan menuju pernikahan pun selalu punya warna-warninya sendiri, seperti kisah Sahabat Fimela dalam Lomba Share Your Stories Bridezilla: Perjalanan untuk Mendapat Status Sah ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Fitri Haryanti
Tulang rusuk yang hilang pasti akan kembali pada pemiliknya. Memang begitulah semestinya. Meskipun siapa pun tak pernah tahu perihal "dia tulang rusuk siapa" dan "dia pemilik tulang rusuknya siapa." Kita hanya bisa memohon kepada Pemilik jodoh agar segera saling dipertemukan.
Dalam proses pertemuan, tak jarang kita menduga-duga. "Apakah dia jodohku?" Bahkan telah menjalin kasih dengan orang yang ternyata bukan menjadi jodoh kita atau memaksa Tuhan supaya dijodohkan dengannya.
Tujuh tahun menjalin kasih dan kandas (tak jodoh), rasanya pasti memilukan. Kata orang-orang, "Jika berjodoh, pasti dimudahkan segalanya." Ternyata benar, semuanya terasa sulit dan hubungan kami berakhir.
Melewati masa kelam tersebut, menikah tidak lagi terpikirkan olehku. Tapi, di saat seperti ini, Dia mempertemukanku dengan calon suamiku (sekarang sudah menjadi suami). Jodoh tidak bisa disangka-sangka. Meskipun kami tinggal di desa yang bersebelahan, tapi tidak pernah kenal dan saling tatap muka. Maklum, kami terpaut usia enam tahun.
Advertisement
Memutuskan Menikah dalam Waktu Singkat
Selain itu, aku merantau kuliah ke kota dan dia sudah bekerja. Empat bulan perkenalan, kami memutuskan menikah. Satu bulan komunikasi via media sosial. Setelah itu, kami memutuskan bertemu. Dan, semesta seperti memudahkan perjalanan hubungan kami. Kami memutuskan menikah.
Kenapa begitu yakin? Dari sebuah doa yang kulangitkan kepada Yang Kuasa, "Tuhan, jika dia memang jodohku, maka permudahkanlah hubungan ini menuju ikatan suci." Segalanya dimudahkan.
Pernikahan kami rencanakan dalam jangka waktu sebulan. Tiada pesta, hanya syukuran di keluarga kedua belah pihak. Alasannya, karena pandemi Covid-19 sangat berbahaya dan kami lebih suka acara yang sakral bersama keluarga besar. Karena, tiap orang punya cara masing-masing untuk merayakan hari pernikahan yang istimewa.
Begitulah, yang namanya jodoh hanya Dia Yang Tahu. Tujuh tahun tidak menjamin berjodoh dan empat bulan bukan pula waktu yang singkat untuk menikah ketika Tuhan berkehendak. Jodoh sudah tertulis di Lauhul Mahfudz, jadi jangan risau. Mari doakan agar segera dipersatukan!
#ElevateWomen