Fimela.com, Jakarta Hari-hari yang dijalani dan dilalui Seon tak lagi sama. Ada kesedihan yang masih menyelimuti dirinya. Sosok Hae-ya menjadi sosok yang selamanya akan menjadi bagian dari hidupnya. Hanya saja menghadapi kehilangan dan kepergian seseorang memang tak bisa membuat kita baik-baik saja.
Memutuskan dan menjalani kehidupan sebagai seorang seniman memang tak mudah. Namun, Seon punya alasan dan caranya sendiri dalam menjalani pilihan hidupnya ini. Pertemuannya dengan Hae-ya pun memberi banyak perubahan sekaligus perbedaan dalam dirinya. Hanya saja saat orang yang kita kasihi membuat keputusannya sendiri untuk bisa bahagia, tak ada yang bisa kita lakukan kecuali merelakan dan melepaskannya.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Novel Karya Lee Chanhyuk
Judul: Fish in the Water
Penulis: Lee Chanhyuk
Penerjemah: Iingliana
Editor: Ruth Priscilia Angelina
Penyelia naskah: Karina Anjani
Sampul: Ando Garsia
Penata Letak: Bayu Deden Priana
Cetakan kedua: April 2021
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Fish in the Water bertutur tentang kisah intens yang menjungkirbalikkan imajinasi, dengan komposisi kuat untuk menunjukkan pertentangan antara ambisi dan ketakutan, kebebasan dan kendali, kebahagiaan dari cinta dan luka dari kehilangan, serta arti kehidupan, terkadang dengan tenang dan terkadang dengan fantastis.
Penulis berharap pembaca bisa dengan bebas menemukan arti dari novel ini tanpa interpretasi yang tergesa-gesa. Silakan menyelami novel ini, tarik napas dalam-dalam, lalu ajukan pertanyaan dan berikan jawaban tentang hidup.
Novel ini dipenuhi emosi yang terpatri halus dalam setiap kalimatnya, kesan jelas yang menenangkan hati dan menjernihkan pikiran, serta topik-topik filosofis yang membuat pembaca berpikir dengan saksama.
Jika kalian adalah pembaca yang pernah menikmati dunia penulis melalui lirik-lirik lagunya yang singkat dan masih menginginkan lebih, semoga kalian menikmati dunia luas yang dibentangkannya dalam novel ini.
***
"Kesedihan memang membuat orang-orang berduka dan terluka. Namun kesedihan tidak melulu berarti keputusasaan." (hlm. 23)
Novel Fish in the Water mengangkat topik seputar kebahagiaan, pencarian jati diri, harapan, impian, sekaligus ketakutan. Novel karya Lee Chanyuk ini memuat banyak metafora. Narasi dan deskripsi yang digambarkan menghadirkan interpretasi yang mungkin akan dipahami berbeda oleh tiap pembaca.
Alur cerita dalam novel ini maju mundur. Meski novelnya tipis, tapi bagian sebagian pembaca mungkin akan butuh waktu lebih banyak untuk bisa benar-benar memahami dan mengurai setiap bagian cerita ini. Cukup banyak makna implisit yang membuat kita perlu mengartikannya sendiri. Meskipun begitu, novel ini unik karena menawarkan kisah yang tak biasa.
"Kalau musik tidak ada di dunia ini, aku akan pergi ke laut."
"Kenapa harus laut?"
"Karena suara laut paling mirip musik." (hlm. 87)
Buku ini memiliki tema yang sama dengan album terakhir AKMU, Sailing. Bagi penggemar AKMU atau penyuka lagu-lagu AKMU, pasti langsung menyadari bahwa judul buku ini pun merupakan salah satu judul lagu di album Sailing. Novel ini disisipi dengan lirik-lirik lagu AKMU yang indah.
"Nilai kebahagiaan berbeda bagi setiap orang. Bagi sebagian orang kebahagiaan adalah cinta, tetapi bagi orang lain kebahagiaan adalah kekayaan. Kita tidak mungkin mewujudkan kebahagiaan begitu banyak orang... ." (hlm. 103)
Pertemuan Seon dan Hae-ya tak biasa. Jalan hidup dan kisah mereka pun tak biasa. Ada kesedihan dan kepahitan di dalamnya, tapi juga ada kepingan-kepingan kebahagiaan yang hadir di antara keduanya.
Novel Fish in the Water bisa memberikan pengalaman membaca yang unik dan berkesan. Bisa dijadikan referensi bacaan untuk kamu yang ingin menikmati karya dengan kisah yang membuatmu kembali merenungkan kehidupan.
#ElevateWomen