Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan kenaikan kasus yang cukup tinggi di dua minggu terakhir. Belum ada tanda-tanda penurunan jumlah kasus positif, bahkan terhitung sejak 20 Juni 2021, korban meninggal dunia akibat virus Covid-19 di Indonesia tercatat 54.291 jiwa.
Perlu menjadi perhatian setiap keluarga adalah kondisi pencari nafkah utama di keluarga yang memiliki risiko tinggi mengalami kematian akibat virus mematikan ini. Ada beberapa hal yang sebaiknya dipersiapkan sebelum faktor risiko ada di depan mata. Sebelum pencari nafkah meninggal dunia, keuangan serta kebutuhan bulanan akan terpenuhi. Namun, saat dia meninggal dunia, tidak ada jaminan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Dilansir melalui rilis yang diterima oleh tim Fimela.com, Aulia Akbar CFP®, AEPP®, perencana keuangan dan financial educator Lifepal memberikan beberapa penjelasan seputar asuransi jiwa. Agar keluarga tetap mendapatkan standar hidup yang sama sambil mencari jalan keluarnya, asuransi jiwa hadir sebagai proteksi.
Advertisement
BACA JUGA
Asuransi jiwa tersebut memberikan perlindungan finansial saat pencari nafkah mendapatkan musibah yang tidak diduga. Uang pertanggungan di asuransi jiwa akan cair dan diterima oleh para penerima manfaat apabila tertanggung kehilangan kemampuan mencari nafkah karena meninggal dunia atau kehilangan fungsi anggota tubuh (cacat tetap total).
Namun, bicara soal uang pertanggungan, seringkali kita bingung seputar “Berapa uang pertanggungan yang seharusnya kita miliki?”. Yuk kita simak penjelasan terkait metode perhitungan uang pertanggungan yang tepat.
1. Kenali Arti Uang Pertanggungan
Dalam asuransi jiwa ada satu hal yang sangat perlu diperhatikan yaitu UP atau uang Pertanggungan. UP adalah jumlah uang yang harus dibayarkan perusahaan asuransi jika pemegang polis mengajukan klaim atas risiko yang dijamin dalam program asuransi.
Uang pertanggungan setiap asuransi jumlahnya berbeda-beda, biasanya semakin besar premi yang dibayar maka uang pertanggungan yang dapat diterima juga semakin besar.
Advertisement
2. Hitung Pengeluaran Rutin Setiap Bulan
Pastikan pengeluaran rutin bulanan tercatat secara pasti. Dengan mengetahui rata-rata pengeluaran per bulan, Anda bisa dengan mudah menentukan uang pertanggungan yang harus dimiliki.
Rumusnya cukup sederhana: Pengeluaran bulanan x 12 bulan.
Contohnya:
Pak Martin memiliki pengeluaran bulanan rata-rata sebesar Rp8 juta, maka minimal UP yang dia butuhkan adalah:
Rp8 juta x 12 bulan = Rp96 juta
Bila investasi rendah risiko yang dipilih adalah surat utang negara FR0065 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2033, maka tingkat kupon imbal hasil per tahunnya adalah 6,625%.
Jadi, uang pertanggungan asuransi jiwa yang ideal bagi pak Martin adalah:
Rp96 juta/6,625% = Rp1,44 miliar.
Mari kita asumsikan, Pak Martin meninggal dunia di tahun ini dan keluarganya melakukan klaim atas asuransi jiwa tersebut. UP sebesar Rp1,44 miliar itu cair tanpa dipotong pajak.
Keluarga pak Martin akhirnya menaruh dana tersebut ke instrumen investasi FR0065, maka setiap tahunnya sebesar Rp95,4 Juta (belum dipotong pajak final 15%) sampai tahun 2033 mendatang.
Uang sebesar Rp95 juta tentu saja setara pengeluaran tahunan keluarganya.
Patut diketahui, semakin rendah bunga atau kupon imbal hasil investasinya, maka makin tinggi UP yang dibutuhkan, makin mahal pula premi asuransi jiwa yang dibayarkan.
Kalkulator Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa
Lifepal.co.id telah mengembangkan embeddable Kalkulator Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa . Lewat kalkulator ini, setiap orang dapat memperhitungkan berapa besaran uang pertanggungan (UP) tanpa harus melakukan perhitungan dengan rumus yang mungkin rumit bagi sebagian orang.
Cukup masukkan besaran penghasilan atau pengeluaran bulanan saat ini pada kolom pertama, Lalu, masukan jumlah tahun Anda berharap uang pertanggungan tersebut dapat menutup tanggungan atau keluarga Anda, misal 10 atau 20 tahun atau lebih. Terakhir, masukan rata-rata inflasi tahunan dalam bentuk persen.
Dalam sekejap, akan muncul angka yang merupakan hasil perhitungan uang pertanggungan (UP) Anda. Ini tentu akan amat membantu siapa saja dalam mensimulasikan uang pertanggungan asuransi jiwa mereka.
Semakin muda Anda membeli asuransi jiwa, makin murah premi asuransi yang harus dibayar, begitu pun sebaliknya.