Konsultasi Kesehatan Secara Online Bisa Bantu Cegah Terpapar COVID-19

Fimela.com, Jakarta Pada akhir Januari silam, Kementerian Kesehatan mencatat secara nasional tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 mencapai 64,83 persen, meningkat 0,73 persen dari 64,1 persen pada akhir Desember 2020.

Hal ini memunculkan keengganan masyarakat untuk mengunjungi fasilitas kesehatan baik untuk berkonsultasi tatap muka, maupun hanya sekedar membeli obat karena takut terpapar Covid-19. Oleh karena itu, berkonsultasi secara online menjadi pilihan masyarakat karena selain nyaman dan mudah, juga membantu mengurangi beban dan kapasitas rumah sakit.

Masyarakat pun membutuhkan layanan telekonsultasi kesehatan yang tak hanya sekeder informasi umum. Namun dapat melakukan proses pengobatan yang personalized sesuai ketentuan. Seperti dengan mudah bisa menghubungi dokter spesialis melalui telepon hingga videocall.

dr Rieny Stefanny Halim - Medical Director, PT Global Assistance & Healthcare, Jakarta mengatakan sebelum pandemi layanan online hanya digunakan menggunakan chating. Namun saat pandemi, pasien beralih ke telekonsultasi secara telepon atau videocall karena takut datang ke rumah sakit.

Ia mengatakan metode ini memang aman karena pasien tidak harus mengantri bertemu pasein lainnya. Dan bisa dengan mudah mengatur  jadwal bertemu dengan dokter melalui online.

"Buat janji hari dan jam untuk konsultasi, langsung bisa berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi online lebih ngobrol santai dibanding bertemu lansung," ujarnya.

Ketika berkonsulitasi secara online, dr Rieny mengatakan untuk ceritakan seluruh keluhan apa yang dirasakan. Secara detail beri tahu dokter apa yang tubuhmu rasakan.

"Jangan malu, semua jelasakan secara detail apa yang dirasakan. Jika ada infeksi, iritasi, atau luka di kulit bisa diperlihatkan ke dokter. Dengan begit dokter akan mengetahui pengobatan apa yang diberikan. Setelan konsulitasi, simpan riwayat kesehatan.