Fimela.com, Jakarta Gaya hidup kurang gerak adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Menurut Federasi Jantung Dunia, kurang olahraga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 50%.
Faktor risiko lainnya termasuk diet tinggi lemak jenuh, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi atau hipertensi, merokok, kolestrol tinggi, kegemukan, riwayat penyakit jantung pada keluarga. Mengurangi faktor risiko ini bisa mengurangi kemungkinan serangan jantung atau stroke.
Advertisement
BACA JUGA
Tetap aktif adalah cara bagus untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Olahraga aerobik yang teratur seperti jalan kaki telah terbukti meningkatkan kesehatan jantung, bahkan dapat membalikkan beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskular dengan membantu menurunkan berat badan dan tekanan darah, seperti dilansir dari healthline.com.
Namun, olahraga juga terkadang bisa meningkatkan risiko serangan jantung, terutama pada mereka yang memiliki penyakit jantung dan tidak memantau aktivitasnya dengan benar. Olahraga sangat penting untuk membantu mencegah penyakit jantung, umumnya aman bagi kebanyakan orang, tapi sebaiknya dicegah jika kamu termasuk beberapa kategori di bawah ini.
1. Dokter telah memberi tahu bahwa kamu memiliki satu atau lebih faktor risiko penyakit jantung.
2. Kamu baru saja mengalami serangan jantung atau masalah jantung lainnya.
3. Kamu sudah tidak aktif sebelumnya.
Orang dengan penyakit jantung hampir selalu bisa olahraga dengan aman, jika mereka dievaluasi sebelumnya. Sayangnya, olahraga tidak sembarangan bisa dilakukan orang dengan penyakit jantung.
Jika kamu baru mulai olahraga, kuncinya adalah memulai dengan lambat untuk mencegah efek samping. Bicaralah dengan dokter sebelum memulai program latihan baru, kamu mungkin juga perlu memulai olahraga di bawah pengawasan medis.
Terlepas dari tindakan pencegahan tersebut, mungkin sulit bagi dokter untuk memprediksi masalah kesehatan yang mungkin kamu alami saat olahraga. Agar aman, biasakan diri dengan gejala yang mungkin menunjukkan komplikasi berbahaya dari penyakit jantung.
Â
Advertisement
Tanda-tanda kamu mengalami masalah jantung saat olahraga
1. Ketidaknyamanan dada
Banyak orang mengasosiasikan nyeri dada yang tiba-tiba dan intens dengan serangan jantung. Beberapa serangan jantung mungkin dimulai dengan cara ini.
Tapi banyak yang mulai dengan perasaan tidak nyaman yang ringan, tekanan tidak nyaman, meremas, atau rasa penuh di tengah dada. Rasa sakitnya bisa halus dan mungkin datang-pergi, sehingga sulit untuk mengatakan apa yang salah. Berhentilah olahraga dan cari bantuan medis jika gejala ini berlangsung lebih dari beberapa menit.
2. Sesak napas
Perasaan sesak napas yang tidak biasa dengan ketidaknyamanan dada selama olahraga sering merupakan awal dari serangan jantung. Gejala ini bisa terjadi sebelum rasa tidak nyaman di dada atau bahkan mungkin terjadi tanpa rasa tidak nyaman di dada.
3. Pusing
Meskipun olahraga mungkin membuatmu merasa lelah, terutama jika kamu tidak terbiasa, kamu tidak boleh merasa pusing atau pening saat olahraga. Perhatikan tanda peringatan ini dengan serius dan segera berhenti olahraga.
4. Kelainan irama jantung
Sensasi detak jantung yang melompat dan berdebar bisa mengindikasikan masalah yang berhubungan dengan jantung. Cari bantuan medis jika kamu mengamati ritme jantung yang tidak biasa selama olahraga.
5. Ketidaknyamanan di area tubuh lainnya
Masalah jantung bisa menyebabkan sensasi di area tubuh lain, selain dada. Gejalanya bisa berupa ketidaknyamanan, nyeri, atau tekanan di lengan, punggung, leher, rahang, atau perut. Kamu mungkin juga mengalami ketidaknyamanan yang menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lain, seperti dari dada, rahang, atau leher ke bahu, lengan, atau punggung.
6. Keringat yang tidak biasa
Meskipun berkeringat saat olahraga adalah hal normal, mual dan berkeringat dingin adalah tanda peringatan dari kemungkinan masalah. Beberapa orang yang pernah mengalami serangan jantung telah melaporkan firasat yang akan datang.
Saksikan video menarik setelah ini
#Elevate Women