Fimela.com, Jakarta Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Tim Red Velvet berhasil membawa pulang gelar juara kedua atau juga sebagai Tim Paling Inovatif (Most Innovative Team) dari kompetisi bisnis ICAEW Greater China and South-East Asia Virtual Business Challenge (GCSEABC) yang digelar pada 22 Mei. Sebelum berlaga di grand final regional, mereka memenangkan juara nasional dari kompetisi bisnis yang diadakan oleh ICAEW Indonesia pada bulan April lalu.
The Greater China and South-East Asia Virtual Business Challenge adalah kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh the Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW). Disponsori oleh Deloitte Southeast Asia, SBA Stone Forest, dan ShineWing International, kompetisi antar negara ini bertujuan untuk memberikan gambaran sekilas tentang dunia bisnis dan keuangan kepada para mahasiswa. Tahun ini, ada 11 tim berkompetisi dari China, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam untuk memperebutkan gelar Regional Grand Championship.
Advertisement
BACA JUGA
Sebelum berlaga di grand final regional, mahasiswa Indonesia ini telah memenangkan juara nasional dari kompetisi bisnis yang diadakan oleh ICAEW Indonesia pada bulan April lalu.
The Greater China and South-East Asia Virtual Business Challenge adalah kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh the Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW). Kompetisi antar negara ini bertujuan untuk memberikan gambaran sekilas tentang dunia bisnis dan keuangan kepada para mahasiswa. Tahun ini, ada 11 tim berkompetisi dari China, Indonesia, Malaysia,Singapura, dan Vietnam untuk memperebutkan gelar Regional Grand Championship.
Seluruh finalis terlebih dahulu melalui kompetisi tingkat nasional atau babak pre-seleksi yang ketat di awal tahun ini. Kemampuan mereka dalam hal commercial awareness, pengetahuan teknis dan kompetensi diuji, sebelumnya mereka dipilih dari ratusan tim lainnya dari berbagai universitas ternama di lima negara tersebut.
Advertisement
ICAEW Greater China dan South-East Asia Business Challenge
Para finalis hadir secara virtual dan bersaing di babak grand final. Setiap tim diberi waktu 90 menit untuk meneliti, menganalisa kasus bisnis, memberikan rekomendasi yang tepat sesuai dengan tugas yang diberikan dan mempersiapkan presentasi kepada panel juri.
Dewan juri terdiri dari eksekutif senior dan pemimpin bisnis di bidang akuntansi, bisnis, dan profesi keuangan. Mereka adalah: Mark Billington FCA BFP, Managing Director International, ICAEW;Jeremy Phua, Audit and Assurance Partner, Deloitte Singapore;Tan Lee Lee, Head of China, SBA Stone Forest; Dr. Angus Ho, Partner, Tax and Business Advisory Services, ShineWing (HK) CPA Limited; Dr. Lim Kim Hwa FCA, CEO and Founder, Cammilion; Richard Ong FCA, Director, Appleton Global and; Phan Vu Hoang ACA BFP, Tax Senior Partner, Deloitte.
Mark Billington, Managing Director International, ICAEW menyatakan, “Semua juri sangat terkesan dengan kemampian para mahasiswa dalam menyampaikan rekomendasi bisnis yang menarik. Kami mengapresiasi setiap tim atas kerja keras mereka.”
“Kami senang bahwa ICAEW Greater China dan South-East Asia Business Challenge terus dapat menjadi platform penting yang membantu para mahasiswa mengasah ketajaman bisnis mereka, melatih pemikiran kritis dan keterampilan analitis mereka, dan juga menunjukkan kepemimpinan mereka. Saya percaya kita telah menyaksikan generasi pemimpin bisnis berikutnya hari ini.”
Ainun Nisa, Ketua Tim Red Velvet, mengatakan, “Kami sangat senang dan bersyukur bisa menjadi runner up pertama. Akhirnya kerja keras dan latihan kami membuahkan hasil yang luar biasa. Kami berterima kasih kepada semua orang yang membantu kami selama masa persiapan, dosen dan senior kami. Juga, terima kasih kepada ICAEW yang telah memberikan kesempatan besar bagi kami untuk meningkatkan diri di tingkat internasional. Kompetisi ini sangat spesial, karena mencakup segala sesuatu dari sudut pandang bisnis, keuangan dan akuntansi, sebuah pengalaman yang sangat menantang sekaligus menyenangkan. Pengalaman baru ini mempertajam pemikiran strategis, kerja tim, fokus, dan keterampilan presentasi kami. Kompetisi ini adalah paket lengkap. Kami juga mendapatkan pengalaman dari para juri yang merupakan para ahli di bidangnya masing-masing.”
Anggota tim Red Velvet
Anggota tim Red Velvet adalah Ainun Nisa, Ariel Andhamari, Catherine Kurniawan, Maria Elvira, Michele Candra, Ruth Brenda yang saat ini menempuh pendidikan di tahun ke-3 dan ke-4 Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Meski kompetisi dilakukan secara virtual karena adanya pembatasan sosial karena pandemi, para siswa dapat menikmati dan merasakan manfaat dari acara tersebut. Atas prestasinya, tim akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar SGD 3000 (sekitar 32 juta rupiah).
Usai kompetisi yang ketat, seluruh peserta kemudian belajar dari narasumber tamu, Sophia Porcelli, FCA, Chief Financial Officer dan Vice President Operations, Alliance To End Plastic Waste. Sophia berbicara tentang bagaimana penyelesaian masalah sampah plastik global menuntut adanya ambisi yang berani, dan pekerjaan yang saat ini tengah dilakukan mewujudkan komitmen menjadi tindakan nyata. Termasuk menghasilkan solusi untuk mengakhiri sampah plastik yang konkret dan terukur pada 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs).
Sophia juga menyebutkan peran kunci yang dapat dimainkan oleh akuntan muda dalam perjalanan keberlanjutan global, dan bagaimana mereka dapat menerapkan keterampilan mereka dan menemukan panggilan mereka untuk memberikan dampak nyata pada komunitas global dan ekonomi melalui karir profesional mereka.