Fimela.com, Jakarta Terasa berat untuk membuka mata hingga bermalas-malasan di kasur memang menjadi tantangan saat bangun pagi. Namun, jangan menyepelekan bangun di pagi hari karena akan membuat tubuh dan mental lebih sehat lho.
Sebuah penelitian yang dilakukan seorang Biologis bernama Christoph Randler menemukan bahwa orang-orang yang memaksimalkan waktu paginya memiliki karir yang lebih baik, dan lebih proaktif.
Dalam kaitannya dengan kesehatan, penelitian mengungkapkan bahwa orang yang sehat, terlibat dalam aktivitas kesehatan yang rutin, dan pagi hari adalah waktu yang tepat untuk membangun rutinitas kehidupan sehat. Pagi hari bermanfaat untuk menanamkan kebiasaan baru yang baik dan memulai hari dengan kebiasaan baik akan memotivasi seseorang membuat tindakan baik selanjutnya.
Advertisement
Hal tersebut pun disampaikan psikolog anak dan remaja Saskhya Aulia Prima yang mengatakan manfaat bangun pagi dapat memberi kesehatan secara fisik dan mental sehingga menurunkan risiko depresi.
BACA JUGA
"Bangun pagi itu manfaatnya memiliki mindset lebih positif, manajemen emosi yang lebih baik , jadi sehat tubuh dan mental. Punya waktu tenang untuk diri sendiri, jadi membangun kebiasan sehat untuk memulai hari," ujar Saskhya dalam acara virtual perayaan Hari Susu Nusantara bersama Frisian Flag Indonesia.
Saat bangun pagi tidak lantas langsung melalukan pekerjaan yang berat, sahabat Fimela bisa memulainya dengan beribadah atau meditasi, journaling, membaca buku, olahraga ringan, lalu sarapan makan dan minuman yang bernutrisi agar mood menjalani hari baik sehingga tidak mudah stres.
Co-founder Tiga Generasi juga menyampaikan ketika pagi hari hindari melakukan kegiatan yang tergesa-gesa dan bertarget, memulai hari dengan screen, memperpanjang alarm waktu bangun, tidak membuat rencana perkiraan kegiatam yang akan dilakukan, serta mengonsumsi sarapan tidak sehat.
"Sebaiknya lakukan kegiatan yang lebih tenang dan membutuhan gerak, konsisten bangun pagi di jam yang sama setiap hari, biasakan merencanakan hari sehari sebelumnya, dan sarapan penuh nutrisi," ujarnya.
Sebuah penelitian pada 2018 menemukan bahwa populasi yang terbiasa bangun dan mulai aktivitas di pagi hari terbukti lebih sehat secara mental. Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian dan menuntut banyak perubahaan seperti saat ini, memiliki rutinitas pagi yang baik dan sehat akan berpengaruh pada kesiapan kita menjalani hari dan mengurangi berbagai kecemasan.
Advertisement
Lebih baik melawatkan makan malam dibanding melewatkan sarapan
Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia Prof. Hardinsyah mengatakan daripada melewatkan sarapan sebenarnya lebih baik tidak makan malam.
Sebab, di pagi hari, insulin di tubuh mulai aktif sehingga makanan saat sarapan dapat lebih cepat dikonversi untuk menjadi energi dan dapat disimpan jika berlebih. Sensitivitas hormon insulin akan berbeda dengan pagi hari yang menyebabkan karbohidrat tidak bisa lagi dicadangkan sebagai energi di dalam otot.
"Sarapan penting untuk memulai hari, bukan makan malam yang digunakan untuk memulai hari. Apalagi jam makan malam dekat waktu tidur. Sehingga, ia sangat menyarankan untuk tidak makan malam terlalu banyak.," kata Prof Hardinsyah
Faktanya, melewatkan sarapan sebanyak lebih dari tiga kali dalam seminggu dapat menyebabkan kegemukan dan risiko penyakit kronis lainnya yang terkait dengan berat badan berlebih.
Untuk itu, Prof Hardinsyah mengatakan penting bagi kita untuk memperhatikan asupan saat sarapan, sebagai fondasi gizi di pagi hari. Mengonsumsi zat gizi lengkap seperti dari susu, dapat memberi energi dan zat gizi berkualitas untuk aktivitas pagi.
"Susu juga mudah dikonsumsi dan diserap tubuh, serta dapat dipadukan dengan berbagai makanan lain. Susu mengandung protein, lemak, kalsium, vitamin A, B1, B2, B12, D, magnesium, potassium dan karbohidrat yang baik bagi tubuh," tambah Prof. Hardinsyah.
Kandungan gizi yang lengkap, dengan format yang mudah dikonsumsi membuat susu menjadi salah satu sumber asupan bergizi baik yang cocok untuk melengkapi kebutuhan gizi harian bagi anak, remaja dan dewasa.
#elevate women