Fimela.com, Jakarta Tiap pasangan punya cara sendiri dalam memaknai kebahagiaan. Masing-masing punya pemahaman dan sudut pandang sendiri soal kebahagiaan, termasuk kebahagiaan dalam pernikahan. Tapi tahukah bahwa kunci kebahagiaan dalam pernikahan adalah rasa?
Saat menikah, kita perlu berjuang untuk sama-sama mencukupi kebutuhan kelangsungan hidup. Mengutip buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba, berusaha supaya berkecukupan, ukurannya bukan harta, kedudukan, atau kekuasaan, tapi menggunakan rasa. Dari sini bisa diapahami bahwa rasa memegang peranan penting dalam kebahagiaan sebuah pernikahan.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Bukan Soal Kekayaan atau Kekuasaan Belaka
Banyak orang yang tidak berharta, bukan orang besar, bukan pejabat, dan bukan orang penting, tapi dia bisa bahagia dalam pernikahannya. Bahkan ia bisa lebih sering tertawa dan tersenyum dibandingkan orang yang punya banyak yang dan kedudukan tinggi.
Kuncinya ada pada rasa. Saat kita bisa merasa nyaman dan tenang bersama pasangan, itu sudah jadi sebuah kebahagiaan yang istimewa. Bisa sekadar mengobrol santai dan lebih banyak tertawa dengan pasangan, itu menjadi sebuah keindahan tersendiri. Ada rasa nyaman dan rasa cukup yang senantiasa mengiringi pernikahan, maka kebahagiaan bisa senantiasa dalam genggaman.
Rasa saling percaya dan saling mengutuhkan satu sama lain juga menjadi pondasi penting pernikahan. Tanpa ada rasa saling percaya, hubungan bisa penuh kecurigaan. Tanpa ada rasa untuk saling mengutuhkan satu sama lain, hubungan bisa timpang dan rentan menghadapi perpisahan atau kehancuran.
Bahkan cinta pun tak lepas dari rasa. Seringkali sulit untuk mendefinisikan cinta karena semuanya cuma bisa dirasakan. Kalau menurut Sahabat Fimela sendiri, seberapa penting hadirnya "rasa" dalam sebuah hubungan?
#ElevateWomen