Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik seseorang, tetapi juga kesehatan mental. Menurut survei yang dilakukan oleh PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia), sebanyak 69% orang mengalami masalah psikologis selama pandemi, salah satunya depresi.
Mengutip dari situs resminya, masalah psikologis tersebut di antaranya 68% orang merasa cemas, 67% orang merasa depresi, sementara 77% lainnya mengalami Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD).
Advertisement
BACA JUGA
Depresi adalah penyakit medis yang secara negatif mempengaruhi perasaan, cara berpikir, dan tindakan seseorang. Depresi mengganggu aktivitas sehari-hari karena menyebabkan perasaan sedih atau hilangnya minat pada aktivitas yang pernah dinikmati.
Depresi menjadi masalah yang serius karena mempengaruhi hubungan dan beberapa kondisi kesehatan kronis. Seperti menurunkan kemampuan berfungsi di tempat kerja dan di rumah. Mengetahui ciri-ciri orang depresi dapat membantumu melakukan pengobatan secara dini. Dikutip dari Healthline berikut ini ciri-ciri orang depresi yang tampak pada aktivitas sehari-hari.
1. Pandangan tanpa harapan
Depresi berat adalah gangguan mood yang memengaruhi perasaanmu tentang kehidupan secara umum. Memiliki pandangan hidup tanpa harapan atau ketidakberdayaan adalah gejala depresi yang paling umum.
Perasaan lain mungkin tidak berharga, membenci diri sendiri, atau rasa bersalah. Pikiran depresi yang umum dan berulang dapat disuarakan sebagai, "Ini semua salahku," atau "Apa gunanya?".
2. Kehilangan minat
Depresi dapat menghilangkan kesenangan atau kenikmatan dari hal-hal yang kamu sukai. Hilangnya minat atau penarikan diri dari aktivitas yang pernah kamu nantikan seperti olahraga, hobi, atau jalan-jalan dengan teman adalah tanda lain dari depresi berat.
Advertisement
3. Meningkatnya kelelahan dan masalah tidur
Sebagian alasan kamu mungkin berhenti melakukan hal-hal yang kamu sukai adalah karena kamu merasa sangat lelah. Namun, dalam kasus depresi, hal ini sering kali muncul karena kekurangan energi dan rrasa lelah yang luar biasa. Sehingga bisa menyebabkan tidur berlebihan.
Depresi juga terkait dengan insomnia, karena salah satu dapat menyebabkan yang lain dan sebaliknya. Mereka juga bisa memperburuk satu sama lain. Kurangnya kualitas, tidur nyenyak juga bisa memicu kecemasan.
4. Kecemasan
Depresi sering kali diliputi dengan perasaan cemas. Gejala kecemasan tersebut meliputi gugup, gelisah, panik, detak jantung cepat, pernapasan cepat, kesulitan fokus, gemetar dan lain sebagainya.
5. Perubahan nafsu makan dan berat badan
Berat badan dan nafsu makan dapat berfluktuasi pada penderita depresi. Pengalaman ini mungkin berbeda untuk setiap orang. Beberapa orang akan mengalami peningkatan nafsu makan dan menambah berat badan, sementara yang lain tidak akan lapar dan akan menurunkan berat badan.
Salah satu indikasi apakah perubahan pola makan terkait dengan depresi adalah apakah itu disengaja atau tidak. Jika tidak, mungkin itu disebabkan oleh depresi.
7. Emosi yang tidak terkendali
Ciri-ciri orang depresi yang dapat kamu kenali adalah amarah yang meledak-ledak. Selanjutnya, mereka akan menangis sejadi-jadinya. Emosi mereka naik turun di waktu yang bersamaan. Hal ini disebabkan depresi dapat menyebabkan perubahan suasana hati dengan cepat.
8. Terbesit keinginan untuk menyakiti diri sendiri
Depresi terkadang dikaitkan dengan bunuh diri. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada 2013, lebih dari 42.000 orang meninggal karena bunuh diri di Amerika Serikat akibat depresi.
Orang yang meninggal karena bunuh diri biasanya menunjukkan gejala terlebih dahulu. Seringkali orang akan membicarakannya atau melakukan upaya pertama sebelum berhasil mengakhiri hidup mereka. Jika kamu merasa seseorang berisiko melukai diri sendiri atau menyakiti orang lain mintalah bantuan profesional dan singkirkan peralatan tajam yang berpotensi membahayakan.
#Elevate Women