Fimela.com, Jakarta Berbagai riset menunjukkan bahwa strategi keuangan kalangan milenial saat ini terbilang cukup rendah. Sebuah riset di tahun 2019 lalu mengungkap bahwa milenial hanya menabung 10.7 persen dari pendapatannya, sedangkan 51.1 persen pendapatan habis untuk kebutuhan bulanan.
Generasi milenial memiliki kecenderungan pola keuangan yang kurang seimbang dan minat investasi yang rendah. Berdasarkan survei tersebut, milenial hanya mengalokasikan 2 persen dari pendapatannya untuk investasi.
Bagi pasangan muda, hal ini tentunya akan sangat berbahaya bagi kelangsungan finansial keluarga di masa mendatang. Pasalnya, berbeda dengan saat masih lajang, banyak tanggung jawab dan prioritas keuangan yang harus disiapkan oleh pasangan muda sejak dini. Apalagi saat ini biaya kebutuhan hidup yang terus meningkat menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para married couple.
Advertisement
BACA JUGA
Belum lagi jika ada biaya tak terduga yang harus dikeluarkan, seperti sakit atau kecelakaan. Untuk itu, investasi bersama pasangan bisa menjadi salah satu strategi untuk menambah pundi keuangan sekaligus menjadi tabungan jangka panjang keluarga.
“Saat menjalani kehidupan rumah tangga, selain memenuhi kebutuhan, kita juga harus memikirkan hal penting seperti investasi untuk menjamin masa depan pasangan dan anak. Di tengah situasi menantang selama masa transisi dan adaptasi keluarga baru, berbagai produk emas di Tamasia bisa menjadi pilihan investasi yang mudah dan terjangkau, mulai dari Rp10.000,” ujar Muhammad Assad, CEO dan CoFounder Tamasia.
Untuk itu, yuk kita intip 4 hal yang harus diperhatikan keluarga muda saat memulai investasi bersama:
Advertisement
1. Susun tujuan investasi bersama pasangan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan investasi bersama pasangan. Hal ini penting untuk dilakukan agar setiap pasangan memiliki ekspektasi dan motivasi yang selaras. Hitung pendapatan dan pengeluaran bersama, kemudian tentukan tujuan investasimu dan pasangan. Apakah untuk membeli tempat tinggal, rencana pendidikan anak, tabungan di masa tua, atau yang lainnya.
2. Pikirkan jangka waktu investasi
Setelah memiliki tujuan investasi bersama, juga perlu memperkirakan jangka waktu untuk mencapai tujuan investasi tersebut. Apakah untuk digunakan dalam jangka waktu panjang atau pendek. Jika ingin memulai investasi dalam jangka panjang, investasi emas adalah pilihan yang baik karena emas memberikan perlindungan aset atau kekayaanmu ketika nilai mata uang jatuh.
Hal itu disebabkan karena prinsip dasar emas memang sebagai alat penyimpanan nilai aset untuk jangka panjang. Maka, ketika mulai menabung emas, simpanlah baik-baik untuk kebutuhanmu di 3-10 tahun mendatang.
3. Tentukan strategi dan kontribusi pasangan
Hal ini juga menjadi bagian yang penting ketika memulai investasi bersama pasangan. Jika keduanya memiliki pemasukan tetap setiap bulannya, maka tentukan berapa besar kontribusi yang diberikan oleh setiap pasangan untuk berinvestasi. Jika salah satu tidak memiliki penghasilan tetap, maka bicarakanlah berapa alokasi dana bersama yang harus kamu sisihkan untuk investasi.
4. Perhatikan kemampuan finansial keluarga
Berinvestasi haruslah dimulai dari dana lebih. Jangan sampai kamu menggunakan seluruh penghasilan dan budget keluarga untuk berinvestasi. Serta harus tetap mempersiapkan dana cadangan darurat yang memadai. Paling tidak, ada tabungan dana darurat dengan kesiapan 6-12 bulan pengeluaran sebelum berinvestasi untuk menutupi pengeluaran tak terduga.
Keempat langkah di atas dapat menjadi acuan bagi para pasangan muda yang baru membangun keluarga untuk bisa mempersiapkan rencana finansialnya dengan matang.
#elevate women