Fimela.com, Jakarta Industri UMKM menjadi salah satu yang terdampak dari pandemi COVID-19. Di tengah kondisi ini, para pelaku UMKM terus berupaya dan berinovasi untuk dapat tetap bertahan dan memulihkan bisnis. Salah satunya tips bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang mengubah ekosistem menjadi digital.
Dalam ShopeePay Talk bertema "Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis", kehadiran startup yang menghadirkan pembayaran digital, seperti ShopeePay mendorng lebih banyak anak muda dalam membangun bisnis sendiri. Abraham Viktor yang mendirikan Hangry dan Syarif Rousyan Fikri dari Pahamify merasakan sendiri manfaat dari penggunaan teknologi terhadap berjalannya bisnis mereka, terutama di masa pandemi COVID-19.
Advertisement
BACA JUGA
Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Sari menyebut ShopeePay hadir dengan memaksimalkan penggunaan teknologi digital bagi perkembangan bisnis sekaligus mendorong para pelaku bisnis untuk melakukan hal serupa.
"Kemudahan akses internet dan kemajuan infrastruktur telekomunikasi memungkinkan anak muda untuk terus menghasilkan inovasi produk dan jasa yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan kehidupan masyarakat. Melihat tingginya potensi yang dimiliki anak muda tanah air, ShopeePay Talk kali ini diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong lebih banyak lagi anak muda untuk turut ambil bagian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air dengan membangun bisnis mereka sendiri," ungkap Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay.
Selain memanfaatkan teknologi, berikut beberapa kiat sukses membangkitkan bisnis di masa pandemi COVID-19
Advertisement
1. Bangun pondasi yang kuat
Sebelum mendapatkan pendanaan, bisnis startup umumnya dirintis dengan modal yang tidak besar dan manajemen keuangan yang belum stabil. Untuk itu, membangun dan merancang komposisi tim yang solid merupakan modal awal yang penting dalam merintis bisnis startup. Setiap tim yang terlibat di dalamnya didorong untuk dapat menjalani peranan dan tanggung jawab masing-masing dalam mengeksekusi ide bisnis.
Dr. Ir. Bonifasius Wahyu Pudjianto, M.Eng, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengungkapkan idealnya sebuah bisnis terdiri dari tiga karakter penting. Yakni Hustler atau orang yang ahli menjual ide, Hipster atau orang yang mahir membuat tampilan yang menarik, dan Hacker atau orang yang ahli dalam memaksimalkan penggunaan teknologi untuk perkembangan bisnis.
2. Membangun dan menjalin relasi dengan pemangku kepentingan
Relasi yang baik dan luas dapat menjadi gerbang utama untuk membantu membuka berbagai kesempatan kolaborasi bisnis di waktu mendatang. Dengan kemajuan teknologi, akses untuk memperluas relasi lebih terbuka lebar dan memungkinkan terjadinya interaksi secara digital sehingga jarak bukan lagi masalah. Tidak hanya memperluas jangkauan bisnis, networking juga dapat menambah wawasan baru, membuka kesempatan kerja sama dan peluang bisnis baru, atau bahkan menciptakan inovasi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
3. Menangkap peluang
Kemajuan teknologi dan pertukaran informasi yang begitu pesat saat ini tentu berdampak besar pada perkembangan bisnis, terutama startup. Guna menaklukkan dinamika industri yang terus berkembang, para pelaku bisnis harus mampu menangkap peluang dan mengubahnya menjadi inovasi bisnis yang berdampak positif bagi kehidupan banyak orang. Hal ini merupakan salah satu kunci utama yang esensial saat bergelut di dunia bisnis.
Salah satu cara untuk membuka peluang baru adalah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Selain mendorong inovasi, kolaborasi juga mampu memberikan nilai tambah dan memperkayalayanan serta produk.
Advertisement
Simak video berikut ini
#Elevate Women