Ada satu peristiwa penting dan sangat dinantikan oleh umat Islam ketika Ramadan. Peristiwa itu adalah Lailatul Qadar. Dalam Alquran, Lailatul Qadar merupakan malam dengan keutamaan melebihi seribu bulan. Di malam tersebut pula, malaikat turun dari langit membawa keberkahan bagi seluruh makhluknya.
Lantas, kapan sebenarnya waktu turunnya Lailatul Qadar? Dikutip dari Islami.co, tidak ada yang tahu secara pasti kapan turunnya Lailatul Qadar. Memang banyak hadis memuat keterangan waktu turunnya Malam Seribu Bulan itu, masing-masing dalil ternyata saling bertentangan. Seperti dalam hadis riwayat Imam Bukhari di bawah ini:
"Diriwayatkan dari Ibn Umar RA, beberapa sahabat Nabi SAW diperlihatkan Lailatul Qadar dalam mimpi, di tujuh hari terakhir. Rasulullah SAW lalu bersabda, 'Aku melihat mimpi kalian bertepatan di tujuh hari terakhir. Siapa yang ingin mencarinya, carilah ia di tujuh hari terakhir."Juga dalam hadis lain dari Abu Salamah RA.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas prediksi turunnya malam lailatul qadar tahun 2021 beserta tanda-tandanya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapya berikut ini.
Advertisement
Waktu Turunnya Malam Lailatul Qadar 2021
Dikutip dari Liputan6.com, tidak ada yang tahu secara pasti kapan turunnya Lailatul Qadar. Memang banyak hadis memuat keterangan waktu turunnya Malam Seribu Bulan itu, masing-masing dalil ternyata saling bertentangan.
"Diriwayatkan dari Ibn Umar RA, beberapa sahabat Nabi SAW diperlihatkan Lailatul Qadar dalam mimpi, di tujuh hari terakhir. Rasulullah SAW lalu bersabda, 'Aku melihat mimpi kalian bertepatan di tujuh hari terakhir. Siapa yang ingin mencarinya, carilah ia di tujuh hari terakhir."
Juga dalam hadis lain dari Abu Salamah RA.
"Diriwayatkan dari Abi Salamah RA ia berkata, 'Aku bertanya pada Abi Sa’id, ia adalah temanku. Ia lalu berkata 'Kami beri'tikaf bersama Nabi SAW dalam 10 hari pertengahan dari bulan Ramadan. Lalu beliau keluar dari rumah di pagi hari tanggal 20. Beliau lalu berkhutbah di hadapan kami. Beliau berkata 'Aku diperlihatkan Lailatul Qadar lalu aku lupa tepat waktunya. Carilah ia di sepuluh hari terakhir, di hari ganjil'."
Para ulama punya pendapat berbeda dalam memahami hadis tentang Lailatul Qadar. Imam Al Hafidz Al Iraqi dalam Kitab Fadhailu Waalami Lailatil Qadr menyatakan ada 27 pendapat mengenai Malam Seribu Bulan.
Perbedaan tersebut seputar apakah jatuhnya pada malam yang sama atau berpindah-pindah. Juga apakah hanya ketika Ramadan atau bisa di bulan lain. Sedangkan Imam An Nawawi menyatakan pendapat terkuak menyebut Lailatul Qadar jatuh setiap tahun di malam yang berbeda-beda.
Sedangkan para ulama yang mendapat kesempatan bertemu dengan Lailatul Qadar membuat catatan tentang pengalaman mereka. Sejumlah catatan menyebutkan apabila puasa Ramadan dimulai pada Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada 29 Ramadan.
Catatan lain, jika puasa dimulai pada Sabtu, Lailatul Qadar jatuh pada 21. Apabila puasa mulai Minggu, Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 27. Puasa mulai Senin, Lailatul Qadar jatuh pada 29. Puasa Selasa, Malam Seribu Bulan berlangsung pada tanggal 25 Ramadan.
Lalu jika Rabu mulai puasa Ramadan, maka malam Lailatul Qadar turun pada 27, dan jika melaksanakan puasa mulai Kamis, maka Lailatul Qadar terjadi pada tanggal 21.
Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
1. Udara dan angin sekitar terasa tenang
Tanda tersebut didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ath Thoyalisi. "Dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh atau terpercaya.
2. Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.
4. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim).
Advertisement
Doa Pada Malam Lailatul Qadar
Pada malam Lailatul Qadar, sebenarnya umat muslim bisa memanjatkan doa apa saja sesuai dengan keinginan atau permintaan yang ingin dikabulkan. Namun, ada satu doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yang perlu dipanjatkan saat malam Lailatul Qadar, yakni:
“Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni.”
Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Doa ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar dari manusia kepada Allah SWT agar diampuni segala dosa-dosanya. Selain diampuni segala dosanya, doa ini juga bertujuan untuk meminta petunjuk kepada Allah agar kehidupannya penuh dengan keberkahan dan diberikan kesabaran yang kuat dalam menghadapi cobaan.