Fimela.com, Jakarta Puasa tahun ini masih sama dengan tahun lalu yang dijalankan di tengah pandemi Covid-19. Meski begitu, kekhusyukan dalam beribadah tidak boleh terhambat pada situasi ini.
Terpenting kita harus tetap mengedepankan protokol kesehatan, apalagi bagi penginap penyakit kronis seperti penyakit jantung. Namun untuk penderita penyakit kronis tetap diperlukan aturan yang tepat dan aman agar dapat merasa nyaman dalam menjalankan ibadah puasa.
dr. Amanda Ismoetia, tim dokter apotek online Lifepack.id mengungkapkan, pasien dengan penderita penyakit kronis seperti jantung salah satunya, harus berkonsultasi dengan dokter jika ingin menjalani ibadah puasa.
Advertisement
BACA JUGA
“Diskusikan dengan dokter apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk berpuasa atau tidak, karena penyakit jantung adalah jenis penyakit yang memiliki risiko tinggi,” ujar dr. Amanda dalam siaran pers yang diterima Fimela.com.
Pasien yang menderita penyakit jantung, dr Amanda menyampaikan biasanya harus minum obat untuk menjaga kondisi tubuhnya. Serangan jantung secara tiba-tiba apalagi saat rutin menjalankan ibadah puasa dapat berakibat fatal bahkan hingga kematian.
“Untuk itu, minum obat secara rutin yang telah menjadi bagian wajib dilakukan setiap penderita jantung diharapkan membantu menurunkan risiko kambuh gejala seperti, sesak nafas, serta nyeri di bagian dada. Sebagai penyakit paling ditakuti nomor satu di Indonesia dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk menjaga kondisi tubuh,” tambahnya.
Advertisement
Aturan-aturan yang mesti dipatuhi pasien penyakit jantung
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah terus mengalami peningkatan. 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung dengan angka tertinggi penderita di umur 75 tahun ke atas dan 65-74 tahun.
dr. Amanda mengatakan dengan tingginya angka penderita penyakit jantung yang juga didominasi oleh lansia (lanjut usia), dalam hal berpuasa diperlukan aturan-aturan yang harus dipatuhi. Berikut ini yang harus diperhatikan oleh pasien setelah berkonsultasi dengan dokter dan diperbolehkan untuk berpuasa:
1. Asupan nutirisi
Penuhi asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Ketika sahur dan berbuka pausa usahakan menyantap makanan seimbang seperti selalu ada buah dan sayuran.
2. Terhidrasi
Kedua, pastikan tubuh terhidrasi dengan mengonsumsi dua gelas air putih setelah berbuka, dua gelas air putih setelah tarawih, dan dua gelas air putih saat sahur.
3. Kontrol berkala
Tetap rutin untuk melakukan kontrol ke dokter secara berkala. Karena gejala penyakit jantung yang mungkin datang pada saat tubuh sedang menjalankan puasa, dan pastikan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter secara berkala. Selain itu yang paling terpenting adalah atur waktu minum obat, karena penderita penyakit kronis tidak boleh berhenti mengonsumsi obat.
“Jangan dibiarkan rasa sakit menjadi hal yang biasa atau menahan karena sedang berpuasa,” ujar dr. Amanda.
Menurut Kimberly DeFronzo, R.Ph., M.S., M.B.A. dari Center for Drug Evaluation and Research, mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Apalagi bagi penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.
“Agar penderita penyakit kronis dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman tanpa khawatir terlewat minum obat, pasien dapat memanfaatkan layanan apotek online Lifepack yaitu fitur reminder minum obat dan juga kotak obat spesial (blister). Apotek online Lifepack memberikan diskon 50% hingga Rp1.500.000 untuk tebus obat resep khusus semua penyakit kronis yang berlaku hingga 31 Mei 2021,” tutup April Cabello, Chief Marketing Officer Lifepack & Jovee.
#elevate women