Fimela.com, Jakarta Di Indonesia yang mayoritas penduduknya beradam Islam, Ramadan merupakan momen untuk saling berbagi dan berlomba-lomba berbuat kebaikan. Namun, di Amerika Serikat, para jurnalis perempuan Muslim menjadikan momen ini sebagai ajang edukasi mengenai puasa Ramadan kepada para rekan kerjanya.
Hal ini diungkapkan 3 jurnalis perempuan di Negeri Paman Sam yang kini sedang menjalani puasa Ramadan. Dalam sebuah diskusi virtual bertajuk "Ramadan and Female Muslim Journalists in U.S Newsrooms" yang diselenggarakan VOA dan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada Selasa (20/4/21).
Advertisement
BACA JUGA
Salah satunya, Sabrina Siddiqui yang mengaku para koleganya sangat menghormatinya menjalani ibadah puasa Ramadan. Sabrina merupakan reporter Wall Street Journal di Gedung Putih. Menurutnya, meski masih ada banyak isu Islamofobia, namun rekan-rekan kerjanya sangat menghormatinya yang sedang sedang berpuasa.
Namun, memang Sabrina mendapatkan banyak pertanyaan lucu mengenai Ramadan dan puasa. Karena itu, bagi Sabrina, Ramadan adalah momen untuk mengedukasi lebih banyak orang di Amerika mengenai Islam dan puasa.
Advertisement
Dapat Perhatian
Rummana Hussain, Asisten Editor di Chicago Sun-Times dan Produser VOA TV Nia Iman Santoso asal Indonesia pun juga menceritakan hal yang serupa.
Rummana mengaku banyak rekan kerja dan teman-temannya justru khawatir ketika mereka makan di depannya yang sedang berpuasa. Namun, Rummana juga berusaha untuk memberikan pengertian kalau dirinya tidak apa-apa dan tidak akan batal berpuasa meski melihat orang lain makan.
Sementara, Nia mengaku sempat menghilang dari klub larinya selama Ramadan. Dia pun menceritakan kalau dirinya sedang berpuasa Ramadan kepada para teman di klub larinya.
Meski harus berpuasa di bulan Ramadan di negara yang mayoritas non Muslim, namun banyak teman-teman ketiga jurnalis muslimah ini peduli terhadap mereka.
#elevate women