Fimela.com, Jakarta Jane von Rabenau, datang ke Indonesia bukan tanpa misi. Perempuan dari Jerman ini menyadari dua masalah di Indonesia yang telah mengakar bertahun-tahun; sampah plastik, dan kemiskinan.
Sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang kerap kali terlihat mengambang di sungai dan laut. Faktanya, Indonesia memang pencemar plastik laut terbesar kedua di dunia. Bahkan, setiap 20 menit, setara dengan 10 ton truk plastik yang dibuang ke perairan di seluruh Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA
Biasanya, plastik yang tidak bisa didaur ulang ini adalah sampah sachet yang tidak bisa didaur ulang. Ditambah lagi, masyarakat kelas bawah hingga menengah justru membayar lebih mahal produk keperluan rumah tangga dalam bentuk sachet.
Sudah mahal, merusak lingkungan pula! Untuk itu, Jane tergerak hatinya untuk membangun sebuah startup berbasis di Indonesia yang memberikan solusi terjangkau untuk mencegah sampah plastik. Tak hanya memangkas masalah pada batangnya saja, Jane dan tim Siklus Refill juga memangkas masalah ini hingga ke akar.
Alih-alih mengampanyekan untuk stop membeli produk kemasan sachet, Siklus Refill hadir dengan gebrakan dan solusi yang praktis. Jadi, masyarakat kini tidak perlu lagi beli kebutuhan rumah tangga dalam kemasan kecil. Cukup dengan membawa wadah dari rumah, mereka bisa refill atau isi ulang produk kebutuhan rumah tangga seperti sampo, sabun cuci piring dan sabun cuci baju.
Dengan cara ini, mereka tidak perlu lagi menghasilkan sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang setiap harinya. Selain itu, dengan membeli refill kebutuhan rumah tangga, mereka juga mengeluarkan anggaran yang jauh lebih murah.
Advertisement
Cara Kerja Siklus Refill
Lantas, bagaimana cara kerja Siklus Refill ini? Siklus bekerja seperti warung berjaslan yang mendatangi warga. Penjualnya akan menawarkan produk isi ulang dari Siklus dan pembeli bisa isi ulang menggunakan wadah yang mereka bawa sendiri dari rumah.
Atau, bisa juga mereka membeli wadah ramah lingkungan yang sudah tersedia. Jangan khawatir, ukurannya sudah disesuaikan. Satu tutup botol sama dengan satu sachet, dengan harga 10 persen lebih murah dibandingkan dengan harga kemasan sachet.
Selain warung berjalan, Siklus juga menaruh dispenser isi ulang di berbagai warung. Sehingga, kamu bisa menemukan Siklus dengan lebih mudah.
Startup yang mulai hadir pada April 2020 ini kini sudah hadir di berbagai kawasan DKI Jakarta. Jane dan tim Siklus berharap dapat melebarkan sayap dan merambah ke berbagai daerah lainnya, hingga ke seluruh penjuru Indonesia.
#elevate women