Fimela.com, Jakarta Sampah adalah polemik yang tak kunjung usai. Bahkan kini, pencemaran lingkungan akibat sampah semakin memprihatinkan. Jika sampah hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) saja, tentu butuh waktu sangat lama agar sampah bisa terurai.
Prihatin akan lingkungan yang semakin tercemar, maka Waste4change, sebuah social enterprise di bidang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab (responsible waste management) hadir dengan solusi dari hulu ke hilir, mulai dari edukasi dan konsultasi sampah, penanganan sampah melalui penerapan 3R, hingga pelaporan sampah.
Hingga saat ini, Waste4Change sudah berhasil mengelola lebih dari 5000 ton sampah dan terus berupaya untuk mengurangi sampah yang berakhir di TPA. Dalam wawancara bersama Fimela.com beberapa waktu lalu, Hana Nur Auliana yang merupakan Head of Communication & Engagement dari Waste4Change menjelaskan visi dan misi yang dijalankan.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Waste4Change
Waste4Change berdiri atas dasar diskusi antara PT Greeneration Indonesia & Ecobali (PT Bumi Lestari Bali) untuk membentuk perusahaan pengelolaan sampah dengan misi untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA, yang didirikan oleh Mohamad Bijaksana Junerosano, dengan nama PT Wasteforchange Alam Indonesia.
Sebelumnya, PT Greeneration Indonesia juga membuat produk-produk daur ulang dan ramah lingkungan, seperti kantong belanja, dan produk lainnya dan juga membawa advokasi diet kantong plastik, pada saat itu. Hingga akhirnya kolaborasi terjadi antara PT Greeneration Indonesia & Ecobali (PT Bumi Lestari Bali) dan tercetuslah PT. Wasteforchange Alam Indonesia.
Waste4change memiliki strategi untuk perubahan ekosistem pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dengan berlandaskan kolaborasi dan teknologi menuju penerapan ekonomi melingkar (circular economy) dan indonesia bebas sampah.
Solusi pengelolaan sampah bertanggung jawab
Dengan visi sebagai pemimpin dalam menyediakan solusi pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, maka Waste4Change terus mengedukasi dan membuat ragam kampanye untuk menyadarkan masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola sampah. Hingga tahun 2020, cakupan pengelolaan sampah Waste4Change mencakup area Jabodetabek. Namun memasuki tahun 2021, Waste4Change mulai berada di Sidoarjo Surabaya, Bandung, Semarang dan Medan.
Hana bercerita jika mengubah mindset masyarakat mengenai sampah menjadi tantangan tersendiri. Oleh sebab itu, Waste4Change selalu mengedukasi masyarakat dengan cara meningkatkan kesadaran melalui awareness mengenai fakta yang dihadapi seperti isu mengenai miikro plastik, dan lain sebagainya sehingga masyarakat lebbih paham akan pentingnya pengolaan sampah yang baik.
Advertisement
Waste4Change juga memiliki misi sosial
Waste4Change juga memiliki misi sosial terutama di kalangan petugas persampahan, untuk memfasilitasi para pemulung atau pengangkat sampah secara lebih baik, karena mereka adalah tulang punggung bagi industri daur ulang.
Waste4Change memberikan training untuk petugas pengangkut sampah sehingga bisa bekerja secara lebih baik dengan keamanan dan pendapatan yang semakin meningkat dari sebelumnya. Mereka akan difasilitasi dengan armada yang lebih aman, sehingga tidak lagi menggunakan gerobak.
Harapan ke depannya, Waste4Change berpesan jika jangan berhenti belajar dan mencoba untuk mengolah sampah di rumah, di mulai dari diri sendiri dan jika sudah, perlahan kita bisa mengajak orang lain, sehingga bisa terbentuk komunitas yang sama sehingga memiliki visi yang sama, dan dapat terregulasi ke pemerintah karena proses ini mebutuhkan kerjasama dari semua pihak agar bisa tetap terselenggara dengan baik
#Elevate Women