Fimela.com, Jakarta Meski sejumlah negara sudah memulai program vaksinasi COVID-19, pengembangan terhadap produk vaksin COVID-19 sendiri juga masih terus dilakukan. Selain mengembangkan kelompok penerima vaksin COVID-19 yang semakin luas, kini juga sedang dikembangkan vaksin COVID-19 dalam bentuk pil.
Vaksin COVID-19 jenis ini sedang dikembangkan perusahaan Oravax yang akan memulai tahap pertama uji klinisnya pada tahun ini. Sejauh ini, vaksin COVID-19 yang telah diberkan berupa suntikan melalui lengan.
Advertisement
BACA JUGA
Mengutip dari Business Insider pada Selasa (28/3), Oravax merupakan perusahaan gabungan yang dibentuk oleh perusahaan Israel Amerika Oramed dan peruahaan India Premas Biotech. Oravax menyebut bahwa uji klinis vaksin COVID-19 berbentuk pil ini bisa mulai dilakukan pada manusia pada Juni 2021.
"Vaksin COVID-19 oral akan menyingkirkan beberapa hambatan distribusi cepat dan berskala luas, yang berpotensi memungkinkan orang untuk menggunakan vaksin itu sendiri di rumah," kata Nadav Kidron, CEO Oramed.
Advertisement
Lebih kebal terhadap virus COVID-19
Dikutip dari Liputan6.com, kandidat vaksin COVID-19 buatan Oravax menargetkan tiga protein struktural pada virus corona SARS-CoV-2. Sehingga berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna yang menargetkan spike protein tunggal.
Kidron sendiri mengklaim bahwa vaksin buatan perusahaannya akan lebih kebal terhadap COVID-19. Selain itu vaksin mereka dibuat dengan bahan dasar ragi sehingga lebih ekonomis untuk diproduksi.
Dalam pengujiannya pada hewan, vaksin Oravax meningkatkan kekebalan sistemik melalui immunoglobin G atau antibodi paling umum dalam darah dan cairan tubuh yang melindungi dari infeksi virus serta immunoglobulin A. Meski demikian, data lengkap mengenai pengujian pada hewan ini belum dipublikasikan secara resmi.
Simak video berikut ini
#Elevate Women