Fimela.com, Jakarta Bagi anak muda kebanyakan, briket mungkin termasuk nama yang kurang begitu familier. Apalagi di tengah peralatan memasak yang serba modern, penggunaan briket memang sudah makin jarang dijumpai di dapur rumah. Padahal, briket kerap dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti kompor gas elpiji yang lebih hemat.
Lewat Program Belajar dari Rumah bersama Kemendikbud di TVRI, anak kelas 5 berkesempatan mengenal penggunaan dan manfaat briket ini secara lebih lanjut.
Advertisement
Diawali dengan Cerita Rumah Dendeng
Sebelum membahas briket secara langsung, di episode 53 ini anak kelas 5 diajak pemanasan lebih dulu oleh Kak Lisa dengan membaca cerita menarik berjudul ‘Rumah Dendeng’. Cerita ini mengisahkan Danu yang diminta menjaga dendeng oleh ibunya.
Danu sempat kesal dengan lalat yang tak kunjung berhenti hinggap pada dendeng yang dijemur. Di sisi lain, Danu juga ingin bermain bersama temannya, Hani dan Bagus. Alih-alih berjalan mulus, dendeng yang dijemur justru kehujanan, hingga berujung pada kemarahan Pakde Wiro.
Sebagai hukuman karena bola yang ditendang Danu merusak barang miliknya, Pakde Wiro memintanya membersihkan gudang. Siapa sangka dari situ, Danu dan temannya dibantu Pakde Wiro berhasil membuat alat pengering dendeng yang kreatif, yang kemudian diberi nama Rumah Dendeng. Berkat alat ini, ibu Danu sangat senang karena bisa tetap mengeringkan dendeng sekalipun di musim hujan.
Memanggang Makanan dengan Briket
Setelah membaca cerita bersama, Kak Lisa kemudian mengajak anak kelas 5 memanggang makanan dengan kompor briket. Menurut Kak Lisa kompor briket ini adalah salah satu alternatif pengganti kompor gas elpiji yang harganya lebih terjangkau.
Briket terbuat dari bahan-bahan yang mudah panas dan dapat mempertahankan nyala api dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, briket terbuat dari bahan-bahan yang bersifat ramah lingkungan, yaitu biomassa. Adapun biomassa adalah energi atau sumber panas yang berasal dari limbah tumbuhan dan juga hewan, seperti arang tempurung kelapa, limbah pertanian dan kotoran ternak.
Lantas, kenapa briket berbentuk kubus? Briket berbentuk kubus yang agak berongga, agar memudahkan penempatannya dalam kompor dan supaya lebih mudah dikemas. Briket tempurung kelapa paling banyak diminati masyarakat untuk memasak. Selain harganya lebih terjangkau juga dipercaya membuat citarasa masakan terasa lebih lezat.
Blok-blok briket biasanya dikemas dalam kotak berbentuk kubus. Untuk membuat kemasannya pabrik briket harus membuat jaring-jaringnya lebih dulu. Supaya lebih mudah memahaminya, anak-anak kelas 5 juga diminta membuat jarring-jaring kubus lewat percobaan sederhana.
Dapatkan juga topik pembelajaran lainnya yang tak kalah seru dan menarik, dengan mengajak anak-anak menonton Program Belajar dari Rumah bersama Kemendikbud di TVRI. Anak-anak kelas 5 bisa mengikutinya setiap hari Senin-Jumat dari jam 10.30-11.00 WIB.