Fimela.com, Jakarta Pengalaman batal menikah jelas menjadi pengalaman yang sangat menyesakkan. Dunia seakan runtuh. Harapan hidup seakan sudah tidak ada. Batal menikah seakan menjadi pertanda sudah gagal menjalani hidup.
Rani (bukan nama sebenarnya) menceritakan pengalamannya batal menikah dengan kekasih yang sangat ia cintai. Seperti yang dikisahkan di laman timesofindia.indiatimes.com, Rani menjadi pihak yang disudutkan dan disalahkan atas hubungan yang gagal itu. Padahal, yang terjadi sebenarnya adalah kekasihnya yang tiba-tiba saja memutuskan hubungan dan membatalkan rencana menikah.
Advertisement
BACA JUGA
Merasa Tertekan saat Terus Disudutkan dan Disalahkan
"Setelah keluargaku tahu bahwa calon suamiku memutuskan hubungan denganku, banyak yang menyalahkanku karena tak bisa cukup baik atau kuat untuk menjaga keutuhan hubungan," papar Rani.
Rani merasa sangat sedih dan begitu terluka. Dia tak melakukan kesalahan apa pun.
"Patah hati itu membuatku putus asa dan sangat sedih. Kau tahu, jiwamu benar-benar hancur saat orang yang kau cintai dalam waktu lama meninggalkanmu tanpa alasan apa pun yang jelas," Rani mengutarakan isi hatinya.
Hari-hari Rani menjadi kelam. Dia merasa segalanya sia-sia. Dia terus menerus mempertanyakan apa yang salah dari dirinya. Begitu banyak hal negatif yang memenuhi isi kepalanya. Bahkan dia tak lagi menemui teman-temannya dan bersembunyi di dalam kamarnya.
Advertisement
Mencintai Diri Sendiri Itu Penting
"Sampai suatu hari, teman-temanku memaksaku keluar dengan mereka," kata Rani.
Rani pun keluar bersama teman-temannya dan makan di sebuah restoran. Siapa sangka di restoran itu ia melihat mantan kekasihnya. Tak hanya itu saja, mantan kekasihnya bersama perempuan lain.
Mantan kekasih Rani dan perempuan itu sepertinya baru saja merayakan hari jadi yang yang ketiga tahun. Sebab seorang pelayan restoran membawakan kue bertuliskan "Happy 3rd Anniversary" dan sebotol sampanye pada mereka berdua.
Barulah Rani tahu bahwa kekasihnya itu sudah berselingkuh ketika masih bersamanya dulu.
Mantan kekasihnya itu pun kemudian melamar sang pacar dan berpelukan. Melihat hal itu, Rani langsung berdiri dan menghampir si mantan kekasih.
Rani memanggil nama mantannya itu dan langsung menampar pipinya. Mantan kekasihnya pun tampak malu. Lalu, Rani langsung meninggalkannya bersama teman-temannya.
Kejadian itu kembali meremukkan hati Rani. Saat dia pulang dan sampai rumah, dia kembali menangis. Tapi keesokan paginya, dia menguatkan dirinya lagi.
"Aku merasa muak dengan semua orang yang menyalahkanku atas putusnya hubunganku, sedangkan kenyataannya akulah yang butuh penghiburan," kata Rani.
Kembali mencintai diri sendiri. Itulah yang dilakukan oleh Rani. Dia memutuskan untuk tak lagi berkubang terlalu lama dalam kesedihan, apalagi terus menangisi pria yang ternyata telah berselingkuh darinya.
"Aku tahu aku bisa dan harus cukup mencintai diriku sendiri untuk menjadi sosok perempuan yang kuinginkan," tutup Rani mengakhiri kisahnya.
#ElevateWomen