Fimela.com, Jakarta Menjalani hidup ada banyak ujian yang harus kita lalui. Ada masa-masa kita merasa sudah putus asa dan ingin menyerah saja. Ketika dihadapkan pada sesuatu yang tak pernah kita sangka sebelumnya, kadang kita merasa sudah kehilangan harapan untuk hidup. Hidup yang seakan sia-sia membuat kita rasanya ingin mengakhiri semua, tapi saat kita meninggal nanti siapa yang kira-kira akan datang ke pemakaman kita?
Setidaknya pada satu titik dalam kehidupan ini kita pernah bertanya-tanya kira-kira siapa yang akan datang ke pemakaman kita. Kira-kira siapa saja yang akan masih mengingat kita nantinya. Mungkin ada rasa takut dan cemas yang akan kita rasakan ketika membayangkan hal itu. Tapi di sisi lain, kita bisa lebih termotivasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik lagi.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Buku Karya Kim Sang-hyun
Judul: Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti?
Penulis: Kim Sang-hyun
Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani
Penyunting: Andry Setiawan
Penyelaras Aksara: Lovita Cendana
Desain Sampul: Chyntia Yanetha
Penata Sampul: mnefend
Penata Isi: Propanardilla
Penerbit: Haru
Cetakan kedua, Desember 2020
Siapa yang datang ke pemakamanku saat aku mati nanti?
Satu pertanyaan sederhana itu membuat Kim Sang-hyun banyak berpikir tentang hidup dan segala persoalannya.
Buku ini adalah catatan kecil sang penulis yang berusaha untuk hidup sedikit lebih baik, sedikit lebih bahagia, sedikit lebih sejahtera. Ditulis dengan gaya bahasa yang tenang dan jujur, Kim Sang Hyun mencoba menyampaikan kehangatan, memberikan penghiburan, dan menumbuhkan kekuatan bagi pembaca untuk menjalani hidup, meraih mimpi, juga mengatasi kekecewaan dan berbagai perkara hidup sehari-hari.
***
"Sosok dirimu saat ini, tidak dibuat berdasarkan pandangan, penilaian, ataupun kecurigaan orang lain. Kamu dibentuk dari rasa sakit dan air mata yang mengalir karena usaha kerasmu untuk bertahan. Tidak penting bagaimana orang berpikir tentangmu. Aku ingin menyampaikan, hiduplah sebagai dirimu." (hlm. 44)
Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti? berisi tulisan-tulisan pendek tentang pengalaman hidup, kontemplasi, dan refleksi diri. Kim Sang-hyun menuliskan isi pikirannya dan caranya memaknai kehidupan. Dibagi dalam empat bab utama (Kesalahan, Hati yang Hilang, Sejarah, dan Semoga Itu Kebahagiaan), buku ini mengurai banyak hal terkait kehidupan. Meski judulnya memuat kata kematian, tapi tulisan-tulisan dalam buku ini lebih banyak memuat hal-hal bijaksana terkait kehidupan.
Kita pernah putus asa, kita pernah lelah, dan kita pernah terluka dalam menjalani hidup. Melalui tulisan-tulisan yang disampaikan oleh Kim Sang-hyun, kita bisa menemukan kekuatan baru. Sebab kita sebenarnya tak sendiri. Apa yang kita rasakan bisa jadi juga dirasakan oleh banyak orang lain. Kita tak benar-benar sendirian dalam berjuang melakukan yang terbaik dalam hidup.
"Aku masih ingin melakukan banyak hal dengan penuh cinta. Aku selalu melihat kebahagiaan dengan penuh cinta dan itu membuatku tidak ingin pernah menyerah pada impianku. Karena sudah lahir di dunia ini, aku ingin hidup melakukan semuanya yang ingin kulakukan sampai napas terakhir, sampai aku mati." (hlm. 50)
Meski tidak setiap tulisan disertai dengan pemikiran yang sangat dalam, tapi ada kehangatan tersendiri setiap kali kita membaca setiap tulisan di buku ini. Kita bisa membaca buku ini secara berurutan dari depan ke belakang, bisa juga membacanya secara acak sesuai dengan judul yang kita inginkan. Bahkan kita bisa mendapat impresi yang berbeda dari setiap tulisan yang sama. Sesuaikan dengan suasana hati, maka ada ketenangan yang bisa kita peroleh dari buku ini. Sekaligus membuat kita kembali merenungkan hidup kita sendiri.
Siapa yang Datang ke Pemakamanku saat Aku Mati Nanti? dapat menjadi sahabat barumu untuk menemukan harapan yang lebih baik dalam menjalani hidup. Kita hidup hanya sekali, maka setiap waktu yang kita miliki pastinya sangat berharga.
#ElevateWomen