Fimela.com, Jakarta Saat sedang patah hati, seluruh dunia seakan runtuh. Kita pun seakan sudah kehilangan harapan dan tak punya semangat untuk melanjutkan hidup. Namun, bukan berarti dunia berakhir begitu saja.
Chloe (23 tahun) menceritakan pengalamannya yang dipublikasikan di laman Refinery29 tentang patah hati yang ia alami beberapa tahun lalu. Saat itu dia baru saja putus dari kekasihnya. Tentu saja hal itu membuatnya sangat sedih, sampai kemudian teman satu kamarnya menghubungi delapan sahabat dekat mereka.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Kehadiran Para Sahabat yang Menyenangkan
"Dalam satu jam, teman-temanku membawakan camilan, wine, tisu, dan banyak pelukan. Setiap kali aku mulai menangis, ada yang mengusapkan tisu pada wajahku dan menyuapkan es krim ke mulutku," papar Chloe.
Hari saat seseorang mengalami patah hati memang bagai mimpi buruk. Chloe pun merasa beruntung sahabat-sahabat baiknya hadir untuk menghibur dan menenangkan dirinya.
Lama sekali sahabat-sahabatnya itu menemaninya. Sampai-sampai ada yang keluar lagi untuk membeli makanan seperti makaroni dan keju, kentang tumbuk, dan ayam goreng untuk bisa menemani Chloe lebih lama.
Malam itu, Chloe dan sahabat-sahabatnya menghabiskan waktu bersama. Makan kue di kamar tidur Chloe, dan terus tertawa. Mereka semua pun tertidur di lantai.
"Aku bangun keesokan harinya, melihat semuanya tidur di lantai, dan menyadari betapa aku sangat dicintai teman-temanku, dan betapa aku sangat mencintai mereka semua," ungkap Chloe.
Kehadiran sahabat yang menemani dan menghibur memang bisa jadi penyembuh terbaik di kala kita sedang mengalami patah hati. Pada satu titik kita mungkin kehilangan cinta, tapi kita masih bisa merasakan lebih banyak cinta dari orang-orang terdekat yang selalu ada untuk kita di setiap suka dan duka.
#ElevateWomen