Fimela.com, Jakarta Kesetaraan perempuan kian digaungkan. Kini, para perempuan mulai berani bicara untuk menuntut kesetaraan. Meskipun ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun dengan saling berbagi ilmu, pengalaman, dan cerita, para perempuan bisa saling bahu membahu untuk jadi pribadi yang tidak terdiskriminasi oleh gender.
Patut diketahui jika hingga kini perempuan sering menjadi korban kekerasan dalam hubungan bahkan para korban banyak yang takut untuk mengungkapkan dan bercerita tentang apa yang ia hadapi.
Dalam Fimelahood From Home hari pada Minggu (21/3/2021) Poppy Dihardjo seorang penyintas dan juga pendiri dari No Recruit List menyatakan kebenaran aksi kekerasan yang kerap dialami para perempuan.
Advertisement
Bahkan menurutnya, di era digital saat ini, para predator seksual semakin banyak beredar melalui dunia maya. Poppy mencirikan sejumlah perilaku para predator seksual yang perlu diwaspadai.
Menurutnya, ciri para predator seksual menyerupai dengan toxic relationship. Biasanya, lawan jenis akan mendekati korban dengan cepat. Lalu, mereka juga cenderung untuk mengisolasis pasangan. Mereka juga bersikap agresif sehingga membuat pasangan kerap merasa bersalah. Jika sudah terjerat, maka mereka akn menguasai pasangan dengan bersikap manis agar pasangaan luluh.
BACA JUGA
Advertisement
Meningkatkan kewaspadaan dan menciptakan hubungan yang sehat
Pola inilah yang membuat pasangan akhirnya menyerahkan segalanya untuk sang predator. Hingga akhirnya mereka akan dirugikan dan merasa menyesal. Sayangnya banyak orang yang tak berani bicara sehingga ia kerap menjadi korban. Oleh ssebab itu, Poppy menyarankan agar para perempuan berani megungkap apa yang dialami agar tak ada korban berikutnya.
Poppy juga menyarankan agar kita bisa meningkatkan kesadaran keamanan digital agar terhndar dari hal-hal yang tak diinginkan. Selain itu, Poppy juga terus mengedukasi para perempuan agar mereka bisa mengantisipasinya.
Menurutnya, para perempuan harus memahami tentang kekerasan seksual, tau cara menolong, dan memastikan agar tidak jadi pelaku.
Sedangkan seksolog Zoya Amirin juga menjelaskan mengenai definisi hubungan yanag sehat. Menurutnya hubungan yang sehat adalah relasi di mana kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita. Di mana pasangan akan terus mendukung, memberikan energi positif, memberi kemerdekan untuk memilih, sehingga ketika kita dihadapi dengan masalah pasangan akan membanatu untuk memperbaiki kesalahan, menikmati rasa bahagia, sedih, sebagai manusia, dan membuat kita menjadi indvidu yang lebih bertanggung jawab terhadap perasaan, dan kebahagiaan kita.
Bahkan Zoya Amirin juga menyarankan agar kita untuk mengizinkan pasangan untuk bertumbuh dan memposisikan diri kita sebagai pendukung yang bisa membantu pasangaan agar bisa menjadi versi terbaik dari dirinya.
Dengan cara ini, maka kita bisa menjadi perempuan yang lebih bahagia, berdaya, dan bertanggung jawab, serta memiliki relasi hubungan yang lebih ideal bersama pasangan.
#Elevate women