Fimela.com, Jakarta Tulisan kiriman Sahabat Fimela.
***
Oleh: R
Advertisement
Awal kisah cinta saya kepada seseorang yang sangat saya kagumi. Saya adalah seorang yang bekerja di salah satu toko di dalam pasar. Saya berkerja dari pagi jam 7 sampai dengan jam 8 malam. Maklum saya hanya anak orang kurang mampu yang harus bekerja keras demi keluarga.
Suatu saat saya bertemu dengan seseorang yang sangat perhatian dengan saya. Awalnya saya tidak menyangka bisa dapat perhatian dari dia. Dia juga bekerja di pasar tapi dia sebagai pengurus pasar.
BACA JUGA
Hari demi hari dia mulai mengajak saya bercerita dan semakin perhatian dengan saya. Sampai pada akhirnya kita sangat dekat dan akhirnya kami berpacaran. Dia sangat baik perhatian dan suka membelikan saya apa pun yang saya inginkan. Setiap hari selalu berkirim pesan dan bertemu sepulang saya kerja. Saya sangat senang dan belum pernah bertemu dengan seseorang seperti itu. Saya sangat bersyukur memilikinya.
Hingga suatu saat dia berkata sebenarnya sudah menikah dan mempunyai anak. Betapa hancur hati ini mendengar perkataan dia. Dia memohon kepada saya untuk tidak meninggalkanya karena saya sangat mencintainya akhirnya saya tetap mau menerimanya dengan tulus. Saya sangat sedih harus menjalani semua ini menjadi orang ketiga.
Dia berjanji akan meninggalkan istrinya demi saya dan dia berkata sebenarnya dia sudah sering bertengkar sejak dulu sebelum mengenal saya. Kami menjalani hubungan seperti biasanya sampai 2 tahun. Saya semakin cinta dan takkan mau pisah darinya seakan-akan saya seperti akan mati bahkan saya sampai tidak mau berkenalan dengan laki laki lain saya hanya cinta dengan dia. Saya membohongi orangtua saya dan saudara-saudara saya kalau saya berpacaran dengan seseorang yang baik dan lajang.
Hari berganti hari bulan berganti bulan tahun berganti tahun saya menjadi simpanan suami orang, kami sering bertemu diam diam agar tidak diketahui orang. Setiap perkataanya seakan mampu membuat hati saya luluh. Pada suatu saat aku menagih janjinya untuk menikahi saya, dia pun menjawab tunggu ya tunggu satu tahun lagi saya akan menikahimu. Saya sangat sedih ketika dia hanya berjanji-janji dan meminta saya untuk bersabar padahal saya merasa hanya untuk pelampiasannya saja tapi saya tidak berani menolaknya.
Advertisement
Dia Berjanji akan Menikahiku, tapi Nyatanya...
Pada suatu waktu istrinya mengetahui hubungan saya dengan suaminya. Istrinya sangat marah dan memaki-maki saya melalui telepon dan sms. Saya sangat takut dan saya pun bercerita kepada pacar saya bahwa istrinya mengetahui hubungan ini. Dia pun kembali menenangkan saya dengan kata kata manisnya.
Entah kenapa ketakutan saya hanya sesaat saya tetap menjalani hubungan terlarang ini. Dia akan tetap memilih saya dan menikahi saya tetapi saya harus bersabar menunggu dia. Saya pun mau menunggu lagi untuknya. Tapi sebaik-baiknya kita menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga.
Orangtuaku mengetahui hubunganku dan memarahi aku habis-habisan bahwa sampai berkata sudah tidak mau mengurusi saya lagi. Dengan sangat sedih dan menangis saya telepon pacar saya untuk menemui orang tua saya untuk mengatakan kalau dia serius kepada saya dan akan menikahi saya.
Seminggu kemudian dia bertemu keluarga saya, keluarga saya sangat senang dan menyambut dengan baik mengira dia akan melamar saya ternyata dia hanya bercerita tentang keluarganya dan belum bisa menikahi saya. Betapa hancur hati saya dan orang tua saya. Setelah dia pergi dari rumah saya orang tua semakin marah dengan saya dan meminta saya untuk meninggalkan dia. Kata orang tua saya dia bukan orang yang baik dan hanya mempermainkan saya. Entah kenapa saya tetap bisa mempercayai dia dan tetap berharap dia akan menikahi saya.
#ElevateWomen